Mobil SUV Rentan Aquaplaning? Ini Penyebab dan Cara Menghindarinya

Mobil SUV rentan aquaplaning? Ini mungkin pertanyaan yang sering muncul di benak pengendara SUV, terutama saat hujan deras.

Banyak yang beranggapan mobil dengan ukuran besar lebih aman saat berkendara di jalan basah. Namun, kenyataannya, mobil SUV justru lebih rentan terhadap aquaplaning dibandingkan jenis mobil lain.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebabnya dan bagaimana cara menghindarinya.

Apa Itu Aquaplaning?

Aquaplaning, atau hydroplaning, terjadi saat ban kehilangan cengkeraman pada permukaan jalan yang basah. Saat ban tidak bisa lagi menempel pada permukaan jalan karena lapisan air, mobil kehilangan kendali.

Cara Mencegah Aquaplaning pada Mobil

Meskipun risiko aquaplaning kecil, pengemudi tetap harus berhati-hati, terutama di kondisi hujan deras. Meski hanya 0,01% kecelakaan melibatkan aquaplaning, itu tetap bisa berbahaya jika terjadi.

Pada mobil SUV, faktor penyebab aquaplaning bisa berbeda dibandingkan dengan mobil kecil. Salah satu penyebab utama adalah desain ban dan bobot mobil.

SUV biasanya memiliki ban yang lebih besar, yang bisa mengakibatkan masalah dalam mengalirkan air jika tekanan ban tidak tepat. Selain itu, bobot mobil SUV yang lebih berat membuatnya lebih sulit mengontrol kendaraan saat air menggenang di jalan.

Selain itu, desain dan ukuran roda SUV juga berperan dalam meningkatkan risiko aquaplaning. Ban besar pada SUV dapat menyebabkan air terperangkap lebih lama di bawah ban.

Jika ban tidak dapat mengalirkan air dengan baik, kendaraan bisa kehilangan traksi. Maka dari itu, penting untuk memeriksa kondisi ban secara teratur untuk menghindari masalah ini.

Kecepatan kendaraan juga menjadi faktor utama dalam terjadinya aquaplaning. Semakin cepat Anda melaju di jalan basah, semakin besar kemungkinan air akan terperangkap di bawah ban.

Saat Anda melaju dengan kecepatan tinggi di tengah hujan deras, kemungkinan ban akan kehilangan cengkeraman lebih besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan.

Cara Mencegah Aquaplaning

Untuk mencegah aquaplaning, Anda bisa melakukan beberapa langkah sederhana. Pertama, pastikan untuk memeriksa tekanan ban secara rutin.

Sesuaikan tekanan ban dengan rekomendasi produsen mobil untuk mengurangi risiko kehilangan kendali kendaraan. Ban yang terlalu kempis atau terlalu keras bisa meningkatkan kemungkinan aquaplaning, terutama saat jalan basah.

Kedua, sangat penting untuk mengurangi kecepatan saat berkendara di jalan basah. Jika hujan deras, jarak pandang akan berkurang dan jarak pengereman akan bertambah.

Mengurangi kecepatan secara signifikan bisa mengurangi risiko aquaplaning. Kecepatan yang lebih rendah memberi waktu lebih banyak untuk merespon genangan air dan mengurangi peluang ban kehilangan traksi.

Selain itu, matikan mode kontrol jelajah atau cruise control saat hujan. Sistem kontrol jelajah membuat mobil tetap melaju dengan kecepatan konstan tanpa pengendalian langsung dari pengemudi.

Dalam situasi hujan atau aquaplaning, pengemudi perlu memiliki kendali penuh atas mobil untuk bisa menanggapi kondisi jalan dengan cepat. Mengatur kecepatan secara manual akan memberi Anda kontrol lebih baik saat melewati genangan air.

Melihat jauh ke depan saat mengemudi juga sangat penting. Dengan melihat lebih jauh ke depan, Anda bisa mengantisipasi genangan air atau genangan besar di sisi jalan.

Ini memberi Anda waktu untuk memutuskan apakah perlu memperlambat kecepatan atau mencari jalur lain yang lebih aman. Menghindari genangan air besar bisa membantu Anda mengurangi risiko aquaplaning.

Namun, meskipun kita sudah berhati-hati, aquaplaning kadang bisa terjadi. Jika mobil Anda mulai aquaplaning, jangan panik.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaga kemudi tetap lurus. Hindari berbelok atau mengubah jalur secara tiba-tiba. Biarkan kendaraan melintasi genangan air secara perlahan.

Setelah kendaraan melewati genangan air, perlahan-lahan kurangi kecepatan hingga mobil mendapatkan kembali traksi. Jika aquaplaning menyebabkan kendaraan tergelincir atau selip, tindakan yang tepat bergantung pada jenis penggerak mobil.

Jika menggunakan penggerak roda depan, kurangi kecepatan dan kemudikan ke arah berlawanan dari arah selip. Untuk penggerak roda belakang, lakukan hal yang sama.

Jika mobil Anda menggunakan penggerak empat roda, kemudikan sesuai dengan arah selip. Setelah mendapatkan traksi kembali, kemudikan ke arah berlawanan untuk mengontrol mobil.

Ingat, yang terpenting adalah tetap tenang dan tidak membuat gerakan tiba-tiba. Itu bisa memperburuk keadaan.

Untuk menghindari aquaplaning pada mobil SUV, ada beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan. Pastikan Anda memilih ban yang tepat untuk kondisi cuaca.

Ban yang dirancang untuk jalan basah atau cuaca hujan bisa membantu mengurangi risiko aquaplaning. Selain itu, rutin memeriksa suspensi mobil juga bisa membantu kendaraan lebih stabil saat melintasi jalan yang basah.

Dengan memperhatikan kondisi ban, kecepatan, dan pengendalian kendaraan, Anda bisa mengurangi risiko aquaplaning saat berkendara.

Aquaplaning memang jarang terjadi, tetapi bisa sangat berbahaya jika Anda tidak siap menghadapinya. Jadi, pastikan kendaraan Anda selalu dalam kondisi prima, dan jangan pernah anggap remeh cuaca buruk saat berkendara.

Mobil SUV memang lebih rentan terhadap aquaplaning karena beberapa faktor, seperti ukuran ban dan bobot kendaraan. Namun, dengan memeriksa kondisi ban, menyesuaikan kecepatan, dan berhati-hati saat berkendara di jalan basah, risiko tersebut bisa diminimalkan.

Jika aquaplaning terjadi, jangan panik dan pastikan Anda mengendalikan kendaraan dengan tenang. Dengan langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa menjaga keselamatan di jalan meski cuaca sedang buruk.(amp)