Pasar Mobil Bekas Tertekan, Harga Diprediksi Turun hingga 20%

Harga mobil bekas turun drastis

UPDATEOTOMOTIF.COM - Pasar mobil bekas di Indonesia tahun 2025 tengah mengalami tekanan yang cukup besar. Penurunan daya beli masyarakat menjadi faktor utama yang menyebabkan harga mobil bekas diperkirakan turun hingga 20 persen.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat konsumen lebih berhati-hati dalam membeli kendaraan.

“Belakangan mobil bekas (lebih) laku karena transparan. Mobil yang dijual relatif harganya lebih kompetitif, kemudian cacat-cacatnya pun sudah diberi tahu (oleh para pemilik) dan ada jaminan dalam pengakuan mereka,” jelas Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.

Depresiasi nilai mobil bekas semakin tajam dan terasa di berbagai segmen. Mobil yang berusia satu hingga tiga tahun mengalami penurunan nilai sekitar 20 hingga 50 persen, sementara untuk mobil berusia lima sampai tujuh tahun, penurunan bisa mencapai 55 hingga 75 persen.

Fakta ini membuat banyak pemilik kendaraan harus bersiap menerima harga jual yang jauh lebih rendah daripada sebelumnya. Kondisi pasar yang kian kompetitif juga mendorong dealer dan penjual untuk menyesuaikan harga.

Salah satu penyebab tekanan ini adalah meningkatnya pasokan mobil bekas di pasar. Banyak konsumen melakukan tukar tambah, menjual mobil lama untuk beralih ke kendaraan baru, sehingga stok mobil bekas menumpuk di dealer.

Akibatnya, persaingan harga antar dealer semakin ketat. Mereka terpaksa menurunkan harga agar unit mobil bekas bisa cepat terjual dan tidak menimbulkan kerugian lebih besar.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen sejak awal 2025 juga berpengaruh. Peningkatan tarif PPN mengakibatkan harga mobil baru naik, sehingga konsumen memilih mobil bekas yang harganya cenderung lebih terjangkau.

Perubahan ini membuat harga mobil bekas menjadi lebih diminati, meski dengan penurunan nilai yang cukup signifikan. Konsumen melihat mobil bekas sebagai alternatif yang lebih ekonomis di tengah situasi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.

Penurunan harga mobil bekas ini sebenarnya membuka peluang bagi pembeli. Dengan harga yang lebih kompetitif, konsumen bisa mendapatkan kendaraan berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan membeli mobil baru.

Namun bagi penjual, tantangannya lebih besar. Mereka harus menetapkan harga jual yang realistis agar tetap bisa bersaing di pasar yang penuh tekanan. Strategi penjualan dan pemasaran juga harus disesuaikan untuk menarik minat konsumen.

Penjual perlu memperhatikan kualitas kendaraan dan memberikan layanan terbaik, termasuk transparansi informasi dan jaminan kondisi mobil. Menawarkan promo menarik atau garansi tambahan bisa menjadi nilai plus untuk mempertahankan pelanggan.

Meskipun pasar mobil bekas menghadapi banyak tantangan, peluang tetap ada bagi pelaku usaha yang mampu beradaptasi dengan cepat. Penurunan harga bukan berarti kerugian mutlak jika strategi dijalankan secara tepat dan efisien.

Situasi ini juga mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan layanan purna jual dan transparansi dalam setiap transaksi. Hal ini penting agar pembeli merasa nyaman dan percaya dengan produk yang mereka beli.

Secara umum, pasar mobil bekas di Indonesia saat ini sedang mengalami dinamika yang cukup kompleks. Melemahnya daya beli, naiknya tarif pajak, serta melimpahnya stok mobil bekas merupakan faktor-faktor kunci yang memengaruhi fluktuasi harga.

Meski kondisi pasar cukup menantang, konsumen yang cermat dapat memanfaatkan momentum ini untuk membeli mobil dengan harga yang lebih menguntungkan. Penyesuaian harga dan pendekatan yang lebih kreatif sangat dibutuhkan agar penjual tetap kompetitif.

Ke depan, pelaku bisnis di pasar mobil bekas harus terus memantau tren dan cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Dengan strategi yang matang dan fokus pada kualitas layanan, pasar mobil bekas memiliki potensi untuk bangkit kembali.

Kondisi pasar yang dinamis ini memang menguji kemampuan semua pihak. Namun, peluang untuk membeli dan menjual mobil bekas masih sangat terbuka, khususnya bagi mereka yang mampu membaca arah tren dan bertindak dengan tepat. (dda)