Mobil Otonom GAC Aion dan DiDi Pakai Teknologi L4, Rilis Akhir 2025

Mobil Otonom GAC Aion dan DiDi Pakai Teknologi L4
UPDATEOTOMOTIF.COM - Mobil otonom hasil kolaborasi GAC Aion dan DiDi Autonomous Driving dipastikan akan mulai diproduksi massal pada akhir tahun 2025.
Kendaraan listrik ini mengusung teknologi Level 4 (L4), salah satu level tertinggi dalam sistem mengemudi otomatis, yang memungkinkan mobil beroperasi sendiri tanpa intervensi pengemudi dalam kondisi tertentu.
Mobil ini dikembangkan dari basis SUV crossover listrik GAC Aion, tepatnya model Aion Y varian “Tyrannosaurus”.
Kendaraan tersebut dibangun menggunakan platform khusus untuk mobil listrik yang dikenal dengan nama AEP 3.0.
Platform ini dilengkapi arsitektur elektronik dan kelistrikan canggih yang disebut Star Spirit, yang menjadi fondasi utama dalam mendukung kemampuan mobil untuk mengemudi secara otomatis.
Salah satu keunggulan utama kendaraan ini terletak pada sistem sensor yang dibenamkan. Total ada 33 sensor yang tertanam di dalam kendaraan.
Sensor tersebut mencakup 10 unit LiDAR, yang terdiri dari 4 LiDAR jarak jauh dengan jangkauan hingga 200 meter, serta 6 LiDAR lainnya untuk mendeteksi titik buta dengan ketelitian hingga 10 cm.
Tidak hanya itu, sistem juga dilengkapi kamera, radar gelombang milimeter 4D, kamera inframerah, dan sensor suara yang berfungsi dalam berbagai kondisi pencahayaan dan cuaca.
Kombinasi dari semua sensor tersebut memberikan kendaraan kemampuan persepsi 360 derajat yang lengkap.
Dengan teknologi ini, mobil mampu mendeteksi lingkungan di sekitarnya secara real-time, bahkan dalam kondisi cuaca ekstrem sekalipun, tanpa adanya titik buta.
Inilah yang menjadikan teknologi mobil listrik otonom ini semakin unggul dan layak untuk digunakan di jalanan kota modern.
Kemampuan pengolahan data dari kendaraan ini pun tidak bisa dianggap remeh.
Otak komputasi mobil ini memiliki daya pemrosesan yang sangat tinggi, mencapai 2.000 TOPS atau Trillion Operations Per Second.
Kemampuan tersebut setara dengan gabungan lebih dari 60 smartphone flagship atau sekitar 10 kartu grafis PC kelas atas.
Kecepatan pemrosesan ini memungkinkan mobil mengambil keputusan dalam hitungan detik, seperti dalam navigasi, pengereman otomatis, atau penghindaran objek secara akurat.
Dari sisi keselamatan, GAC Aion dan DiDi menyematkan sistem dengan standar keamanan yang sangat tinggi.
Mobil ini memiliki sistem redundansi multi-dimensi pada berbagai komponen penting, seperti sensor, sistem pengereman, dan sistem tenaga.
Artinya, jika salah satu sistem mengalami kegagalan, sistem cadangan akan langsung mengambil alih agar kendaraan tetap dapat beroperasi secara aman.
Target keselamatan yang ditetapkan oleh pengembang sangat ambisius, yaitu “1FIT”. Singkatan dari “One Fault In a Trillion”, standar ini berarti hanya satu kegagalan yang boleh terjadi dalam satu miliar jam operasi.
Angka ini bahkan lebih aman dibandingkan dengan standar keselamatan di dunia penerbangan komersial.
Penerapan standar ini menjadi bukti bahwa teknologi otonom yang dikembangkan tidak hanya pintar, tapi juga dirancang untuk menjaga keselamatan penumpang secara maksimal.
Proyek ini dikelola oleh perusahaan patungan bernama Guangzhou Andi Technology Co., Ltd., yang dibentuk oleh GAC Aion dan DiDi.
Perusahaan ini akan bertanggung jawab dalam produksi massal kendaraan otonom tersebut.
Setelah produksi dimulai akhir 2025, rencananya akan dilakukan uji coba publik di beberapa kota besar di Tiongkok mulai tahun 2026.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi untuk mengintegrasikan mobil otonom ke dalam sistem transportasi umum masa depan, salah satunya sebagai layanan robotaxi.
Dengan penggabungan platform listrik tercanggih, sensor super lengkap, dan sistem komputasi ultra-cepat, kendaraan ini tidak hanya menjadi simbol inovasi, tapi juga membawa harapan akan perubahan besar dalam dunia mobilitas.
Mobil otonom Level 4 dari GAC Aion dan DiDi ini menjadi salah satu proyek kendaraan listrik otonom paling menjanjikan yang saat ini sedang dikembangkan dan disiapkan untuk produksi global.
Di tengah persaingan industri otomotif global yang semakin kompetitif, kehadiran kendaraan ini diprediksi akan memperkuat posisi GAC Aion dan DiDi di peta pengembangan teknologi mobil listrik dan otonom dunia.
Inovasi ini sekaligus membuka peluang baru dalam pengembangan layanan transportasi masa depan yang lebih efisien, aman, dan bebas emisi.(amp)