Mobil Listrik Kalau Tidak Digunakan Lama, Apakah Baterainya Bisa Soak
Seiring dengan meningkatnya popularitas mobil listrik di berbagai negara, banyak orang mulai mempertimbangkan berbagai aspek dalam perawatannya.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah baterai mobil listrik bisa soak jika tidak digunakan dalam waktu lama?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bahas lebih dalam mengenai baterai mobil listrik, penyebab degradasinya, dan cara mencegahnya.
Mobil listrik menggunakan baterai sebagai sumber tenaga utama untuk menggerakkan motor listriknya.
Mobil Listrik Kalau Tidak Digunakan Lama, Apakah Baterainya Bisa Soak
Sebagian besar mobil listrik saat ini menggunakan baterai lithium-ion, yang memiliki keunggulan dalam hal efisiensi energi, kepadatan daya, dan umur pemakaian yang cukup panjang.
Namun, baterai ini tetap memiliki keterbatasan, salah satunya adalah degradasi seiring waktu, baik digunakan maupun tidak.
Jawabannya adalah ya, tetapi tidak seperti baterai kendaraan konvensional.
Baterai mobil listrik tidak akan mengalami “soak” dalam pengertian tradisional seperti aki kendaraan berbahan bakar bensin yang kehilangan daya dan tidak bisa menghidupkan mesin.
Namun, baterai mobil listrik tetap bisa mengalami self-discharge atau kehilangan daya secara perlahan, terutama jika tidak digunakan dalam waktu lama.
Berikut beberapa alasan mengapa baterai mobil listrik bisa mengalami degradasi jika tidak digunakan:
Baterai lithium-ion memiliki sifat alami untuk kehilangan daya meskipun tidak digunakan. Meskipun tingkat self-discharge ini relatif rendah, dalam jangka waktu yang lama, baterai bisa kehilangan energi secara signifikan.
Meskipun mobil tidak digunakan, beberapa sistem tetap memerlukan daya, seperti sistem manajemen baterai (BMS), alarm, dan komputer mobil.
Jika dibiarkan terlalu lama tanpa pengisian ulang, tegangan baterai bisa turun ke tingkat yang berbahaya.
Seiring waktu, reaksi kimia di dalam baterai akan tetap terjadi meskipun tidak digunakan. Jika dibiarkan dalam kondisi kosong atau terlalu penuh dalam jangka panjang, ini dapat mempercepat degradasi sel baterai.
Penyimpanan dalam kondisi suhu ekstrem (terlalu panas atau terlalu dingin) bisa mempercepat kerusakan baterai.
Suhu tinggi dapat meningkatkan laju self-discharge, sementara suhu rendah bisa menyebabkan hilangnya kapasitas sementara.
Durasi aman meninggalkan mobil listrik tanpa digunakan bergantung pada beberapa faktor seperti kapasitas baterai, suhu penyimpanan, dan sistem manajemen daya.
Umumnya, mobil listrik dapat dibiarkan dalam keadaan mati selama beberapa minggu hingga beberapa bulan tanpa masalah berarti.
Namun, jika dibiarkan lebih dari enam bulan tanpa tindakan pencegahan yang tepat, kemungkinan besar baterai akan mengalami penurunan performa yang cukup signifikan.
Agar baterai mobil listrik tetap dalam kondisi optimal meskipun tidak digunakan dalam waktu lama, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Hindari menyimpan baterai dalam kondisi kosong atau penuh. Level ideal untuk penyimpanan jangka panjang adalah sekitar 50-80%.
Beberapa mobil listrik memiliki fitur storage mode yang membantu menjaga kesehatan baterai saat tidak digunakan dalam waktu lama.
Jika memungkinkan, lakukan pengisian daya secara berkala setiap beberapa minggu untuk menjaga tegangan baterai dalam kondisi aman.
Hindari menyimpan mobil listrik di tempat yang terlalu panas atau terlalu dingin. Garasi dengan suhu ruangan yang stabil adalah pilihan terbaik.
Jika mobil memiliki perangkat tambahan yang terus menarik daya dari baterai, seperti dashcam atau aksesori lain, sebaiknya dilepas untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu.
Jika baterai mobil listrik sudah dibiarkan terlalu lama tanpa pengisian ulang, ada kemungkinan baterai bisa mencapai tegangan kritis di mana sel-selnya tidak lagi bisa diisi ulang.
Ini disebut deep discharge, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan baterai menjadi tidak dapat digunakan kembali tanpa servis khusus atau bahkan penggantian.
Selain itu, jika baterai dibiarkan dalam keadaan kosong dalam waktu lama, kristalisasi elektrolit bisa terjadi, yang mengurangi kapasitasnya secara permanen.
Inilah mengapa penting untuk tidak membiarkan baterai kosong dalam jangka waktu lama.
Meskipun baterai mobil listrik tidak akan “soak” seperti aki kendaraan berbahan bakar bensin, namun tetap dapat mengalami degradasi jika tidak digunakan dalam waktu lama.
Penyebab utama degradasi adalah self-discharge, konsumsi daya oleh sistem mobil, perubahan kimiawi dalam baterai, dan suhu lingkungan yang ekstrem.
Untuk mencegah kerusakan baterai saat mobil listrik tidak digunakan dalam waktu lama, disarankan untuk menyimpan dengan level daya sekitar 50-80% di tempat dengan suhu stabil.
Dengan perawatan yang tepat, baterai mobil listrik dapat tetap awet dan memiliki umur pemakaian yang optimal.
Jadi, jika Anda berencana meninggalkan mobil listrik Anda dalam waktu lama, pastikan untuk mengikuti tips di atas agar baterai tetap dalam kondisi prima!(taa)
Toyota Avanza tetap menjadi salah satu mobil MPV paling populer di Indonesia, termasuk untuk pasar…
Mudik Lebaran semakin dekat, dan banyak orang mulai mencari mobil bekas yang nyaman dan irit…
Mudik dengan mobil pribadi memang lebih fleksibel dan nyaman, tapi jangan lupa untuk selalu siap…