VinFast Resmi Bangun Pabrik di Indonesia, Harga Jual Mulai Rp 200 Juta

Vinfast Resmi Bangun Pabrik Mobil Listrik serta Berinvestasi di Indonesia

Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, akan segera membangun pabrik kendaraan listrik di Subang, Jawa Barat. Pabrik ini dirancang untuk memiliki kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun, dengan harga jual mobil yang berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 600 juta per unit.

Keputusan VinFast untuk berinvestasi di Indonesia menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi pasar kendaraan listrik di tanah air. Indonesia menjadi salah satu target utama ekspansi perusahaan ini, mengingat meningkatnya permintaan mobil listrik dan dukungan kuat dari pemerintah.

VinFast Siap Investasi Besar di Indonesia

Rencana investasi VinFast akan disampaikan secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah pertemuan resmi. Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani memastikan bahwa dirinya turut hadir dalam pertemuan tersebut untuk membahas detail investasi.

Pada tahap awal, VinFast akan membangun fasilitas produksi di lahan seluas 120 hektare di Subang. Proyek ini membutuhkan investasi besar, dengan nilai yang diperkirakan mencapai Rp 4 triliun untuk tahap awal pengembangan.

Pabrik Vinfast Di Indonesia

Pabrik Vinfast di Indonesia

“Yang pertama mereka akan berinvestasi membangun pabrik mobil listrik di Subang seluas 120 hektare. Mereka juga menargetkan produksi  kurang lebih 50 ribu kendaraan per tahun, dengan total investasi mencapai Rp 4 triliun,” kata Rosan di Istana Negara, Selasa (11/3).

Investasi ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara. Dengan adanya pabrik VinFast, diharapkan industri otomotif listrik di Indonesia semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global.

VinFast Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Tak hanya membangun pabrik mobil listrik, VinFast juga akan berinvestasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Salah satu fokus utama mereka adalah membangun stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) dalam jumlah besar di Indonesia.

Menurut Rosan, VinFast berencana mengembangkan 30 ribu hingga 100 ribu charging station di berbagai wilayah. Pulau Jawa menjadi prioritas utama untuk tahap awal proyek ini, mengingat tingginya permintaan kendaraan listrik di kawasan tersebut.

Investasi untuk pembangunan hingga 100 ribu charging station ini diperkirakan mencapai USD 1 miliar. Meskipun demikian, angka pastinya masih dalam tahap kajian lebih lanjut oleh pihak VinFast dan pemerintah Indonesia.

Dengan adanya ribuan charging station yang tersebar di berbagai wilayah, pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir akan ketersediaan infrastruktur pengisian daya. Hal ini akan semakin mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

VinFast Perluas Investasi ke Energi Terbarukan

Selain berfokus pada industri otomotif dan infrastruktur pendukungnya, VinFast juga memiliki rencana investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan ini tengah menjajaki proyek di bidang tenaga surya dan tenaga angin untuk mendukung transisi energi hijau di Indonesia.

“Selain investasi mobil listrik dan charging station, VinFast juga menyampaikan rencana untuk berinvestasi di sektor EBT. Mereka sangat tertarik dengan solar panel serta tenaga angin, yang saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan,” jelas Rosan.

Untuk proyek tenaga angin, VinFast sedang mempertimbangkan lokasi di Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara itu, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya masih dalam tahap penjajakan sebelum penentuan lokasi final.

Keputusan VinFast untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung penggunaan energi bersih. Dengan meningkatnya kebutuhan listrik untuk kendaraan listrik, kehadiran sumber energi hijau akan menjadi solusi yang berkelanjutan.

Pembangunan Pabrik Dimulai Setelah Ramadan

Pemerintah memastikan bahwa proyek pabrik kendaraan listrik VinFast akan segera dimulai setelah bulan Ramadan. Dengan target ambisius, produksi mobil pertama dari pabrik ini diharapkan dapat dimulai pada tahun depan.

“Tahun depan VinFast menargetkan produksi 50 ribu unit mobil listrik. Ada beberapa tipe kendaraan yang akan dijual dengan harga berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 600 juta per unit,” ungkap Rosan.

Dengan strategi yang matang, VinFast siap berkontribusi dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Keberadaan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan produksi mobil listrik dalam negeri serta mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan.

Dampak Positif Investasi VinFast di Indonesia

Investasi besar dari VinFast membawa dampak positif bagi ekonomi Indonesia, terutama di sektor manufaktur dan energi hijau. Pabrik kendaraan listrik di Subang akan membuka ribuan lapangan kerja baru, baik dalam bidang produksi, riset, maupun pengembangan teknologi.

Selain itu, keberadaan charging station dalam jumlah besar akan meningkatkan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna mobil listrik tidak perlu lagi khawatir kehabisan daya saat berkendara jarak jauh, terutama di kawasan perkotaan dan jalan tol utama.

Di sisi lain, investasi di energi terbarukan juga akan mendukung target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Dengan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin, VinFast turut berperan dalam menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan.

Dengan adanya pabrik di Indonesia, harga mobil listrik dapat lebih kompetitif dibandingkan dengan produk impor. Hal ini akan mendorong lebih banyak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.

Pembangunan pabrik ini juga menjadi langkah strategis bagi Indonesia dalam menarik investasi asing di bidang teknologi otomotif. Semakin banyak perusahaan yang berinvestasi, maka semakin besar pula potensi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan masuknya VinFast ke Indonesia, diharapkan industri kendaraan listrik semakin berkembang pesat. Keberadaan infrastruktur yang memadai akan mempercepat peralihan masyarakat dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.

Indonesia kini semakin menarik bagi investor asing yang ingin mengembangkan industri berbasis energi hijau. Dengan kebijakan yang mendukung, negara ini siap menjadi pusat industri kendaraan listrik di Asia Tenggara. (dda)