UPDATEOTOMOTIF.COM - Industri otomotif nasional kembali mencatat dinamika menarik di awal tahun 2025. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, posisi mobil terlaris di Indonesia bukan lagi dipegang oleh Toyota Avanza atau Honda Brio. Kini, gelar mobil paling laris resmi disandang oleh Toyota Kijang Innova.
Mobil keluarga legendaris tersebut sukses mencatatkan angka penjualan tertinggi dalam periode Januari hingga April 2025. Berdasarkan data wholesales atau distribusi dari pabrikan ke dealer, Toyota Kijang Innova berhasil terjual sebanyak 21.120 unit sepanjang empat bulan pertama tahun ini.
Dominasi Kijang Innova terlihat konsisten setiap bulannya. Pada Januari 2025, mobil ini membukukan penjualan sebanyak 5.171 unit. Angka tersebut meningkat signifikan di Februari menjadi 6.008 unit. Meskipun sempat sedikit menurun pada bulan Maret dengan angka 5.353 unit, dan kembali mengalami koreksi di April menjadi 4.588 unit, posisi Innova tetap tidak tergoyahkan sebagai pemuncak daftar mobil terlaris nasional.
Toyota Kijang Innova sukses meninggalkan para pesaingnya, baik dari merek lain maupun dari model Toyota sendiri, dengan selisih yang cukup mencolok.
“Toyota Kijang Innova memang terus menunjukkan performa yang solid. Dalam empat bulan terakhir, model ini selalu menempati posisi teratas dalam daftar penjualan bulanan,” ujar seorang sumber di industri otomotif nasional.
Sementara itu, Honda Brio masih mampu mempertahankan eksistensinya di posisi kedua dengan torehan penjualan sebanyak 16.501 unit. Mobil berjenis hatchback andalan Honda tersebut masih menjadi pilihan utama bagi konsumen urban yang mengutamakan desain kompak dan efisiensi bahan bakar.
Tidak jauh di belakang, Daihatsu Sigra mencatatkan performa positif dengan total penjualan 15.228 unit. Mobil LCGC berkapasitas tujuh penumpang ini memang dikenal irit dan terjangkau, sehingga tetap menjadi primadona bagi keluarga muda.
Yang cukup mengejutkan adalah posisi Toyota Avanza. Setelah bertahun-tahun dijuluki sebagai mobil sejuta umat, kini Avanza harus rela turun ke posisi keempat. Sepanjang Januari hingga April 2025, Avanza mencatatkan angka penjualan sebesar 12.926 unit. Jumlah ini menunjukkan adanya pergeseran selera konsumen terhadap model MPV kompak.

Toyota masih mendominasi lima besar dengan kehadiran Rush, yang berada di posisi kelima berkat penjualan sebesar 10.669 unit
Toyota masih mendominasi lima besar dengan kehadiran Rush, yang berada di posisi kelima berkat penjualan sebesar 10.669 unit. SUV yang dikenal tangguh ini banyak diminati karena tampilannya yang gagah serta daya jelajahnya yang luas di berbagai kondisi jalan.
Berikutnya, Toyota Calya menempati urutan keenam dengan penjualan mencapai 10.137 unit. Produk LCGC dari Toyota ini terus diminati masyarakat karena menawarkan harga kompetitif dengan fitur yang cukup lengkap untuk kebutuhan harian.
Daihatsu turut menempatkan Grandmax Pick Up di jajaran mobil terlaris. Model kendaraan niaga ini berhasil mengamankan posisi ketujuh dengan penjualan sebanyak 9.279 unit. Popularitasnya di sektor UMKM dan usaha distribusi menjadikannya tulang punggung mobil angkut ringan di Tanah Air.
Mitsubishi mulai muncul dalam daftar melalui Xpander, termasuk Xpander Cross, dengan jumlah penjualan gabungan mencapai 8.879 unit, berada di peringkat kedelapan. Kendaraan ini tetap digemari berkat desain stylish dan kenyamanan kabin yang luas.
Suzuki Carry Pick Up berada di posisi kesembilan dengan penjualan 7.378 unit. Sama seperti Grandmax, Carry menjadi andalan dalam menunjang aktivitas bisnis para pelaku usaha kecil hingga menengah.
Di posisi kesepuluh ada Toyota Agya dengan 5.425 unit, yang tetap diminati konsumen yang mencari mobil kecil dengan efisiensi bahan bakar tinggi dan harga bersahabat.
Secara keseluruhan, meskipun Toyota berhasil mengamankan beberapa posisi teratas dalam daftar mobil terlaris, industri otomotif nasional sedang mengalami tekanan. Total penjualan mobil wholesales selama empat bulan pertama 2025 turun 2,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan tersebut menjadikan total penjualan hanya mencapai 256.368 unit, lebih rendah dari 264.014 unit pada Januari–April 2024.
Tak hanya distribusi dari pabrikan, angka penjualan ritel—atau langsung ke konsumen—juga mengalami koreksi lebih tajam. Sepanjang Januari hingga April 2025, penjualan ritel tercatat sebanyak 267.514 unit, mengalami penurunan sebesar 7,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 289.917 unit.
Kondisi ini menandakan bahwa daya beli masyarakat masih belum sepenuhnya pulih. Tekanan ekonomi dan penyesuaian kebutuhan prioritas diduga menjadi faktor utama melambatnya penjualan kendaraan di pasar domestik.
Namun demikian, capaian Toyota Kijang Innova yang meraih posisi puncak sebagai mobil terlaris dalam situasi pasar yang menurun menunjukkan kepercayaan konsumen yang tetap tinggi terhadap model ini. Daya tarik desain baru, performa mesin yang mumpuni, serta kenyamanan kabin menjadi alasan kuat mengapa Innova tetap digandrungi berbagai segmen konsumen.
Ke depan, dinamika pasar otomotif Indonesia diperkirakan masih akan terus berfluktuasi, dengan peluang perubahan tren yang sangat bergantung pada kebijakan insentif, suku bunga kredit kendaraan, serta strategi promosi dari masing-masing merek otomotif. (WAN)