Kebiasaan yang Menyebabkan ABS Motor Matic Cepat Rusak
Fitur ABS atau Anti-lock Braking System jadi salah satu teknologi penting yang makin banyak ditemukan di motor matic keluaran terbaru. Fungsinya sangat krusial karena membantu mencegah roda terkunci saat melakukan pengereman mendadak.
Meski canggih dan dirancang tahan lama, bukan berarti sistem ABS bebas dari kerusakan. Justru, beberapa kebiasaan buruk pengendara bisa bikin sistem ini cepat bermasalah tanpa disadari.
Jika kamu sudah menggunakan motor matic yang dilengkapi ABS, sebaiknya lebih waspada dalam cara menggunakannya. Salah penggunaan bisa berujung pada risiko keselamatan dan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Sistem ABS terdiri dari beberapa komponen sensitif seperti sensor roda, modul kontrol, dan sistem hidrolik. Semuanya saling terhubung dan harus bekerja presisi agar fungsi pengereman tetap maksimal.
Berikut ini lima kebiasaan buruk yang sering dilakukan tanpa sadar dan bisa bikin sistem ABS motor matic cepat rusak. Yuk, kenali dan hindari supaya motormu tetap awet dan aman digunakan:
Fitur ABS Motor Matic
Banyak pengendara motor matic yang terbiasa menekan rem depan dan belakang sekaligus secara keras saat ingin berhenti mendadak. Padahal, cara seperti ini bisa bikin sistem ABS kebingungan dalam membaca tekanan rem.
ABS berfungsi dengan mendeteksi perbedaan kecepatan putaran roda dan secara otomatis menyesuaikan tekanan pada rem. Kalau rem ditekan serempak dan keras, sensor bisa kesulitan mendeteksi mana roda yang perlu dikontrol.
Tekanan yang tidak seimbang ini membuat kerja modul ABS jadi lebih berat dan bisa mempercepat keausan komponennya. Lama-kelamaan, sistem ini bisa gagal berfungsi di saat kamu paling membutuhkannya.
Lebih baik tekan rem secara bertahap dan seimbang agar ABS bisa bekerja optimal. Teknik pengereman yang benar akan menjaga performa rem dan memperpanjang usia ABS.
Kebiasaan menunda servis dan pemeriksaan rem juga berdampak buruk bagi ABS. Banyak pengendara menganggap selama rem masih menggigit, maka kondisi motor tetap aman.
Namun kenyataannya, kampas rem yang sudah tipis atau cairan rem yang tercemar bisa mengganggu kinerja ABS. Sistem ini sangat bergantung pada tekanan hidrolik yang stabil agar bisa membaca situasi pengereman dengan akurat.
Kalau cairan rem tercampur kotoran atau sudah terlalu lama tidak diganti, sistem bisa terganggu. Sensor juga bisa rusak kalau tidak dibersihkan secara rutin dari debu dan lumpur.
Rajinlah servis motor sesuai jadwal yang direkomendasikan pabrikan. Selain bikin motor tetap enak dipakai, sistem ABS juga lebih terjaga performanya.
Menerobos banjir bisa membahayakan banyak komponen motor, termasuk sistem ABS yang punya bagian elektronik sensitif. Air bisa masuk ke area sensor atau konektor dan menyebabkan korsleting atau error pembacaan.
Sensor ABS yang terendam bisa mengalami gangguan dalam membaca kecepatan roda. Akibatnya, sistem gagal menyesuaikan tekanan rem secara akurat ketika terjadi pengereman mendadak.
Selain itu, air kotor sering membawa lumpur dan pasir halus yang bisa menempel di sensor roda. Kalau tidak dibersihkan, partikel ini bisa bikin sensor rusak dan sistem ABS error.
Kalau terpaksa melewati jalan tergenang, segera bersihkan bagian bawah motor, terutama area roda dan rem. Hindari kebiasaan menerobos banjir kalau kamu ingin ABS tetap awet dan tidak cepat rusak.
Setiap motor dengan fitur ABS umumnya memiliki indikator pada panel speedometer yang akan aktif ketika terjadi gangguan pada sistem. Tapi seringkali lampu itu diabaikan begitu saja karena motor masih bisa jalan normal.
Faktanya, lampu ABS yang tetap menyala menunjukkan adanya masalah pada sistem tersebut. Bisa jadi sensor kotor, kabel putus, atau modul mengalami gangguan.
Kalau dibiarkan, kerusakan kecil bisa merembet jadi masalah yang lebih serius dan bikin ABS mati total. Ini tentu sangat berbahaya karena kamu jadi tidak punya perlindungan maksimal saat mengerem.
Begitu lampu indikator ABS menyala dan tidak mati setelah motor berjalan, sebaiknya langsung bawa ke bengkel terpercaya. Jangan menunggu sampai benar-benar rusak dan kamu harus ganti komponen yang mahal.
Modifikasi motor matic saat ini sedang ramai digandrungi banyak orang, termasuk modifikasi velg atau ban dengan ukuran lebih besar atau desain yang lebih menarik. Tapi banyak yang tidak sadar kalau itu bisa mengganggu sistem ABS.
Sensor ABS membaca kecepatan putaran roda berdasarkan ukuran standar pabrikan. Kalau kamu ubah ukuran ban atau velg secara ekstrem, pembacaan jadi tidak akurat dan sistem bisa salah dalam memberi respons.
Bahkan beberapa velg aftermarket tidak menyediakan dudukan sensor ABS yang pas. Akibatnya, sensor tidak bisa membaca dengan benar dan sistem jadi error.
Sebelum memodifikasi, pastikan komponen yang dipilih tetap kompatibel dengan sistem ABS. Konsultasikan dulu ke mekanik yang paham supaya tidak merusak fitur keselamatan penting ini.
ABS adalah teknologi canggih yang sangat membantu menjaga keselamatan saat berkendara, tapi tetap butuh perawatan dan penggunaan yang bijak. Jangan sampai kebiasaan sepele justru membuat sistem penting ini cepat rusak.
Dengan menghindari lima kebiasaan buruk tadi, kamu bisa menjaga kinerja ABS tetap maksimal dalam jangka panjang. Motor matic jadi lebih terlindungi saat digunakan di berbagai jenis permukaan jalan.
Rawat motor sesuai prosedur dan jangan malas untuk servis berkala. Karena sistem keselamatan seperti ABS tidak boleh dianggap remeh, apalagi jika kamu sering berkendara di jalanan padat atau dalam kecepatan tinggi.
Ingat, keselamatan di jalan bukan hanya soal kecepatan, tapi juga bagaimana kamu menjaga kondisi motor tetap prima. Mulai dari kebiasaan kecil, kamu bisa memperpanjang usia pakai motor dan mengurangi risiko kecelakaan. (Okt)