Mobil Jarang Digunakan Bisa Sebabkan Flat Spot, Ini Langkah Pencegahannya

Ban mobil flat spot

UPDATEOTOMOTIF.COM - Mobil yang jarang dipakai berisiko mengalami kerusakan tanpa disadari, seperti terbentuknya flat spot pada ban. Masalah ini bukan hanya membuat kenyamanan berkendara berkurang, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan.

Flat spot muncul saat bagian ban yang menyentuh lantai menahan beban kendaraan dalam jangka waktu yang lama. Permukaan itu kemudian berubah bentuk, menjadi rata di satu titik, dan memengaruhi putaran roda saat mobil mulai dikendarai kembali.

Fenomena ini umum terjadi pada mobil yang jarang digunakan, seperti kendaraan cadangan atau mobil koleksi yang hanya dipakai sesekali. Jika tidak ditangani sejak dini, flat spot dapat menimbulkan getaran pada kemudi dan memengaruhi kestabilan kendaraan saat digunakan.

Menurut Muhammad Ikhsan, Section Head Technical Quality Service di PT Astra Daihatsu Motor (ADM), pemilik mobil yang jarang menggunakannya perlu mewaspadai potensi timbulnya flat spot.

“Flat spot terbentuk karena tekanan kendaraan yang terus-menerus menekan satu area pada ban dalam waktu yang cukup lama,” ujar Ikhsan.

Permukaan ban yang berubah bentuk bisa menyebabkan gejala getaran saat berkendara, dan dalam jangka panjang akan memperpendek usia ban. Hal ini juga bisa menimbulkan keausan tidak merata dan mengurangi daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan.

Jika dibiarkan, kondisi ini tak hanya merugikan dari sisi kenyamanan, tetapi juga dari sisi keselamatan dan efisiensi bahan bakar. Ban yang tidak berbentuk sempurna akan menambah beban kerja suspensi dan sistem kemudi mobil.

Cara Efektif Mencegah Flat Spot pada Mobil yang Jarang Digunakan

Meski terlihat sepele, flat spot bisa dicegah dengan langkah sederhana yang rutin dilakukan. Berikut ini adalah beberapa cara pencegahan flat spot pada ban mobil:

1. Ganjal atau Gerakkan Mobil Secara Berkala

Sebaiknya kendaraan yang tidak digunakan dalam waktu lama tetap digerakkan secara rutin, meskipun hanya beberapa meter. Ini penting agar tekanan pada ban berpindah dan tidak terus menekan satu titik yang sama.

Ikhsan menambahkan,”mobil perlu digerakkan secara rutin agar tekanan pada ban berpindah posisi dan tidak terus-menerus menekan area yang sama.”

2. Cek dan Sesuaikan Tekanan Udara Ban

Tekanan udara pada ban harus dijaga agar sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Ban yang kempis atau kurang angin justru lebih rentan mengalami flat spot.

“Pastikan tekanan ban sesuai anjuran pabrikan, karena ban yang kurang angin justru lebih cepat mengalami flat spot,” jelasnya.

3. Gunakan Alas atau Bantalan Ban Saat Parkir Lama

Memarkir mobil dalam waktu lama sebaiknya menggunakan bantalan khusus atau ganjal ban yang dapat menyebarkan tekanan secara merata. Ini berguna untuk mengurangi titik tekanan langsung pada satu sisi ban.

4. Hindari Parkir di Permukaan Keras Tanpa Perlindungan

Permukaan tempat parkir juga memengaruhi risiko flat spot. Usahakan untuk memarkir mobil di tempat yang rata dan memiliki permukaan yang tidak terlalu keras, atau gunakan bantalan sebagai pelindung tambahan.

5. Panaskan Mesin dan Jalankan Mobil Sekali Seminggu

Selain menghindari flat spot, menjalankan mobil secara rutin dapat menjaga seluruh sistem kendaraan tetap dalam kondisi optimal. Oli mesin bersirkulasi, aki tetap terjaga, dan tekanan ban tetap stabil.

 

Kondisi flat spot dapat dialami oleh semua jenis kendaraan, tidak hanya mobil tua atau jarang dipakai. Bahkan mobil baru sekalipun bisa terkena jika dibiarkan dalam waktu lama tanpa perawatan.

Memahami penyebab dan cara pencegahannya dapat membantu pemilik mobil menghindari kerusakan yang sebenarnya bisa dicegah dengan mudah. Perawatan kecil namun konsisten jauh lebih murah daripada harus mengganti ban karena kerusakan bentuk.

Jika saat mengemudi terasa adanya getaran yang tidak biasa, sebaiknya segera lakukan pengecekan ke bengkel resmi. Flat spot ringan biasanya bisa hilang dengan penggunaan rutin, tetapi jika sudah parah, penggantian ban adalah solusi yang paling aman.

Menjaga kondisi ban tetap optimal juga berperan penting dalam efisiensi konsumsi bahan bakar dan menjaga kestabilan kendaraan di berbagai kondisi jalan. Dengan perawatan yang tepat, mobil yang jarang dipakai pun tetap siap digunakan kapan saja. (dda)