Spesifikasi Bus Listrik Sumber Alam yang Resmi Beroperasi, Kapasitas Luas Dengan Harga Tiket Rp170 Ribu

Bus listrik sumber alam resmi beroperasi

UPDATEOTOMOTIF.COM - PT Kalista Nusa Armada (KALISTA) bersama PT Sumber Alam Ekspres (Sumber Alam) resmi memulai uji coba bus listrik untuk rute antarkota antarprovinsi (AKAP) Jakarta–Yogyakarta. Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam sejarah transportasi publik Indonesia yang sedang bergerak menuju era kendaraan berbasis energi bersih.

Acara ini juga menjadi bagian dari peringatan HUT ke-50 PO Sumber Alam yang digelar meriah di Sumber Adventure Center, Kutoarjo, dan sekaligus memperlihatkan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung inisiatif mobilitas berkelanjutan.

Direktur Utama KALISTA, Albert Aulia Ilyas, menyampaikan bahwa desain bus listrik yang digunakan dalam uji coba ini merupakan hasil dari kompetisi Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS), dan telah diumumkan sebagai pemenang Jambore Nasional BisMania, 10 Mei 2025.

Ia menekankan bahwa desain tersebut dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan transportasi jarak jauh yang efisien, aman, dan ramah lingkungan, sekaligus memprioritaskan kenyamanan penumpang sepanjang perjalanan.

Spesifikasi dan Fitur Bus Listrik Sumber Alam 

Bus listrik yang digunakan dalam uji coba ini merupakan tipe coach dengan panjang 12 meter dan kapasitas baterai mencapai 303 kWh, sehingga mampu menempuh jarak hingga 400 kilometer hanya dengan satu kali pengisian daya.

Bus ini memiliki daya tampung hingga 41 penumpang dan dilengkapi sejumlah fitur keselamatan penting untuk menunjang keamanan selama perjalanan. “Albert menyebut, fitur keamanan mencakup sensor dan tombol darurat, APAR, palu kaca, pintu evakuasi, CCTV, kamera 360, dan sabuk pengaman, Senin (26/5/2025)

Teknologi pengisian daya juga dirancang agar operasional bus tetap efisien tanpa mengganggu jadwal perjalanan. Bus akan mengisi daya di tiga lokasi utama sepanjang rute perjalanan: Garasi Sumber Alam Yogyakarta, Rumah Makan Sumber Alam Ajibarang, dan Rest Area Sumber Alam Cikamurang.

“Setiap stasiun charger 200 kW, bisa isi penuh dalam kurang dari satu jam. Pengisian dilakukan saat istirahat, jadi operasional tetap lancar,” kata Albert.

Data awal selama uji coba menunjukkan bahwa bus listrik ini mampu mencapai efisiensi energi sebesar 1,5 kilometer per kilowatt-jam. Rute yang dilalui dari Yogyakarta ke Jakarta mencatatkan total jarak 543 kilometer.

Keunggulan lainnya adalah penghematan biaya operasional yang signifikan. Bus listrik ini dilaporkan mampu menekan pengeluaran hingga 52 persen lebih hemat dibandingkan dengan operasional bus berbahan bakar fosil konvensional.

Rute Operasional Bus Listrik Sumber Alam 

Bus Listrik Sumber Alam

Bus Listrik Sumber Alam

Untuk perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta, bus diberangkatkan setiap pukul 16.00. Perjalanan mulai dari Garasi Sumber Alam Yogyakarta, lewat Pool Kutoarjo dan Rest Area Ajibarang, lalu selesai di Pool Pondok Ungu Jakarta.

Sementara untuk rute sebaliknya, keberangkatan dilakukan pukul 20.00 dari Pool Pondok Ungu. Bus kemudian melanjutkan perjalanan ke Rest Area Cikamurang, Rest Area Ajibarang, Pool Kutoarjo, hingga kembali ke Garasi Yogyakarta.

Pola perjalanan ini tidak hanya dirancang untuk efisiensi, tetapi juga mempertimbangkan titik pengisian daya strategis dan kenyamanan waktu tempuh bagi para penumpang.

Tarif Bus Listrik Sumber Alam 

Anthony Steven Hambali, pemilik PO Sumber Alam, menyebut tarif bus listrik ditetapkan Rp170.000. Tarif tersebut sudah mencakup satu kali makan bagi setiap penumpang.

“Bus mulai beroperasi hari ini. Nanti akan kita evaluasi bagaimana perjalanannya setelah menyelesaikan perjalanan Yogyakarta–Jakarta,” kata Anthony dalam wawancara singkat saat peluncuran.

Selama masa uji coba, pihak operator akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai parameter penting. Dari jumlah penumpang hingga efisiensi dan jarak tempuh harian.

Anthony menambahkan bahwa uji coba ini bukan hanya soal teknologi kendaraan, tetapi juga menjadi langkah awal menuju transformasi sistem transportasi yang lebih berkelanjutan dan efisien. “Uji coba ini tunjukkan bus listrik bisa jalan jauh dengan rencana bagus,” katanya.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik tidak lagi terbatas untuk penggunaan dalam kota saja, melainkan juga layak untuk rute AKAP yang menempuh jarak jauh dengan operasional terjadwal secara ketat.

Keberhasilan uji coba ini diharapkan dapat menginspirasi operator lain dalam industri transportasi untuk mulai mengadopsi kendaraan listrik. Selain mengurangi jejak karbon, penggunaan kendaraan listrik dapat menurunkan biaya operasional serta meningkatkan kualitas layanan transportasi umum di Indonesia.

 

Proyek kolaboratif antara KALISTA dan Sumber Alam ini adalah langkah konkret dalam mendukung transisi energi nasional. Kehadiran bus listrik di jalur AKAP menjadi wujud nyata bahwa solusi transportasi hijau kini bisa diterapkan secara nyata, bukan sekadar konsep.

Dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta perencanaan teknis yang matang, bus listrik berpotensi menjadi tulang punggung transportasi antarprovinsi di masa depan. Efisiensi energi dan ramah lingkungan adalah dua hal utama yang akan menjadi nilai jual utama moda ini.

Terlebih, jika melihat tren global dalam industri kendaraan listrik, adopsi kendaraan berbasis baterai di sektor transportasi umum terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengambil peran dalam peta transisi energi dunia.

Pemerintah pun terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik melalui berbagai insentif fiskal dan pembangunan infrastruktur pendukung. Ke depan, integrasi kendaraan listrik dalam sistem transportasi publik nasional diyakini akan semakin luas.

Dengan uji coba ini, KALISTA dan Sumber Alam telah memulai langkah penting menuju masa depan transportasi yang lebih bersih, hemat, dan ramah lingkungan. Transformasi ini tidak hanya akan berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi bagi pelaku industri. (dda)