Membeli mobil bekas bisa jadi langkah cerdas untuk menghemat biaya, tapi juga penuh jebakan. Banyak kasus penipuan terjadi karena pembeli lengah atau kurang paham soal kondisi kendaraan.
Di tengah pasar mobil bekas yang makin ramai, oknum nakal juga ikut bermain. Mereka sering memanfaatkan ketidaktahuan pembeli dengan menyembunyikan kerusakan atau memalsukan dokumen.
Untuk itu, penting bagi calon pembeli punya strategi jitu sebelum transaksi. Salah satu pendekatan yang banyak direkomendasikan adalah metode ala Inspector Mobil.
Dalam artikel ini, kita telah merangkum beberapa tips jitu menghindari modus penipuan jual beli mobil bekas ala Inspector Mobil profesional.
Mengenal Modus Penipuan Jual Beli Mobil Bekas yang Sering Terjadi
Jenis penipuan yang paling sering terjadi adalah memanipulasi odometer guna menurunkan jumlah kilometer. Pelaku biasanya memutar mundur angka agar mobil terlihat jarang dipakai.
Selain itu, ada juga yang menyembunyikan bekas tabrakan atau banjir. Mobil dicat ulang dan dibersihkan total agar tampak seperti baru.
Tidak jarang, penjual memalsukan BPKB atau STNK. Bahkan, ada mobil hasil curian yang dijual bebas lewat platform online.
Modus lain yang cukup sering adalah tekanan untuk bayar cepat. Pembeli diburu waktu agar tak sempat memeriksa kondisi mobil secara detail.
Tips Jitu Hindari Penipuan Jual Beli Mobil Bekas ala Inspector Mobil
Berikut ini adalah beberapa tips menghindari penipuan jual beli mobil bekas ala Inspector Mobil:

Tips membeli mobil bekas
1. Periksa Fisik Mobil Secara Menyeluruh
Tahap pertama yang wajib dilakukan adalah memeriksa bagian luar dan dalam kendaraan. Perhatikan ketebalan cat, keselarasan pintu, dan kondisi sasis.
Cek juga apakah ada bekas perbaikan besar, terutama di bagian rangka. Kerangka mobil yang pernah dilas ulang bisa menandakan bekas kecelakaan berat.
Di bagian dalam, periksa kondisi jok, karpet, dan dashboard. Mobil yang terlihat terlalu mulus untuk usianya patut dicurigai.
Lihat juga bagian kolong mobil, apakah ada bekas karat atau tanda kebocoran oli. Ini bisa jadi petunjuk mobil pernah terendam banjir atau mengalami kerusakan mesin.
2. Uji Jalan adalah Wajib
Jangan pernah membeli mobil bekas tanpa test drive. Ini langkah penting untuk merasakan langsung performa kendaraan.
Perhatikan suara mesin saat dinyalakan. Mesin yang baik akan menyala halus tanpa bunyi aneh atau getaran berlebihan.
Selama test drive, coba berbagai kecepatan dan medan. Periksa apakah transmisi berpindah dengan mulus dan respons kemudi terasa presisi.
Coba juga mengerem mendadak untuk mengetahui kondisi rem. Mobil tidak boleh bergetar atau menarik ke satu sisi saat direm.
3. Cek Dokumen Secara Teliti
Pastikan nama di STNK dan BPKB sesuai dengan KTP penjual. Kalau nama berbeda, minta surat kuasa atau kwitansi jual beli yang sah.
Lihat juga tanggal pajak terakhir, nomor rangka, dan nomor mesin. Segala hal harus sesuai dengan yang tercantum pada kendaraan.
Jangan ragu untuk mengecek keaslian BPKB di Samsat. Terdapat banyak kasus pemalsuan BPKB yang dibuat mirip dengan aslinya.
Jika penjual mengaku BPKB sedang di leasing atau belum lunas, lebih baik tunda pembelian. Ini bisa berisiko secara hukum di kemudian hari.
4. Gunakan Jasa Pengecekan Profesional
Di sinilah peran layanan seperti Inspector Mobil sangat berguna. Mereka memiliki teknisi berpengalaman yang memahami seluk-beluk mobil second.
Proses inspeksi biasanya mencakup lebih dari 150 titik pengecekan. Pemeriksaan mencakup sistem listrik, suspensi, pendingin udara, rem, hingga keadaan ban.
Laporan hasil inspeksi juga lengkap dan objektif. Pembeli jadi bisa mengambil keputusan berdasarkan data, bukan hanya kata penjual.
Inspector Mobil juga bisa membantu negosiasi harga jika ditemukan kekurangan. Ini bisa menghemat jutaan rupiah dan mencegah penyesalan di kemudian hari.
5. Jangan Terburu-Buru Bayar DP
Salah satu kesalahan umum adalah tergesa-gesa mentransfer uang muka. Penjual sering memberi iming-iming “sudah banyak yang minat” agar pembeli buru-buru bayar.
Padahal, begitu DP dikirim, posisi tawar pembeli langsung hilang. Kalau ternyata mobil bermasalah, uang bisa sulit kembali.
Lebih aman jika transaksi dilakukan setelah semua pemeriksaan selesai. Pastikan pula ada perjanjian tertulis yang jelas soal pengembalian dana.
6. Gunakan Platform yang Kredibel
Pilih marketplace mobil bekas yang punya sistem verifikasi penjual. Beberapa platform besar sudah mulai bekerja sama dengan lembaga inspeksi independen.
Hindari membeli dari akun yang baru dibuat atau mencurigakan. Cek juga review penjual, apakah pernah mendapat keluhan dari pembeli sebelumnya.
Jika memungkinkan, gunakan layanan escrow atau rekening bersama. Sistem ini menahan dana sampai mobil diterima dalam kondisi sesuai.
7. Jangan Tergiur Harga Murah
Harga yang terlalu miring dari pasaran patut diwaspadai. Mobil bekas dengan harga jauh lebih rendah bisa jadi menyimpan masalah besar.
Cek harga pasaran mobil serupa di situs otomotif seperti OLX atau Mobil123. Jika perbedaan harga terlalu signifikan, lebih baik cari alternatif lain.
Banyak penipuan berawal dari iming-iming harga murah. Lebih baik bayar sedikit lebih mahal tapi aman, daripada murah tapi berisiko.
8. Bawa Teman yang Paham Mobil
Kalau belum yakin, ajak teman atau keluarga yang paham otomotif saat survei. Dua orang yang mengamati lebih baik dibandingkan satu saja.
Mereka bisa bantu melihat detail yang mungkin terlewat. Bahkan, bisa bantu mengajukan pertanyaan teknis ke penjual.
Jika tidak memiliki teman yang paham tentang Otomotif, opsi lain adalah menyewa jasa pendamping beli mobil. Beberapa bengkel atau komunitas otomotif juga menawarkan layanan ini.
Membeli mobil bekas memang bisa jadi solusi hemat, tapi jangan sampai jadi bumerang. Penipuan bisa terjadi kapan saja jika kita tidak waspada.
Gunakan pendekatan sistematis seperti yang dilakukan Inspector Mobil. Mulai dari cek fisik, test drive, verifikasi dokumen, hingga jasa inspeksi profesional.
Jangan tergesa-gesa, dan jangan percaya begitu saja pada omongan penjual. Lakukan semua langkah dengan kepala dingin dan logika yang kuat.
Dengan perencanaan yang tepat, mobil bekas idaman bisa diperoleh tanpa masalah. Lebih dari itu, kita juga terhindar dari kerugian finansial dan masalah hukum di kemudian hari. (Okt)