Categories: Mobil Tips

Rutin Purging Mesin Mobil Diesel Setiap 25.000 Km, Ini Dampak Positifnya

UPDATEOTOMOTIF.COM - Perawatan mobil diesel tidak cukup hanya dengan mengganti oli atau melakukan servis ringan saja. Salah satu langkah penting yang mulai banyak disadari oleh pemilik mobil diesel adalah purging mesin secara rutin.

Tujuan dari purging adalah untuk menghilangkan kerak dan kotoran yang menumpuk pada saluran bahan bakar, injektor, dan ruang bakar akibat residu dari proses pembakaran. Proses ini idealnya dilakukan setiap 25.000 kilometer agar performa mesin tetap terjaga optimal.

Jika dibiarkan menumpuk, kotoran pada sistem pembakaran bisa memicu berbagai masalah. Mulai dari mesin yang terasa berat, konsumsi bahan bakar yang lebih boros, hingga mesin yang sulit hidup saat kondisi dingin.

Menurut Arief Prasetyo, teknisi senior dari bengkel spesialis diesel di Jakarta Selatan, purging menjadi proses vital dalam menjaga kebersihan sistem pembakaran tanpa harus membongkar mesin.

“Purging ini semacam detoks untuk mesin diesel. Kotoran pada ruang bakar dan saluran bahan bakar dibersihkan menggunakan cairan khusus tanpa perlu membongkar mesin,” ungkap Arief.

Ia menerangkan bahwa teknologi purging saat ini telah dirancang sangat aman untuk digunakan pada berbagai tipe mobil diesel modern. Bahkan, prosesnya tidak membutuhkan waktu lama.

“Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini umumnya berkisar antara 30 sampai 45 menit, tergantung dari kondisi mesin. Setelah purging, suara mesin jadi lebih halus dan tarikan terasa lebih enteng,” lanjutnya.

Hasil yang dirasakan setelah melakukan purging memang cukup signifikan. Banyak pengguna mengaku performa mobilnya langsung meningkat usai menjalani prosedur ini.

Selain itu, purging juga memperpanjang usia pakai injektor dan sistem bahan bakar. Komponen mesin tidak dipaksa bekerja dalam kondisi kotor, sehingga risiko kerusakan bisa ditekan lebih awal.

Mesin yang terjaga kebersihannya dapat mendukung pembakaran berlangsung lebih maksimal. Emisi gas buang menjadi lebih rendah dan mobil bisa lebih mudah lolos uji emisi, terutama di kota-kota besar.

Arief menambahkan bahwa banyak mobil diesel mengalami penurunan performa hanya karena tidak pernah dilakukan purging secara berkala.

“Jika proses purging jarang dilakukan pada mobil diesel, kinerja mesinnya akan mengalami penurunan secara bertahap seiring waktu. Awalnya memang tidak terasa, tapi setelah lewat 30 ribu kilometer biasanya injektor mulai tersendat,” tuturnya.

Ia menyarankan pemilik mobil diesel untuk melakukan purging secara rutin sesuai dengan interval jarak tempuh yang telah ditetapkan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa jenis penggunaan dan bahan bakar juga memengaruhi frekuensi.

“Kalau sering lewat jalur macet atau pakai solar kualitas rendah, sebaiknya jangan tunggu sampai 25 ribu kilometer. Bisa lebih cepat,” kata Arief lagi.

Harga layanan purging bervariasi tergantung jenis mobil dan teknologi yang digunakan oleh bengkel. Beberapa bengkel menggunakan mesin khusus untuk hasil yang lebih optimal dan efisien.

Metode modern menggunakan cairan kimia yang dimasukkan ke sistem pembakaran tanpa harus membongkar komponen. Teknologi ini membuat purging bisa dilakukan lebih praktis dan cepat.

Selain untuk mobil pribadi, purging juga penting dilakukan pada mobil niaga seperti truk ringan atau kendaraan angkut lainnya. Mesin yang bersih tentunya lebih hemat bahan bakar dan tahan lama dalam pemakaian berat.

Kondisi iklim tropis dan variasi kualitas solar di Indonesia membuat mesin diesel lebih rentan mengalami penumpukan kerak. Maka dari itu, langkah preventif seperti purging sangat dianjurkan.

Banyak pemilik mobil diesel yang belum mengetahui manfaat purging ini. Padahal, langkah sederhana ini dapat mencegah biaya perbaikan yang besar akibat kerusakan pada injektor atau sistem bahan bakar.

Performa yang tetap maksimal, suara mesin yang halus, hingga konsumsi solar yang lebih efisien adalah sejumlah manfaat nyata yang dirasakan setelah melakukan purging rutin.

Mobil dengan mesin diesel yang terawat juga punya nilai jual kembali yang lebih baik. Ini menjadi keuntungan jangka panjang yang tidak bisa diabaikan oleh pemilik kendaraan.

Kesadaran akan pentingnya perawatan seperti purging ini diharapkan terus meningkat, apalagi dengan semakin banyaknya mobil diesel berteknologi common rail di Indonesia.

Langkah ini bukan hanya membuat mobil lebih nyaman dikendarai, tetapi juga turut berkontribusi terhadap lingkungan dengan menurunkan emisi berbahaya. (dda)