Polytron Luncurkan Mobil Listrik G3 dan G3+, Target Jual 1.500 Unit hingga 2025

Kehadiran G3 dan G3+ menjadi awal dari ambisi besar Polytron untuk bertransformasi menjadi perusahaan otomotif berbasis energi terbarukan.
UPDATEOTOMOTIF.COM - Polytron semakin mempertegas keseriusannya dalam memasuki industri kendaraan listrik nasional. Produsen elektronik asal Kudus yang selama ini dikenal lewat produk audio dan peralatan rumah tangga ini kini resmi merambah segmen otomotif dengan meluncurkan dua SUV listrik perdananya, yakni Polytron G3 dan G3+. Tidak hanya sekadar hadir sebagai pendatang baru, Polytron langsung membidik angka ambisius: penjualan 1.500 unit hingga akhir 2025.
Target tersebut diungkapkan langsung oleh Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo, dalam peluncuran resmi G3 dan G3+ yang digelar di Jakarta pada Selasa, 21 Mei. Menurutnya, langkah ini merupakan bukti bahwa Polytron tak hanya ikut-ikutan tren elektrifikasi kendaraan, melainkan benar-benar berkomitmen membangun lini bisnis otomotif berkelanjutan.
Tekno menegaskan bahwa kedua model mobil listrik tersebut telah dirakit secara lokal dan berhasil memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Hal ini menjadi langkah strategis bagi Polytron dalam memenuhi regulasi pemerintah serta mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik dalam negeri yang kini tengah berkembang pesat.
Ekspansi Jaringan Penjualan dan Cita Rasa Lokal pada Produk Global

Polytron G3 resmi diperkenalkan sebagai SUV listrik lokal yang siap bersaing di pasar nasional.
Tidak hanya fokus pada produksi dan pengembangan kendaraan, Polytron juga menyiapkan strategi pemasaran yang agresif melalui ekspansi jaringan showroom. Sepanjang tahun 2024, perusahaan berencana membuka delapan showroom baru—empat di Jakarta, satu di Bandung, satu di Semarang, serta dua lainnya di Surabaya.
Showroom ini tidak sekadar menjadi tempat penjualan, melainkan akan mengedepankan pengalaman merek serta edukasi mengenai kendaraan listrik kepada konsumen. Edukasi dianggap sebagai kunci penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap teknologi baru seperti EV. Selain itu, Polytron juga tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah diler yang menunjukkan minat, meski saat ini masih dalam tahap penjajakan dan seleksi yang ketat.
Meski G3 dan G3+ bukanlah hasil pengembangan murni dari nol, Polytron tetap menyisipkan unsur lokal dalam pendekatannya. Kedua model tersebut merupakan hasil rebranding dari Skyworth EV K, produk dari perusahaan teknologi asal Shenzen, Tiongkok, yakni Skyworth Group. Namun, proses perakitan dan adaptasi spesifikasi dilakukan di Indonesia untuk memastikan kendaraan ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar lokal.
Dari sisi spesifikasi teknis, mobil ini mengusung baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh. Motor listriknya menghasilkan tenaga maksimum 150 kW atau sekitar 201 horsepower, dengan torsi puncak mencapai 320 Nm. Mobil listrik ini menggunakan penggerak roda depan, menjadikannya efisien sekaligus bertenaga dalam menghadapi kondisi jalan di perkotaan maupun antarwilayah.
Dalam satu kali pengisian daya penuh, Polytron G3 diklaim mampu menempuh jarak hingga 402 kilometer berdasarkan standar uji CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle). Angka tersebut tentu menjadi nilai jual tersendiri di tengah persaingan kendaraan listrik yang makin sengit, terutama di segmen SUV dengan harga terjangkau.
Transformasi besar yang dilakukan Polytron dari industri elektronik rumah tangga ke otomotif menunjukkan bahwa perusahaan ini tidak sekadar bereksperimen. Dengan membawa teknologi dari mitra global, dipadukan dengan proses produksi dalam negeri dan didukung oleh infrastruktur showroom yang mulai dibangun, Polytron tampak serius menata masa depan sebagai pemain baru dalam ekosistem kendaraan listrik nasional.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik melalui insentif fiskal, kemudahan investasi, dan pembangunan infrastruktur pengisian daya. Dengan masuknya Polytron, persaingan di sektor EV akan semakin berwarna, sekaligus membuka peluang kerja dan inovasi lokal yang lebih luas di bidang teknologi otomotif.
Kehadiran G3 dan G3+ menjadi awal dari ambisi besar Polytron untuk bertransformasi menjadi perusahaan otomotif berbasis energi terbarukan. Jika strategi ini dijalankan secara konsisten, bukan tidak mungkin Polytron akan menjadi pemain utama dalam pasar mobil listrik Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. (vip)