Categories: Mobil Updates

Mobil Otonom Baidu Apollo Go Kini Hadir di Swiss dan Turki, Ini Teknologi Canggihnya

UPDATEOTOMOTIF.COM - Baidu terus mendorong ekspansi layanan robotaxi Apollo Go ke luar negeri, dengan prioritas terbaru tertuju pada kawasan Eropa dan Timur Tengah. Pada tahun 2025, Swiss dan Turki ditetapkan sebagai dua negara tujuan baru dalam ekspansi teknologi mobil otonom tersebut.

Langkah ini mempertegas ambisi Baidu dalam menghadirkan solusi mobilitas tanpa sopir ke berbagai belahan dunia. Setelah berhasil menjalankan layanan komersial di sejumlah kota besar di Tiongkok, termasuk Beijing dan Wuhan, Apollo Go mulai merambah pasar global.

Di Swiss, Baidu dilaporkan menjalin komunikasi intensif dengan PostAuto, perusahaan transportasi publik yang merupakan anak usaha Swiss Post. Upaya kerja sama antara keduanya sedang berlangsung untuk menghadirkan uji coba robotaxi Apollo Go di sejumlah kota Swiss.

Sementara di Turki, ekspansi Baidu diproyeksikan menghadirkan tantangan tersendiri. Kota-kota besar seperti Istanbul menawarkan kondisi jalan yang padat dan infrastruktur yang sangat bervariasi, menjadi medan ideal untuk membuktikan keandalan teknologi kendaraan tanpa pengemudi.

“Ekspansi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Baidu untuk menghadirkan mobilitas masa depan yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan ke seluruh dunia,” ujar juru bicara Baidu.

Apollo Go sendiri merupakan layanan robotaxi berbasis teknologi otonom tingkat tinggi. Mobil-mobil ini beroperasi tanpa pengemudi dan dilengkapi sistem sensor canggih seperti LiDAR, kamera resolusi tinggi, serta radar gelombang milimeter untuk mendeteksi objek di sekitar secara akurat.

Setiap unit juga dibekali perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan yang mampu belajar dari setiap perjalanan. Hal ini memungkinkan kendaraan untuk terus meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan secara mandiri saat berada di jalanan yang dinamis.

Di Tiongkok, layanan ini sudah berhasil mengangkut lebih dari satu juta penumpang. Khusus di Wuhan, Baidu bahkan sudah mengoperasikan layanan tanpa awak di lebih dari 500 titik penjemputan, menunjukkan kematangan teknologinya secara operasional.

Masuknya Apollo Go ke pasar Swiss menjadi ujian penting mengingat ketatnya regulasi transportasi di negara tersebut. Namun, pendekatan “asset-light” yang diterapkan Baidu, dengan menggandeng mitra lokal, menjadi salah satu strategi yang dinilai efektif untuk penetrasi awal.

Turki, di sisi lain, memiliki rekam jejak yang beragam terkait adopsi teknologi transportasi. Setelah insiden kontroversial dengan layanan ride-hailing konvensional beberapa tahun lalu, kehadiran mobil otonom akan membutuhkan pendekatan yang lebih berhati-hati.

Robotaxi Apollo Go

Baidu menyatakan bahwa setiap ekspansi selalu diawali dengan dialog bersama otoritas setempat. Tujuannya adalah memastikan bahwa layanan yang ditawarkan sesuai dengan standar keselamatan dan regulasi yang berlaku di masing-masing negara.

Dalam jangka panjang, Baidu melihat potensi besar kendaraan otonom sebagai bagian dari sistem transportasi publik global. Selain mengurangi emisi karbon, layanan robotaxi juga dinilai mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat human error.

“Keamanan dan kenyamanan pengguna selalu menjadi prioritas utama kami dalam mengembangkan Apollo Go,” kata perwakilan Baidu dalam wawancara terbaru.

Dengan kemajuan teknologi yang konsisten dan sistem yang semakin mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai kondisi, Baidu percaya Apollo Go akan mendapat sambutan positif di pasar Eropa maupun Timur Tengah. Setiap uji coba di negara baru dijadikan sebagai fondasi untuk peningkatan skala di masa mendatang.

Apollo Go tercatat telah menyelesaikan lebih dari 1,1 juta perjalanan di wilayah Tiongkok. Data tersebut mencerminkan bahwa publik mulai menerima kehadiran mobil otonom dan menaruh kepercayaan pada teknologi tanpa pengemudi ini.

Langkah menuju Swiss dan Turki juga menjadi simbol bahwa teknologi mobil listrik otonom tak lagi eksklusif milik Silicon Valley. Pemain dari Asia seperti Baidu kini mulai menunjukkan kapasitasnya sebagai inovator global di bidang transportasi masa depan.

Jika seluruh tahapan uji coba berjalan lancar, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun mendatang Apollo Go hadir di lebih banyak kota besar di Eropa. Baidu sendiri telah menyatakan minat untuk mengekspansi layanan ke Asia Tenggara, termasuk Singapura dan Malaysia. (Okt)