Penjualan Mobil Listrik Polytron G3 dan G3+ Capai Puluhan Unit di Bulan Pertama

Polytron ev

UPDATEOTOMOTIF.COM - Langkah awal Polytron di industri kendaraan listrik roda empat tampaknya mulai menunjukkan hasil positif. Sejak diluncurkan pada awal Mei 2025, dua produk mobil listrik perdana mereka—Polytron G3 dan G3 Plus—telah mencatat penjualan puluhan unit. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Selasa (3/6/2025).

“Ya, sudah puluhan unit yang dipesan konsumen. Untuk pembelian oleh korporasi juga sudah ada, lumayan lah. Mereka bahkan belum coba unitnya tapi sudah percaya dan langsung beli,” ungkap Tekno.

Meski tidak memerinci angka penjualannya secara spesifik, Tekno menegaskan bahwa respon pasar terhadap kendaraan listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) tersebut cukup menggembirakan. Mobil yang masih diimpor dari China ini menarik minat beragam segmen, termasuk lembaga pemerintah dan perusahaan swasta yang mulai membuka diri terhadap kendaraan listrik sebagai armada operasional mereka.

Respon Pemerintah dan Distribusi Perdana

Ketertarikan dari pihak pemerintah juga menjadi angin segar bagi Polytron. Menurut Tekno, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bahkan telah menunjukkan ketertarikan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik buatan dalam negeri sebagai bagian dari upaya elektrifikasi nasional.

“Pemerintah kemarin waktu Pak Agus datang sempat bilang akan coba push. Kita lihat saja nanti, kalau anggaran dan spesifikasinya cocok, harusnya bisa masuk sebagai kendaraan fleet,” jelasnya.

Sementara itu, terkait distribusi unit ke konsumen, Polytron menjadwalkan pengiriman perdana mobil listrik G3 dan G3 Plus dimulai pada bulan Juli mendatang. Ia menyebutkan bahwa minat terhadap kedua varian tersebut sejauh ini cukup merata, baik G3 standar maupun versi Plus.

Menariknya, sekitar 60 persen dari konsumen awal lebih memilih skema sewa baterai dibanding membeli langsung paket lengkap dengan baterai. Menurut Tekno, skema sewa ini menawarkan efisiensi biaya yang signifikan bagi konsumen.

“Kebanyakan pilih sewa baterai karena lebih masuk akal dan ekonomis. Bedanya bisa sampai Rp120 juta. Angka sebesar itu kalau dipakai untuk deposit sewa baterai, nilainya masih utuh bahkan setelah delapan tahun,” tutur Tekno.

Mobil polytron

Tekno Wibowo saat menjelaskan strategi pemasaran mobil listrik Polytron yang kini fokus pada fleksibilitas kepemilikan dan layanan purna jual.

Perluas Layanan dengan Pembukaan Showroom Mobil Listrik Pertama

Sebagai bagian dari strategi perluasan ekosistem kendaraan listrik, Polytron juga meresmikan showroom pertamanya di kawasan Prince Center, Jalan Jenderal Sudirman, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang pamer mobil listrik G3 dan G3 Plus, tetapi juga menampilkan motor listrik dan produk elektronik andalan Polytron.

“Prioritas utama kami tetap otomotif. Tapi karena ada tempatnya dan produk kami beragam, ya kenapa tidak. Sekalian menunjukkan kekuatan Polytron di lini lainnya juga,” ujar Tekno.

Showroom ini diberi nama Polytron EV Gallery & Service, dan telah dilengkapi fasilitas purna jual seperti layanan perawatan dan servis kendaraan listrik. Galeri ini menjadi salah satu dari delapan cabang yang ditargetkan Polytron akan beroperasi hingga akhir tahun 2025, sebagai bentuk kesiapan mendukung pengguna kendaraan listrik di berbagai wilayah.

Komitmen Jangka Panjang untuk Dukung Kendaraan Nol Emisi

Keberadaan showroom ini juga menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Polytron terhadap transisi energi dan target net-zero emission pemerintah. Pemerintah Indonesia menargetkan penghentian bertahap kendaraan berbahan bakar bensin mulai 2040, dan mencapai nol emisi karbon pada 2060. Komitmen ini telah mendapat dukungan dari lebih dari 100 negara di dunia.

“Pembukaan showroom ini adalah langkah konkret kami mendukung agenda pemerintah. Dengan ekosistem yang kami bangun, Polytron berharap bisa memperluas akses masyarakat terhadap kendaraan listrik dan mempercepat adopsinya secara nasional,” pungkas Tekno.

Dengan strategi pemasaran yang menyasar konsumen ritel dan korporasi, fleksibilitas kepemilikan seperti sewa baterai, serta dukungan infrastruktur purna jual yang mulai digarap serius, Polytron tampaknya siap untuk bersaing di pasar kendaraan listrik Indonesia yang semakin dinamis. (vip)