Polytron G3 dan G3+
UPDATEOTOMOTIF.COM - PT Hartono Istana Teknologi, melalui merek andalannya Polytron, secara resmi meluncurkan mobil listrik terbarunya Polytron G3 dan G3+ dalam sebuah acara eksklusif di Hotel Kempinski, Jakarta.
Dalam peluncuran yang berlangsung meriah tersebut, Polytron memperkenalkan dua varian mobil listrik yang mengusung desain futuristik, teknologi modern, serta komitmen kuat terhadap pasar kendaraan listrik nasional.
Menurut Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron, perusahaan menargetkan penjualan sebanyak 1.500 unit untuk tahun 2025.
Target tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari kesiapan produksi lokal, daya saing produk, hingga tren pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
“Kalau kita ngomong sales plan, ya, tahun ini kami targetkan 1.500 unit,” ujar Tekno dalam sesi konferensi pers peluncuran.
Dalam menghadapi kompetisi yang kian ketat, terutama dari merek-merek asing asal Tiongkok yang membanjiri pasar dengan strategi harga agresif, Polytron menegaskan tidak akan ikut dalam perang harga.
Sebaliknya, perusahaan memilih menonjolkan kualitas produk, nilai merek lokal, serta kepercayaan konsumen yang telah dibangun selama lebih dari setengah abad.
“Kita bukan pemain harga murah. Semua bisa jual murah, tapi selalu ada harga, ada barang. Kami ingin memberikan pengalaman berbeda dengan mengedepankan kualitas dan kepercayaan konsumen terhadap merek Polytron,” tegas Tekno.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kompetisi yang ketat justru menjadi indikasi bahwa pasar kendaraan listrik Indonesia sedang bertumbuh ke arah yang lebih sehat dan matang.
Dalam jangka panjang, hanya merek dengan komitmen jangka panjang, kualitas produk yang konsisten, serta pelayanan purna jual yang kuat yang akan tetap bertahan.
“Kita lihat saja Tiongkok, dua-tiga tahun lalu ada ratusan merek EV, sekarang tinggal di bawah 50. Konsumen akan memilih yang paling mereka percaya, dan kami yakin 50 tahun eksistensi Polytron bisa menjadi pembeda,” ujarnya penuh keyakinan.
Spesifikasi Unggulan Polytron G3 dan G3+
Polytron G3 dan G3+ hadir dengan baterai lithium iron phosphate (LFP) berkapasitas 51,9 kWh, yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 402 kilometer dalam pengujian berdasarkan standar China Light-Duty Vehicle Test Cycle (CLTC).
Jarak tempuh ini menjadikan Polytron G3 dan G3+ sebagai kendaraan listrik yang cocok untuk kebutuhan harian hingga perjalanan jarak menengah.
Kedua model ini juga ditenagai oleh motor listrik berkekuatan 150 kW (setara 201 tenaga kuda) dengan torsi puncak 320 Nm, yang memberikan akselerasi halus namun responsif.
Selain itu, fitur pengisian daya mendukung baik metode pengisian cepat DC (20–70% dalam waktu 35 menit) maupun pengisian AC dengan kapasitas 6,6 kW untuk G3 dan 11 kW untuk G3+.
Polytron memberikan dua opsi kepemilikan kepada konsumen: membeli mobil dengan baterai atau menyewa baterai secara terpisah.
Model ini memberikan fleksibilitas harga yang lebih luas, sekaligus meminimalkan risiko konsumen terkait penurunan performa baterai dalam jangka panjang.
Berikut rincian harga resmi:
G3 (Sewa baterai): Rp 299 juta
G3 (Beli baterai): Rp 419 juta
G3+ (Sewa baterai): Rp 399 juta
G3+ (Beli baterai): Rp 459 juta
Adapun biaya sewa baterai ditetapkan sebesar Rp 1,2 juta per bulan, dengan jatah penggunaan sejauh 800 km per bulan.
Skema ini diharapkan menarik bagi konsumen yang ingin memiliki mobil listrik namun masih ragu dengan masa pakai dan biaya penggantian baterai.
Salah satu kekuatan Polytron adalah kemampuannya dalam merakit kendaraan secara lokal melalui PT Handal Motor Indonesia, yang memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya produksi, mempercepat pengiriman, serta meningkatkan nilai komponen lokal (TKDN).
Saat ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk G3 dan G3+ telah mencapai 40%, mencakup sejumlah komponen penting seperti speaker, yang diproduksi sendiri oleh Polytron.
Dengan terus mendorong peningkatan TKDN, Polytron berharap bisa mendapatkan insentif pemerintah, sekaligus memperkuat industri otomotif dalam negeri.
“Mobil ini dirakit secara lokal, dan kami terus tingkatkan TKDN. Kami percaya dengan pendekatan kualitas, pengalaman konsumen, dan komitmen jangka panjang, Polytron bisa bersaing dengan pemain global,” jelas Tekno.
Polytron memastikan bahwa unit pertama G3 dan G3+ akan mulai dikirimkan kepada konsumen pada bulan Juli 2025.
Sejak saat itu, perusahaan juga akan memperkuat jaringan distribusi dan layanan purna jual, termasuk pusat layanan resmi dan ketersediaan suku cadang.
Polytron juga mengindikasikan akan memperluas jaringan showroom dan menghadirkan uji coba kendaraan di beberapa kota besar di Indonesia sebagai bagian dari strategi marketing dan edukasi konsumen.
Meskipun Polytron cukup optimistis dengan peluncuran G3 dan G3+, tak dipungkiri bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia tengah menghadapi sejumlah tantangan.
Salah satunya adalah penurunan penjualan motor listrik Polytron hingga 50% pada kuartal I-2025, yang menandakan perlunya strategi pemasaran dan edukasi pasar yang lebih agresif untuk produk kendaraan listrik roda empat.
Namun, Tekno menyampaikan bahwa kondisi ini justru menjadi cambuk untuk berinovasi dan membangun fondasi yang lebih kuat.
“Kami tidak hanya melihat angka jangka pendek. Ini maraton, bukan sprint. Konsistensi dan kualitas adalah kunci,” pungkasnya.
Peluncuran Polytron G3 dan G3+ merupakan langkah besar bagi industri otomotif Indonesia, terutama dalam pengembangan kendaraan listrik berbasis produksi lokal.
Dengan spesifikasi yang kompetitif, pilihan harga fleksibel, dan komitmen terhadap kualitas serta layanan, Polytron berupaya memperkuat posisinya sebagai pemain serius dalam era kendaraan ramah lingkungan.(taa)