Supercar GTR Concept
UPDATEOTOMOTIF.COM - Nissan tengah menjalani fase restrukturisasi besar-besaran setelah mengalami kerugian yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Strategi ini muncul karena realisasi penjualan yang tidak sebanding dengan besarnya investasi yang telah dikeluarkan perusahaan.
Di tengah fokus pada model crossover dan SUV sebagai tulang punggung bisnis ke depan, masih ada ruang bagi kendaraan yang membangkitkan gairah berkendara. Mobil-mobil yang menyenangkan untuk dikendarai seperti Nissan Z tetap mendapatkan tempat, dan dalam waktu mendatang, Silvia bahkan bisa saja turut dihidupkan kembali.
Lebih dari itu, generasi terbaru dari GT-R yang selama ini dikenal dengan julukan “Godzilla” juga sedang dalam proses pengembangan. Mobil legendaris ini memang belum selesai menorehkan kisahnya.
GT-R Concept yang Akan Dirilis
Adanya hal ini dikonfirmasi langsung oleh pejabat tinggi Nissan Amerika Serikat saat ditemui oleh Motor1 dalam ajang New York Auto Show bulan lalu. Dalam pernyataannya, sang kepala perencana produk menyatakan dengan jelas, “GT-R akan kembali, tanpa keraguan.”
Pernyataan ini bukan sekadar janji kosong. Arnaud Charpentier, Wakil Presiden Strategi Pemasaran Produk Nissan, turut memperkuat konfirmasi tersebut. Dalam wawancaranya bersama Auto Express, ia mengungkapkan bahwa Nissan sedang secara aktif menggarap generasi baru supercar-nya.
“Ada orang yang mengerjakan ini. Kapan, bagaimana, sejujurnya, kami tidak tahu. Tapi hari ini, kami tidak hanya perlu membuat mobil sport, tetapi juga membuat mobil dengan powertrain yang kami perkirakan akan digunakan di tahun-tahun mendatang. Jika itu listrik atau listrik, itu harus tetap menjadi mobil sport. [Tapi] jika Anda mendapatkan performa yang sama dengan SUV listrik, ini akan menjadi masalah,” ucap Charpentier dengan nada realistis namun penuh semangat.
Menurutnya, tak peduli seperti apa wujud akhirnya, R36 sebutan potensial untuk GT-R generasi berikutnya harus mampu “menemukan kembali gagasan tentang mobil sport.” Sebuah tantangan besar, namun juga menjadi peluang bagi Nissan untuk membentuk kembali identitas performa mereka di era elektrifikasi.
Sudah sekitar satu setengah tahun sejak Nissan pertama kali mengisyaratkan bahwa GT-R generasi baru bisa sepenuhnya menggunakan tenaga listrik. Konsep Nissan Hyper Force yang diperkenalkan pada 2023 menjadi bukti nyata dari visi tersebut.
Supercar futuristik dengan tenaga 1.341 hp ini dilukiskan oleh Giovanny Arroba, Wakil Presiden Desain Nissan Eropa, sebagai “mimpi yang nyata untuk dicapai pada akhir dekade ini.” Ketertarikan Nissan pada GT-R masa depan juga terlihat dari antusiasme para petinggi perusahaan.
Meskipun peluncurannya masih jauh, berbagai eksekutif senior tidak ragu untuk mengutarakan optimismenya. Ponz Pandikuthira, Wakil Presiden Senior dan Kepala Perencanaan Nissan Amerika Utara, bahkan menyebut bahwa R36 bisa mengadopsi pendekatan yang mirip dengan generasi ketiga Acura NSX.
Dalam hal ini, mobil listrik “tipe NSX” sudah dikonfirmasi akan meluncur di penghujung dekade 2020-an. Sosok Ivan Espinosa, bos baru Nissan, semakin menguatkan kemungkinan ini.
Espinosa dikenal sebagai penggemar mobil sport sejati, bahkan setiap hari datang ke kantor dengan mengendarai mobil Nissan Z miliknya. Pendahulunya, Makoto Uchida, pernah menggambarkan Espinosa sebagai “orang yang menyukai mobil.” Ia pun menunjukkan ketertarikannya untuk menghidupkan kembali Silvia yang bisa membuka jalan bagi GT-R baru dan lini kendaraan sport lainnya yang lebih terjangkau.
Namun di tengah mimpi besar ini, realitas bisnis tetap membayangi. Nissan telah memangkas lebih dari 20.000 karyawan, menutup tujuh pabrik, dan menghentikan pengembangan beberapa lini produk. Tak hanya itu, enam platform kendaraan juga telah dihapus, sejumlah model Renault diubah namanya, dan kerumitan suku cadang dipangkas hingga 70 persen demi efisiensi produksi.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan serius: bagaimana mungkin sebuah mobil sport eksklusif bisa bertahan di tengah strategi efisiensi besar-besaran ini? Apalagi model seperti Nissan Z tidak menunjukkan kesuksesan komersial luar biasa yang bisa mendorong manajemen untuk menyetujui lebih banyak kendaraan performa.
Kenyataannya, Nissan saat ini lebih memilih fokus pada kendaraan yang menjanjikan volume penjualan tinggi, seperti SUV dan model populer lainnya. Misalnya, pengembangan generasi terbaru Nissan Sentra disebut-sebut menjadi salah satu prioritas utama perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
Tentu saja, meluncurkan supercar baru seperti GT-R akan memberikan dampak positif terhadap citra merek secara keseluruhan. Mobil ikonik seperti ini bisa menarik perhatian publik dan membawa lebih banyak konsumen ke dealer.
Tapi dalam ekosistem otomotif saat ini, sebagian besar pelaku pasar bermain aman dengan model yang menjanjikan penjualan besar secara konsisten, terutama dalam segmen kendaraan keluarga, seperti crossover dan MPV.
Namun, apabila Nissan mampu menghadirkan GT-R baru dengan inovasi tenaga listrik yang impresif dan desain radikal seperti Hyper Force, maka ada peluang besar untuk menciptakan kembali daya tarik global yang dulu pernah dimiliki GT-R. Terlebih jika konsep tersebut dikembangkan secara strategis dalam skema cicilan mobil keluarga murah atau melalui program simulasi kredit dengan DP rendah dan bunga ringan sesuatu yang semakin relevan di tengah ketatnya persaingan pasar otomotif saat ini.
Arah elektrifikasi Nissan tak hanya menjadi upaya menjawab kebutuhan masa depan, tapi juga bisa menjadi jembatan bagi mobil-mobil sport untuk kembali bersinar. GT-R R36 mungkin belum memiliki tanggal rilis pasti, namun antusiasme yang dibangun oleh para petinggi perusahaan mengindikasikan bahwa mobil ini bukan sekadar angan.
Dan bagi para penggemar otomotif sejati, terutama mereka yang mendambakan performa ekstrem dalam balutan teknologi modern, harapan terhadap kembalinya Godzilla jelas masih sangat hidup. (ctr)