Categories: Mobil Tips

Sering Pakai Tiptronic di BMW Bisa Bikin Gearbox Cepat Aus, Ini Risikonya

BMW dikenal sebagai salah satu merek mobil premium yang menawarkan kenyamanan dan performa tinggi.

Salah satu fitur menarik yang banyak disukai penggunanya adalah teknologi tiptronic.

Dengan sistem ini, pengemudi bisa mengoperasikan transmisi otomatis layaknya transmisi manual, tanpa harus menginjak pedal kopling.

Namun, meskipun terlihat praktis dan menyenangkan, penggunaan tiptronic secara berlebihan ternyata bisa membawa risiko yang cukup besar, salah satunya adalah keausan pada gearbox.

Lalu, kenapa fitur yang dianggap canggih ini justru bisa mempercepat keausan gearbox? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Tiptronic dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Fitur tiptronic di mobil BMW memang memberikan pengalaman berkendara yang lebih seru dan interaktif.

Tiptronic adalah sistem transmisi semi-manual yang umumnya tersedia pada mobil-mobil Eropa, termasuk BMW.

Fitur ini memungkinkan pengemudi untuk memilih sendiri perpindahan gigi naik atau turun dengan menggeser tuas transmisi ke arah tertentu, tanpa pedal kopling.

Biasanya, transmisi tiptronic memiliki dua mode: mode otomatis dan mode manual.

Ketika berada di mode tiptronic/manual, pengemudi bisa menaikkan atau menurunkan gigi secara manual dengan cara mendorong atau menarik tuas atau paddle shift di belakang kemudi.

Teknologi ini dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih sporty dan responsif.

Cocok buat kamu yang ingin sensasi mengemudi ala mobil manual, tapi tanpa ribet.

Risiko Penggunaan Tiptronic yang Berlebihan

Walau terlihat praktis, penggunaan tiptronic yang tidak tepat bisa mempercepat kerusakan gearbox.

Kenapa? Karena saat kamu berpindah gigi secara manual di mode tiptronic, sistem transmisi akan bekerja lebih keras untuk menyesuaikan putaran mesin dan rasio gigi.

Bila dilakukan secara terus-menerus, apalagi dengan cara yang salah, maka komponen internal transmisi bisa cepat aus.

Berikut beberapa risiko utama yang perlu kamu waspadai:

1. Gearbox Cepat Aus

Penggunaan tiptronic membuat perpindahan gigi tidak sehalus mode otomatis.

Terutama jika kamu sering melakukan downshift (turun gigi) dengan putaran mesin tinggi, gesekan dan tekanan dalam gearbox akan meningkat.

Akibatnya, kampas kopling dalam sistem transmisi bisa aus lebih cepat.

2. Overheat pada Sistem Transmisi

Jika perpindahan gigi dilakukan secara ekstrem dan terus-menerus, oli transmisi akan bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tetap stabil.

Namun, dalam kondisi ekstrem, suhu bisa melonjak dan menyebabkan overheat. Ini bisa merusak seal, gasket, hingga komponen internal lainnya.

3. Kerusakan Solenoid dan Valve Body

Pada transmisi otomatis modern seperti milik BMW, sistem perpindahan gigi diatur oleh solenoid dan valve body.

Jika kamu sering berpindah gigi secara manual di RPM tinggi, tekanan pada sistem ini akan meningkat dan lama-lama bisa rusak. Biaya penggantian komponen ini tidak murah, lho!

4. Efisiensi Bahan Bakar Menurun

Salah satu keuntungan transmisi otomatis adalah efisiensi bahan bakar yang optimal.

Namun, saat kamu mengemudi dengan mode tiptronic secara agresif, mesin akan bekerja lebih keras dan RPM sering tinggi, yang akhirnya bikin konsumsi BBM jadi boros.

5. Menurunnya Umur Pakai Komponen Transmisi

Seluruh sistem transmisi dirancang untuk memiliki umur pakai yang panjang jika digunakan sesuai anjuran.

Namun, penggunaan tiptronic yang tidak bijak akan mempercepat kerusakan, mulai dari kampas kopling, planetary gear set, sampai torque converter.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Tiptronic?

Walau ada risikonya, bukan berarti kamu nggak boleh pakai tiptronic sama sekali. Yang penting adalah tahu kapan waktu dan cara yang tepat untuk menggunakannya.

  1. Saat Menyalip di Jalan Tol: Tiptronic bisa membantu kamu menurunkan gigi secara cepat untuk mendapat torsi maksimal.
  2. Melewati Tanjakan Curam: Saat di tanjakan atau turunan, tiptronic bisa membantu menjaga kecepatan dan tenaga lebih stabil.
  3. Berkendara di Jalanan Berliku: Mode manual memberi kontrol lebih pada mobil saat kamu berkendara di rute pegunungan atau tikungan tajam.

Tips Aman Pakai Tiptronic di BMW

Kalau kamu tetap ingin menikmati sensasi berkendara dengan tiptronic tanpa bikin gearbox cepat rusak, ikuti tips berikut:

  • Hindari memindah gigi di RPM tinggi terlalu sering. Gunakan perpindahan gigi yang halus dan sesuai kebutuhan.
  • Selalu panaskan mobil sebelum berkendara agar oli transmisi mencapai suhu optimal.
  • Gunakan oli transmisi yang sesuai dengan spesifikasi BMW. Oli yang tepat membantu menjaga kinerja dan suhu transmisi.
  • Jangan gunakan tiptronic untuk drifting atau mengemudi agresif. Mobil dengan transmisi otomatis bukan dirancang untuk itu.
  • Lakukan servis transmisi secara rutin di bengkel resmi atau terpercaya agar semua komponen tetap dalam kondisi prima.

Biaya Perbaikan Jika Gearbox Rusak

Jika gearbox kamu sampai rusak akibat pemakaian tiptronic yang salah, siap-siap merogoh kocek cukup dalam.

Biaya perbaikan atau overhaul transmisi BMW bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Bahkan untuk model-model tertentu seperti BMW X5 atau Seri 5, biaya penggantian gearbox bisa lebih dari Rp50 juta.

Jadi, daripada harus mengeluarkan biaya mahal, lebih baik mencegah dengan cara menggunakan fitur tiptronic secara bijak dan sesuai kebutuhan.

Fitur tiptronic di mobil BMW memang memberikan pengalaman berkendara yang lebih seru dan interaktif.

Namun, jika digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai aturan, bisa menyebabkan gearbox cepat aus hingga rusak.

Risiko seperti overheat, kampas kopling aus, valve body rusak, hingga konsumsi BBM yang boros bisa terjadi.

Gunakan tiptronic hanya saat diperlukan dan hindari kebiasaan mengemudi agresif.

Rawat mobil secara rutin, gunakan oli yang sesuai, dan selalu perhatikan gejala-gejala awal jika ada masalah pada transmisi.

Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati kenyamanan dan performa BMW tanpa harus khawatir dengan biaya servis yang mahal.(vip)