Toyota Gunakan Onderdil China, Harga Mobil Akan Lebih Murah?

Toyota gunakan onderdil china

UPDATEOTOMOTIF.COM - Langkah Toyota menggunakan onderdil buatan China kembali menjadi sorotan. Di tengah maraknya persaingan dengan merek-merek otomotif China yang agresif menawarkan harga lebih murah, Toyota pun melakukan manuver strategis agar tetap menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia.

Toyota tidak menampik bahwa mereka kini semakin aktif bekerja sama dengan banyak negara, termasuk China, untuk memenuhi kebutuhan produksi globalnya. Salah satu tujuannya adalah menekan biaya produksi agar harga jual kendaraan tetap kompetitif di tengah perang harga mobil.

Jap Ernando Demily, selaku Direktur Pemasaran Toyota-Astra Motor, menyatakan bahwa kehadiran mobil-mobil asal Tiongkok di pasar Indonesia tidak menjadi ancaman bagi Toyota. Justru menurutnya, keberadaan produk-produk tersebut dapat memperkaya pilihan bagi konsumen.

“Dengan banyak pilihan, sebenarnya bagus juga untuk customer dalam memilih,” ujar Ernando dalam sebuah acara bersama media pada Maret 2025 di Jakarta.

Bagi Toyota, menjaga daya saing harga tanpa mengorbankan kualitas merupakan prioritas. Penggunaan onderdil dari China menjadi bagian dari strategi efisiensi, bukan penurunan standar produksi.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, juga menyatakan bahwa penggunaan komponen dari berbagai negara, termasuk China, adalah praktik umum di industri otomotif global.

“Semua merek otomotif menggunakan parts dari berbagai negara, termasuk China. Tidak ada yang 100 persen dari Jepang,” ungkap Anton.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar produksi kendaraan Toyota di Indonesia justru berasal dari pabrik-pabrik lokal. Vendor lokal yang bekerja sama dengan Toyota telah melalui proses kurasi dan sertifikasi ketat untuk menjamin kualitasnya.

“Kalau Toyota kan sebagian besar produksinya lokal. Pemasoknya itu vendor lokal yang juga supply ke berbagai merek otomotif lainnya,” jelas Anton.

Meski menggunakan onderdil China, Toyota tetap mempertahankan proses kontrol kualitas yang ketat sesuai dengan standar global perusahaan. Tujuannya adalah memastikan kendaraan tetap andal dan sesuai ekspektasi konsumen.

Faktanya, banyak pabrikan dunia juga mulai bergantung pada pemasok dari China, terutama untuk komponen-komponen kendaraan listrik dan hybrid yang sedang naik daun. Biaya produksi yang lebih rendah serta kapasitas manufaktur besar membuat China menjadi mitra strategis yang ideal.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, juga menyoroti pentingnya kerja sama dengan perusahaan asal China, khususnya dalam pengembangan komponen kendaraan listrik. Hal ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi global.

“Kami berkomitmen untuk mendorong Indonesia menjadi salah satu aktor kunci dalam rantai pasokan global kendaraan elektrifikasi,” ujar Nandi.

Toyota menyadari adanya potensi persaingan dari pabrikan mobil asal Tiongkok, khususnya terkait aspek harga. Namun, Toyota tidak mengikuti arus perang harga, melainkan memaksimalkan efisiensi untuk mempertahankan kualitas dengan harga bersaing.

Dalam konteks ini, strategi menggunakan onderdil China dapat membuka peluang untuk menghadirkan mobil Toyota murah di pasar domestik. Harga yang lebih kompetitif sangat mungkin dicapai jika efisiensi biaya produksi terus meningkat.

Namun, harga bukan satu-satunya pertimbangan bagi konsumen Indonesia. Daya tahan kendaraan, kualitas layanan setelah penjualan, serta harga jual kembali yang stabil tetap menjadi pertimbangan utama konsumen dalam memilih mobil.

Toyota memahami hal ini. Maka dari itu, meskipun mencari cara menekan biaya produksi, perusahaan tetap menjaga kualitas sebagai prinsip utama.

Selain itu, Toyota juga terus melakukan inovasi, baik dari segi teknologi kendaraan maupun strategi manufaktur. Kolaborasi Toyota dengan perusahaan teknologi Tiongkok seperti Huawei dan Xiaomi mencerminkan komitmennya dalam menyongsong transformasi industri otomotif ke depan.

Di tengah upaya elektrifikasi, Toyota juga memanfaatkan posisi Indonesia sebagai lokasi strategis untuk produksi baterai dan komponen penting lainnya. Produksi lokal ini turut membantu efisiensi biaya logistik dan ketersediaan suku cadang.

Permintaan terhadap mobil hybrid Toyota di Indonesia meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir. Dukungan insentif pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap efisiensi bahan bakar mendorong pertumbuhan pasar hybrid secara signifikan.

Hal ini menunjukkan bahwa Toyota masih sangat relevan di tengah perubahan tren pasar. Meskipun kompetitor dari China menawarkan harga rendah, Toyota tetap unggul dalam hal reputasi, kualitas, dan layanan.

Toyota juga menyambut baik kebijakan tarif yang membatasi masuknya produk China ke pasar Indonesia secara besar-besaran. Nandi Julyanto menyebut bahwa kesepakatan sementara antara China dan Amerika Serikat bisa menjadi angin segar bagi pabrikan lokal seperti Toyota.

“Dengan adanya pembatasan tarif, kita bisa menjaga keseimbangan pasar dalam negeri agar tetap sehat dan kompetitif,” ujar Nandi.

Ke depan, Toyota tetap optimis bahwa kolaborasi global yang efisien, termasuk penggunaan onderdil dari China, dapat mendorong terciptanya mobil yang berkualitas tinggi namun tetap terjangkau.

Jika strategi ini berjalan sesuai harapan, konsumen Indonesia bisa mendapat pilihan mobil Toyota dengan harga lebih ekonomis tanpa mengorbankan kualitas. (dda)