Categories: Updates

Motor Listrik Wedison Mejeng di GIIAS 2025, Siap Bersaing dengan Gesits & Alva

UPDATEOTOMOTIF.COM - Event otomotif GIIAS 2025 menjadi panggung penting bagi Wedison untuk menampilkan lima motor listrik terbaru mereka. Dengan tampilan booth yang modern dan produk yang siap produksi massal, Wedison hadir sebagai penantang serius di segmen kendaraan listrik roda dua.

Kelima model tersebut antara lain Victory, Athena, Mini, dan e‑Urban yang semuanya mengusung konsep berbeda untuk menjangkau kebutuhan konsumen yang beragam. Mulai dari skutik retro hingga varian komuter urban, Wedison terlihat serius memetakan potensi pasar secara detail.

Salah satu varian yang paling mencuri perhatian para pengunjung adalah e‑Urban. Motor ini menggunakan tenaga 1.200 watt dan mampu melaju hingga 45 km/jam dengan jarak tempuh sekitar 80 km dalam sekali isi daya penuh.

Kinerja baterai dan efisiensi daya menjadi salah satu keunggulan utama Wedison yang langsung disampaikan oleh tim teknis mereka di lokasi. Skuter ini menyasar pengguna aktif di perkotaan yang membutuhkan kendaraan praktis namun tetap ramah lingkungan.

Handling yang ringan dan posisi duduk ergonomis juga mendapat banyak pujian dari pengunjung yang menjajal langsung unit test ride. Meski kapasitas bagasinya masih terbatas, karakter kompak dan desainnya dianggap sesuai dengan kebutuhan harian.

Wedison juga memperkuat interaksi dengan pengunjung melalui booth interaktif dan sesi test ride berhadiah. Strategi ini tak hanya menambah antusiasme, tapi juga memperkuat citra Wedison sebagai brand yang dekat dengan generasi muda.

Booth mereka yang terletak di Hall 11 bersanding dengan nama-nama besar seperti Alva, Vespa, dan AHM, menjadi bukti bahwa Wedison tidak datang sekadar memeriahkan, tapi juga siap bersaing. GIIAS 2025 pun mencatatkan total 16 merek sepeda motor listrik yang ambil bagian, dengan dua merek lokal pendatang baru: Wedison dan Dubbs.

Langkah yang diambil Wedison turut merefleksikan komitmen besar mereka dalam mendorong pertumbuhan ekosistem motor listrik di Tanah Air. Mereka tidak hanya menjual produk, tapi juga membangun fondasi industri dari hulu ke hilir.

Produksi motor listrik Wedison dilakukan di dalam negeri, dengan melibatkan manufaktur lokal untuk perakitan dan sourcing komponen. Pendekatan ini mendukung cita-cita kemandirian industri otomotif nasional sekaligus menekan harga jual produk di pasaran.

Di tengah pasar motor listrik Indonesia yang semakin kompetitif, Wedison menghadirkan diferensiasi lewat harga yang terjangkau, desain futuristik, serta fitur modern seperti konektivitas via aplikasi. Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memantau kondisi baterai, posisi parkir, hingga melakukan diagnosa ringan motor langsung melalui smartphone.

Salah satu yang membuat Wedison optimistis adalah respon pasar yang kian terbuka terhadap kendaraan listrik. Masyarakat mulai menyadari pentingnya kendaraan ramah lingkungan yang hemat operasional dan tidak bising.

Rizwan Alamsjah, selaku Ketua Penyelenggara GIIAS 2025, turut menyatakan bahwa keikutsertaan merek lokal seperti Wedison membawa nuansa segar dalam gelaran otomotif tahunan tersebut. Ia menilai kehadiran mereka akan memperkaya pilihan masyarakat dan mempercepat adopsi kendaraan listrik secara nasional.

Meski harga resmi belum diumumkan, Wedison menjanjikan banderol yang kompetitif agar bisa diakses lebih luas oleh konsumen. Target mereka adalah masuk ke kelas menengah yang mencari motor listrik praktis dengan teknologi masa kini.

Wedison juga menyasar pengguna muda dan komunitas digital, termasuk pelajar, pekerja kreatif, dan masyarakat urban yang dinamis. Kelima modelnya dirancang dengan gaya berbeda namun tetap efisien dan mudah digunakan.

Keputusan untuk tampil di GIIAS 2025 jelas menjadi langkah strategis. Mereka tak hanya menampilkan produk, tapi juga menunjukkan keseriusan membangun merek dan menjangkau calon konsumen langsung.

Melalui kehadiran lima model sekaligus, Wedison menunjukkan kapasitasnya untuk bersaing dengan Gesits, Alva, dan merek besar lainnya. Hal ini menandakan bahwa industri motor listrik Indonesia mulai didominasi oleh produsen lokal yang memiliki daya saing tinggi. (dda)