Mobil terbang Xpeng X2 untuk pertama kalinya diperkenalkan secara resmi di Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show GIIAS 2025
UPDATEOTOMOTIF.COM - Teknologi kendaraan terbang kini tidak lagi hanya menjadi bagian dari cerita fiksi ilmiah. Untuk pertama kalinya di Indonesia, Xpeng X2 diperkenalkan secara resmi pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Kendaraan udara canggih ini mencuri perhatian sejak hari pembukaan pameran. Kehadiran mobil terbang ini tidak hanya menjadi sorotan utama, tetapi juga simbol transisi menuju masa depan transportasi.
Xpeng X2 adalah kendaraan terbang bertenaga listrik generasi keempat yang dikembangkan oleh XPENG AeroHT, perusahaan teknologi asal China. Unit ini dirancang untuk mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal dengan sistem autonomous eVTOL, tanpa perlu dikemudikan secara manual.
Desainnya futuristik, menyerupai kapsul dengan bodi ringan berbahan serat karbon. Mobil ini tidak memiliki roda dan mengandalkan delapan baling-baling yang disusun secara simetris untuk menjaga kestabilan saat terbang.
Kendaraan ini menggunakan tenaga listrik secara penuh dan bebas dari emisi karbon saat digunakan. Faktor ini menjadikannya sebagai solusi transportasi yang ramah lingkungan dan selaras dengan tren perkembangan mobilitas dunia.
Vice President XPENG AeroHT, Yoyo Xu, menyampaikan bahwa Xpeng X2 merupakan kendaraan terbang pertama yang resmi diperkenalkan di Indonesia.
“Ini merupakan mobil terbang pertama di dunia yang secara resmi diperkenalkan di Indonesia. Hari ini adalah penampilan perdana di luar China,” ujarnya.
Xu menambahkan bahwa peluncuran ini merupakan langkah awal untuk menjajaki pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Potensi besar pasar teknologi transportasi cerdas di kawasan ini dinilai sangat menjanjikan.
Ia menyebut Xpeng X2 berpotensi digunakan di berbagai bidang, mulai dari transportasi perkotaan, industri pariwisata, hingga layanan tanggap darurat. Kendaraan ini tidak hanya sekadar pamer teknologi, tapi juga menjawab kebutuhan mobilitas di masa depan.
“Xpeng X2 dirancang untuk terbang secara otonom, tanpa memerlukan pilot profesional. Cukup menekan satu tombol, mobil ini bisa lepas landas, terbang, dan mendarat dengan sistem navigasi cerdas,” jelas Xu.
Kehadiran teknologi navigasi otomatis menjadi nilai tambah yang signifikan. Fitur ini menjadikan kendaraan udara seperti Xpeng X2 lebih mudah diakses dan ramah bagi masyarakat umum di masa mendatang.
Meski sudah diperkenalkan secara global, Xpeng X2 belum dijual bebas untuk konsumen. Xu mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menjalani proses sertifikasi dengan otoritas penerbangan sipil di berbagai negara.
“Kami tengah bekerja sama dengan otoritas penerbangan sipil di berbagai negara untuk mendapatkan sertifikasi. Setelah semua tahapan selesai, barulah bisa dipasarkan secara komersial,” kata Xu lebih lanjut.
Proses sertifikasi tersebut menjadi tahap penting untuk menjamin keselamatan dan legalitas penggunaan kendaraan udara di ruang publik. Ini juga menjadi tantangan utama sebelum kendaraan seperti Xpeng X2 bisa benar-benar mengudara di Indonesia.
Selama berlangsungnya GIIAS 2025, Xpeng X2 menjadi daya tarik utama di booth XPENG. Ribuan pengunjung berbondong-bondong untuk melihat lebih dekat bagaimana bentuk dan teknologi dari mobil terbang masa depan ini.
Penampilan mobil terbang Xpeng X2 di GIIAS 2025
Xpeng X2 bukan hanya kendaraan futuristik, tapi juga simbol dari evolusi kendaraan listrik yang semakin mengedepankan efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan. Desainnya yang ringkas dan canggih menampilkan visi industri otomotif yang semakin maju dan cerdas.
GIIAS 2025 sendiri mengangkat tema “Future Mobility” dan menjadi panggung besar bagi teknologi kendaraan listrik, otonom, dan kendaraan udara. XPENG AeroHT menggunakan momen ini untuk memperkenalkan inovasi transportasi masa depan yang siap diuji coba di pasar.
Antusiasme terhadap Xpeng X2 menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap inovasi teknologi transportasi. Dalam jangka panjang, kendaraan ini berpotensi menjadi solusi atas kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Selain itu, potensi kendaraan terbang juga relevan bagi sektor logistik udara skala kecil dan pengiriman cepat di wilayah terpencil. Mobilitas udara personal juga bisa membuka jalur baru dalam pengembangan pariwisata modern.
Regulasi akan menjadi penentu utama dalam waktu peluncuran mobil terbang seperti Xpeng X2 di Indonesia. Namun, kehadirannya di pameran otomotif terbesar nasional adalah sinyal positif bahwa adopsi teknologi ini sedang menuju ke arah yang lebih konkret.
Xpeng X2 turut menciptakan peluang luas bagi kerja sama antara industri otomotif internasional dan pelaku usaha lokal. Hal ini bisa mendorong pengembangan teknologi, pembukaan lapangan kerja, dan penguatan kapasitas industri nasional dalam bidang transportasi masa depan.
Meski kendaraan ini belum dapat diterbangkan secara komersial, langkah awal XPENG memperkenalkannya di Indonesia menunjukkan keseriusan dalam membangun ekosistem mobilitas udara. Masyarakat pun mulai diperkenalkan pada kenyataan bahwa kendaraan terbang sudah bukan lagi impian jauh.
Transformasi industri otomotif kini mengarah pada perpaduan antara teknologi listrik, otomatisasi, dan mobilitas cerdas. Xpeng X2 mewakili arah baru tersebut, dan Indonesia berpeluang besar untuk menjadi bagian dari revolusi ini.
Debut Xpeng X2 di GIIAS 2025 menandai babak baru dalam sejarah transportasi Indonesia. Teknologi yang dahulu hanya ada di film fiksi, kini hadir dan bisa disaksikan langsung oleh masyarakat. (dda)