Baidu memperluas langkahnya di industri mobil otonom global dengan membawa layanan robotaxi Apollo Go ke wilayah Timur Tengah
UPDATEOTOMOTIF.COM - Baidu, perusahaan teknologi besar dari Tiongkok, terus menunjukkan ambisinya di kancah kendaraan otonom dunia lewat layanan robotaxi Apollo Go yang kini resmi berekspansi ke wilayah Timur Tengah. Dengan ekspansi ini, Baidu memperkuat eksistensinya di sektor transportasi pintar, bersanding dengan nama besar seperti Tesla dan Waymo.
Kerjasama strategis dilakukan dengan Group 42 (G42), perusahaan teknologi terkemuka di Uni Emirat Arab, melalui penandatanganan nota kesepahaman. Inisiatif ini difokuskan untuk menghadirkan dan menguji coba kendaraan tanpa sopir di Abu Dhabi, yang dipilih sebagai pilot project awal di kawasan tersebut.
Uji coba akan berlangsung secara bertahap di rute wisata dan area komersial yang telah disetujui otoritas setempat. Tujuannya adalah menyediakan moda transportasi alternatif yang aman, efisien, sekaligus mendukung agenda pembangunan kota pintar (smart city).
“Kami sangat bersemangat bisa bekerja sama dengan G42 untuk membawa solusi mobilitas cerdas kami ke Timur Tengah dan menjelajahi berbagai kemungkinan yang dapat diciptakan oleh teknologi AI.”
Pencapaian ini menunjukkan Baidu tidak hanya berencana masuk pasar global, melainkan membawa teknologi yang telah teruji di Tiongkok. Sudah jutaan penumpang di kota seperti Beijing, Wuhan, dan Shenzhen yang merasakan layanan Apollo Go, menjadikannya sebagai salah satu sistem mobil otonom terbesar di tingkat global.
G42 sebagai mitra lokal punya visi mempercepat program transformasi digital sektor transportasi UEA. Integrasi kendaraan otonom diharapkan mampu menawarkan pengalaman baru kepada masyarakat sekaligus mendorong efisiensi operasional angkutan umum.
“Kolaborasi ini merupakan bagian dari visi kami untuk menjadikan Abu Dhabi sebagai pusat teknologi global.” Perkembangan ini sejalan dengan agenda pemerintah UEA untuk menciptakan ekosistem mobilitas tanpa pengemudi yang aman dan andal.
Masuknya Baidu Apollo Go ke Timur Tengah dipandang sebagai sinyal bahwa persaingan dalam industri otomotif otonom global semakin menarik. Perkembangan teknologi mobil otonom asal Tiongkok kini memberikan tantangan baru bagi Tesla dengan FSD serta Waymo di bawah naungan Alphabet.
Analis industri menilai Baidu memiliki keunggulan kompetitif di tengah kompetisi tersebut. Pencapaian teknologi AI dan mobilitas di pasar domestik memberikan fondasi kuat untuk penetrasi global.
Ekspansi ini juga didorong oleh teknologi peta presisi tinggi dan algoritma rute cerdas Apollo. Selain itu, sistem komunikasi kendaraan-ke-infrastruktur (V2X) semakin memperkaya ekosistem yang ditawarkan Baidu.
Pemerintah Uni Emirat Arab mendukung penuh inisiatif ini dengan regulasi inovatif dan kebijakan digital yang progresif. Hal ini memperkuat posisi Abu Dhabi sebagai lokasi strategis peluncuran global kendaraan otonom.
Keberhasilan tahap awal di Abu Dhabi diprediksi menjadi katalis bagi ekspansi selanjutnya ke kawasan lain seperti Turki, Arab Saudi, bahkan Eropa dan Amerika Latin.
Langkah berani ini sekaligus menggarisbawahi bahwa revolusi mobilitas global telah memasuki gelombang baru. Teknologi otonom kini bukan sekadar wacana masa depan, melainkan realitas yang nyata dan ada di jalanan kota dunia.
Bagi Tesla, tantangan bukan hanya dari kesiapan teknologi, melainkan kecepatan adaptasi regulasi dan skala globalisasi. Waymo pun harus memperkuat inovasi dan kehadirannya di luar pasar AS yang selama ini menjadi basis kekuatannya.
Diversifikasi geografis menjadi kunci. Baidu menampilkan pendekatan “glocal”: memadukan kekuatan teknologi global dengan adaptasi lokal yang mendalam. Kolaborasi dengan G42 menjadi contoh nyata strategi ini.
Apollo Go juga memberikan pelajaran berharga tentang kesiapan masyarakat dalam menyambut kendaraan otonom. Data penggunaan dan respons publik akan menjadi bahan evaluasi penting sebelum memperluas layanan.
Dengan penetrasi di Timur Tengah, Baidu juga membuka potensi kemitraan baru di sektor energi, smart tourism, dan infrastruktur digital. Potensi ini sangat besar mengingat ambisi UEA menjadi hub teknologi global. (dda)