Rawan Berkarat! Motor Habis Kehujanan Jangan Langsung Masuk Garasi

Rawan berkarat! motor habis kehujanan jangan langsung masuk garasi

Bagi sebagian pemilik motor, terutama yang sering berkendara sehari-hari, hujan adalah sesuatu yang tak bisa dihindari.

Baik saat perjalanan ke kantor, ke pasar, atau sekadar berkendara santai, kadang hujan turun begitu saja tanpa sempat mencari tempat berteduh.

Motor pun basah kuyup, dan setelah sampai rumah, banyak yang langsung buru-buru menyimpannya di garasi. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini sebenarnya bisa berakibat buruk pada motor kesayanganmu?

Ya, motor yang habis kehujanan dan langsung dimasukkan ke dalam garasi dalam kondisi basah bisa menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah risiko karat pada komponen logam.

Karat bukan hanya membuat tampilan motor kusam, tetapi juga bisa merusak bagian vital. Yuk, kita bahas alasan lengkapnya dan bagaimana cara merawat motor setelah kehujanan!

Mengapa Air Hujan Bisa Memicu Karat?

Motor habis kehujanan jangan langsung masuk garasi

Motor Habis Kehujanan Jangan Langsung Masuk Garasi

Air hujan tidak sama dengan air biasa. Kandungan air hujan cenderung bersifat asam karena bercampur dengan polusi udara seperti karbon dioksida (CO₂) dan zat-zat kimia lainnya.

Ketika motor terkena air hujan, komponen logam pada motor seperti rangka, knalpot, rantai, dan baut akan terpapar cairan asam tersebut.

Jika dibiarkan mengering secara alami tanpa proses pembersihan, kandungan asam ini akan mulai bereaksi dengan logam, memicu oksidasi yang berujung pada karat.

Apalagi jika motor langsung disimpan di garasi yang tertutup tanpa ventilasi baik, proses pengeringan jadi tidak maksimal dan kelembaban justru terjebak di sekitar motor. Ini menciptakan kondisi ideal bagi karat berkembang.

Bagian Motor yang Rentan Berkarat Setelah Kehujanan

Berikut beberapa bagian motor yang sangat rentan mengalami karat akibat air hujan:

Rangka Motor (Frame)

Rangka motor biasanya terbuat dari besi atau baja yang rentan terhadap karat jika terkena air dalam waktu lama tanpa perlindungan.

Rantai dan Gir

Bagian ini sering terpapar langsung oleh air hujan, dan jika tidak segera dibersihkan dan dilumasi ulang, rantai bisa kaku, berbunyi kasar, bahkan putus akibat karat.

Baut dan Mur

Komponen kecil ini juga rawan korosi, terutama di bagian bawah motor yang sering terkena cipratan air.
Knalpot

Ujung knalpot sering menjadi tempat air menggenang. Jika tidak dikeringkan, bagian dalam knalpot bisa berkarat, bahkan menyebabkan kebocoran knalpot dalam jangka panjang.

Velg dan Spakbor Logam

Velg yang berbahan logam (terutama velg jari-jari) serta spakbor logam adalah area lain yang mudah terpapar air hujan dan rentan karat.

Bahaya Langsung Menyimpan Motor Basah di Garasi

Menyimpan motor dalam kondisi basah kuyup di garasi bukan hanya meningkatkan risiko karat, tapi juga menyebabkan beberapa masalah lain, di antaranya:

1. Kelembaban di Garasi Naik

Air dari motor yang basah akan menguap, meningkatkan kelembaban di dalam garasi, terutama jika ventilasi buruk. Kondisi ini bukan hanya merugikan motor itu sendiri, tetapi juga peralatan lain yang disimpan di dalam garasi.

2. Potensi Jamur di Jok Motor

Jok motor yang terbuat dari kulit sintetis atau kain bisa lembab jika dibiarkan basah terus-menerus. Dalam kondisi tertutup, jamur bisa tumbuh di permukaannya, membuat jok menjadi kusam dan tidak nyaman.

3. Sistem Kelistrikan Rentan Korslet

Beberapa bagian kelistrikan motor, meski sudah cukup terlindungi, tetap rentan terhadap kelembaban tinggi. Jika air masuk ke dalam konektor atau soket, bisa saja menimbulkan korsleting atau masalah kelistrikan lainnya.

Langkah yang Harus Dilakukan Setelah Motor Kehujanan

Agar motor tetap awet dan tidak cepat berkarat, berikut adalah langkah sederhana yang wajib dilakukan setelah motor kehujanan:

1. Bilas dengan Air Bersih

Segera bilas motor dengan air bersih untuk menghilangkan kandungan asam pada air hujan. Jangan tunggu lama-lama, karena air hujan yang mengering bisa meninggalkan noda dan memicu oksidasi.

2. Keringkan Secara Menyeluruh

Gunakan lap microfiber atau kanebo untuk mengeringkan seluruh permukaan motor, mulai dari bodi, rangka, hingga bagian kecil seperti sela-sela baut dan spakbor.

3. Cek dan Lap Bagian Rantai & Knalpot

Khusus bagian rantai dan knalpot, pastikan air tidak menggenang. Keringkan dengan seksama, lalu berikan pelumas rantai agar tidak kering dan berkarat.

4. Lap Bagian Jok

Jangan lupa lap bagian jok hingga benar-benar kering, agar tidak menjadi tempat tumbuh jamur.

5. Nyalakan Motor Setelah Kering

Jika memungkinkan, nyalakan mesin motor setelah semua bagian kering. Ini membantu menguapkan sisa air di area mesin dan knalpot.

6. Perhatikan Garasi yang Memiliki Ventilasi Baik

Pastikan garasi memiliki sirkulasi udara cukup agar kelembaban tidak terjebak di dalam ruangan.

Tips Tambahan: Gunakan Pelindung Anti Karat

Sebagai tambahan perlindungan, kamu juga bisa rutin menggunakan semprotan anti karat khusus motor pada bagian-bagian yang rawan.

Beberapa merek sudah menyediakan produk ini, dan penggunaannya sangat mudah. Ini akan membantu memperpanjang umur komponen logam motor.

Meski terlihat sepele, kebiasaan langsung menyimpan motor basah setelah kehujanan tanpa perawatan bisa memberikan dampak buruk jangka panjang.

Risiko karat, jamur di jok, hingga kerusakan kelistrikan adalah beberapa hal yang wajib dihindari. Jadi, selalu luangkan waktu beberapa menit untuk membilas dan mengeringkan motor sebelum masuk garasi.

Dengan begitu, motor tetap awet, tampil kinclong, dan performanya selalu prima!

Ingat, merawat motor tidak hanya soal servis rutin di bengkel, tapi juga perhatian kecil seperti ini yang membuat motor kesayanganmu tetap terjaga kualitasnya. (taa)