lonjakan permintaan atas model anyar YU7 membuat saham Xiaomi mencapai rekor tertingg
UPDATEOTOMOTIF.COM - Antusiasme publik terhadap mobil listrik sport terbaru dari Xiaomi, YU7, melonjak tajam dan langsung berdampak pada nilai saham perusahaan.
Pada Jumat (27/6), lonjakan permintaan atas model anyar ini membuat saham Xiaomi mencapai rekor tertinggi, memicu prediksi bahwa Tesla harus bersiap melakukan strategi baru untuk bersaing.
Menurut CEO Xiaomi, Lei Jun, perusahaan berhasil mencatat 289.000 pesanan untuk model YU7 hanya dalam satu jam sejak peluncuran resminya.
Capaian tersebut melampaui semua ekspektasi pasar yang sebelumnya hanya memperkirakan sekitar 100.000 unit. Bahkan, jumlah ini lebih dari tiga kali lipat dibandingkan sedan listrik SU7 yang diluncurkan Maret tahun lalu.
Para analis memperkirakan bahwa dominasi Tesla melalui SUV Model Y di pasar Tiongkok akan menghadapi tantangan besar. Pergerakan Xiaomi yang agresif, dengan produk-produk yang semakin diminati konsumen lokal, bisa terus menggerus pangsa pasar pabrikan Amerika tersebut.
Dominasi produsen kendaraan listrik dalam negeri, seperti Xiaomi, kini semakin terasa. Mobil sport listrik SU7 dari Xiaomi, misalnya, secara konsisten mengungguli penjualan Model 3 milik Tesla di pasar Tiongkok sejak Desember lalu.
YU7 dibanderol mulai dari 253.500 yuan ($35.360) yang sedikit dibawah model Y
“YU7 dibanderol mulai dari 253.500 yuan ($35.360) yang sedikit di bawah Model Y buatan Tesla tetapi menawarkan spesifikasi dan performa yang jauh lebih baik,” kata analis di Jefferies.
Dengan harga yang kompetitif dan performa unggul, Xiaomi memberikan tekanan serius terhadap Tesla. Analis dari Citi bahkan menilai bahwa Tesla kemungkinan besar harus melakukan berbagai langkah besar agar tetap bisa bersaing secara relevan di pasar lokal.
Menurut analis Citi, strategi yang bisa dilakukan Tesla meliputi pemangkasan harga lebih lanjut, pemberian fitur bantuan pengemudi “Full Self-Driving” secara cuma-cuma, hingga penawaran insentif pembiayaan tambahan untuk menarik minat pasar.
Namun hingga kini, Tesla belum memberikan tanggapan atas perkembangan ini maupun kemungkinan perubahan strategi yang akan mereka ambil.
Penurunan pangsa pasar Tesla di segmen kendaraan listrik Tiongkok tampak cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan, pangsa pasarnya anjlok dari 15% pada 2020 menjadi 10% di tahun berikutnya, dan terus merosot hingga mencapai 7,6% pada awal tahun 2025.
Efek dari lonjakan minat terhadap YU7 juga terlihat jelas di lantai bursa. Saham Xiaomi sempat meroket hingga 8% pada awal perdagangan Jumat, menyentuh level tertinggi sepanjang masa sebelum akhirnya mengalami koreksi menjadi kenaikan 3%.
Peningkatan nilai saham Xiaomi secara keseluruhan pun sangat mencolok sepanjang tahun ini. Saham perusahaan telah naik lebih dari 70%, mendorong valuasi Xiaomi mendekati $200 miliar.
Pencapaian tersebut menjadikan Xiaomi sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi besar dan kinerja terbaik di kawasan Asia Pasifik, menurut data yang dirilis LSEG.
Model YU7 menjadi simbol peralihan strategi Xiaomi yang tidak hanya fokus pada pasar smartphone dan peralatan rumah tangga, tetapi juga menjelajah lebih dalam ke sektor otomotif. Dengan reputasi teknologi tinggi dan harga bersaing, perusahaan tampaknya mampu menciptakan disrupsi yang nyata dalam industri kendaraan listrik.
Langkah Xiaomi masuk ke pasar otomotif memang sudah diprediksi akan menjadi game changer, tetapi keberhasilannya meraih ratusan ribu pesanan dalam waktu sangat singkat memberikan bukti konkret bahwa mereka memiliki formula sukses di segmen baru ini.
Melalui peluncuran YU7, Xiaomi tidak hanya memperluas portofolio bisnisnya tetapi juga memberi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap dominasi Tesla, terutama di pasar otomotif listrik Tiongkok yang sangat kompetitif. (WAN)