Volkswagen Hentikan Produksi Touareg Mulai 2026, Alih Fokus ke Mobil Murah

Volkswagen Hentikan Produksi Touareg
UPDATEOTOMOTIF.COM - Volkswagen dipastikan akan mengakhiri perjalanan salah satu SUV andalannya, Touareg, pada 2026 mendatang.
Setelah lebih dari dua dekade menjadi bagian penting di pasar global, keputusan ini menjadi sinyal kuat adanya perubahan besar dalam strategi bisnis pabrikan asal Jerman tersebut.
Kabar ini pertama kali diungkap oleh Autocar, yang mengutip sumber internal di Volkswagen. Menariknya, tidak akan ada penerus langsung untuk Touareg.
Selama ini, SUV premium tersebut menjadi salah satu model flagship VW yang identik dengan kemewahan dan teknologi canggih.
Langkah penghentian ini bukan tanpa alasan. Volkswagen kini ingin mengalihkan fokus pada pengembangan dan penjualan mobil dengan harga lebih terjangkau.
Perusahaan menargetkan segmen konsumen yang mengutamakan efisiensi dan nilai ekonomis, seiring meningkatnya kebutuhan akan kendaraan yang hemat biaya namun tetap fungsional.
Pergeseran ini menjadi titik balik, dari dominasi model premium menuju pasar massal yang lebih luas dan kompetitif.
Touareg sendiri pertama kali diperkenalkan pada 2002 untuk model tahun 2003. Kehadirannya merupakan hasil kerja sama erat antara Volkswagen, Porsche, dan Audi.
Kolaborasi tersebut juga melahirkan SUV mewah Porsche Cayenne dan Audi Q7, yang memiliki basis pengembangan serupa.
Saat itu, Touareg diluncurkan bersama sedan mewah Phaeton, keduanya bertujuan meningkatkan pamor Volkswagen di segmen mobil kelas atas.
Jika Phaeton gagal bertahan lama di pasar Amerika, Touareg justru sempat mencatat penjualan yang solid pada awal perjalanannya.
Popularitasnya semakin kuat di era 2000-an sebelum mulai meredup pada pertengahan 2010-an, ketika persaingan SUV premium semakin ketat.
Meskipun akan menghentikan Touareg, Volkswagen belum sepenuhnya meninggalkan pasar SUV besar di Eropa. Tahun lalu, pabrikan ini meluncurkan Tayron, SUV yang menawarkan pilihan dua atau tiga baris kursi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tetap menginginkan ruang kabin lega.
Model ini menjadi alternatif bagi mereka yang sebelumnya menjadikan Touareg sebagai pilihan utama.
Jika benar kabar ini terwujud, maka berakhir sudah babak penting dalam sejarah Volkswagen. Touareg pernah dikenal dengan mesin diesel V10 yang ikonik, kekuatan tarik yang impresif, serta kemampuan bersaing dengan merek-merek besar di segmennya.
Kini, semua pencapaian tersebut akan menjadi bagian dari sejarah, dan nama Touareg kemungkinan besar hanya akan dikenang di kalangan penggemar otomotif.
Dalam segmen SUV besar, Touareg selama ini berhadapan langsung dengan kompetitor tangguh seperti BMW X5 dan Mercedes-Benz GLE.
Namun, tren pasar berubah cepat. Konsumen kini semakin tertarik pada kendaraan yang menawarkan keseimbangan antara harga, efisiensi bahan bakar, dan fitur modern, daripada sekadar kemewahan.
Pengalihan fokus Volkswagen ke segmen mobil murah diyakini akan memengaruhi citra merek secara global. Selama ini VW dikenal mampu bermain di banyak kelas, mulai dari kendaraan kompak yang terjangkau hingga mobil mewah.
Kini, porsi besar dari strategi penjualannya akan diarahkan pada mobil dengan harga kompetitif, yang dinilai memiliki potensi pasar jauh lebih besar, terutama di negara berkembang.
Meski belum ada pernyataan resmi mengenai tanggal pasti penghentian produksi, sumber internal menyebutkan bahwa keputusan ini sudah menjadi prioritas dalam rencana bisnis jangka panjang Volkswagen.
Perusahaan tengah menyusun langkah lanjutan agar peralihan ini tetap menguntungkan dan mampu mempertahankan loyalitas konsumen.
Bagi para pemilik dan penggemar Touareg, kabar ini tentu membawa rasa kehilangan. Model yang pernah menjadi simbol kemewahan dan kekuatan VW kini akan segera berpindah status menjadi bagian dari sejarah otomotif dunia.
Namun, warisan desain, teknologi, dan performa yang dibawanya akan tetap diingat, menjadi inspirasi bagi perkembangan SUV Volkswagen di masa depan.(amp)