Biaya SPKLU BYD Atto 3
UPDATEOTOMOTIF.COM - Penggunaan mobil listrik terus meningkat di Indonesia, didorong oleh berbagai insentif dan efisiensi biaya operasional yang ditawarkan.
Salah satu model yang cukup populer adalah BYD Atto 3, terutama varian Superior.
Mobil ini hadir dengan baterai berkapasitas besar dan performa cukup tangguh untuk kebutuhan harian maupun jarak jauh.
Per Juli 2025, biaya pengisian daya BYD Atto 3 menjadi perhatian banyak pengguna, terutama yang ingin berpindah dari kendaraan konvensional ke listrik.
Dengan kapasitas baterai 60,48 kWh, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 410 kilometer dalam sekali pengisian penuh.
Jarak ini cukup untuk mobilitas dalam kota selama beberapa hari atau perjalanan luar kota tanpa harus sering melakukan charging.
Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2023, tarif dasar pengisian daya di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) adalah Rp2.466 per kWh.
Maka, jika mengisi baterai dari 0% hingga 100%, estimasi biayanya mencapai Rp149.144.
Nilai ini tentu jauh lebih rendah dibandingkan pengeluaran bahan bakar untuk mobil konvensional dengan jarak tempuh yang setara.
Untuk pengguna yang menginginkan proses pengisian daya lebih cepat, tersedia opsi Fast Charger dan Ultra Fast Charger.
Jika menggunakan Fast Charger dengan kapasitas daya 25–50 kW, ada tambahan biaya layanan sebesar Rp25.000. Maka, total biaya pengisian menjadi sekitar Rp174.000.
Sementara itu, untuk Ultra Fast Charger di atas 50 kW, tambahan biaya layanan naik menjadi Rp57.000, dan total biaya pengisian penuh berkisar Rp206.000.
Pilihan ini sangat membantu bagi pengguna dengan mobilitas tinggi yang tidak memiliki waktu lama untuk menunggu proses charging.
Waktu pengisian jauh lebih singkat dibandingkan dengan charger standar, meskipun biaya layanan sedikit lebih mahal.
Menariknya, dengan dana Rp50.000, pengguna masih dapat mengisi sekitar 20 kWh daya listrik di SPKLU.
Berdasarkan efisiensi konsumsi energi mobil ini, yaitu sekitar 6,49 km per kWh, maka daya sebesar itu cukup untuk menempuh jarak hingga 130 kilometer.
Ini artinya, perjalanan dalam kota atau kebutuhan commuting harian bisa dipenuhi hanya dengan pengeluaran yang setara dengan satu kali isi bensin motor.
Sementara itu, bagi yang lebih memilih kenyamanan dan efisiensi maksimal, pengisian daya di rumah menjadi opsi paling ekonomis.
Tarif listrik rumah tangga nonsubsidi saat ini berkisar Rp1.444 per kWh. Maka, untuk mengisi penuh baterai 60,48 kWh, pengguna hanya perlu mengeluarkan sekitar Rp87.000.
“Kalau isi daya di rumah, biayanya lebih hemat. Biasanya saya charge malam saat mobil tidak dipakai, dan pagi sudah siap digunakan,” ujar salah satu pemilik BYD Atto 3 yang rutin menggunakan fasilitas pengisian di rumahnya.
Biaya operasional mobil ini juga terbilang rendah dalam jangka panjang. Estimasi pengeluaran untuk pengisian daya per bulan berada di kisaran Rp555.900, atau sekitar Rp18.500 per hari.
Dibandingkan dengan biaya BBM yang bisa mencapai ratusan ribu per minggu, penghematan mobil listrik jelas terasa.
Jika dihitung dalam jangka waktu lima tahun, total biaya kepemilikan BYD Atto 3—yang mencakup biaya pengisian, perawatan ringan, serta pajak tahunan—berkisar di angka Rp33,3 juta.
Angka ini sangat bersaing dibandingkan kendaraan bermesin konvensional yang sering kali membutuhkan perawatan lebih intensif dan konsumsi bahan bakar yang fluktuatif.
Secara keseluruhan, BYD Atto 3 menawarkan efisiensi biaya, kenyamanan, dan ramah lingkungan dalam satu paket.
Dengan hanya Rp50 ribuan, pengguna sudah bisa menempuh jarak puluhan kilometer, menjadikan mobil ini solusi mobilitas urban yang ekonomis dan cerdas. (amp)