Categories: Mobil Tips

Mobil Diesel Common Rail Boros dan Ngebul? Coba Cek Komponen Ini

UPDATEOTOMOTIF.COM - Keluhan soal mobil diesel common rail yang boros bahan bakar dan mengeluarkan asap hitam dari knalpot cukup sering terjadi, terutama pada kendaraan yang sudah berumur atau jarang dirawat. Padahal, sistem common rail dirancang justru untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengurangi emisi.

Permasalahan boros dan keluarnya asap ini biasanya tidak berasal dari sistem common rail-nya langsung, melainkan akibat kondisi komponen pendukung yang mulai mengalami gangguan. Salah satu komponen paling vital yang kerap luput dari perhatian adalah filter solar.

Jika filter solar sudah kotor atau tersumbat, aliran bahan bakar ke injektor tidak akan maksimal. Ini menyebabkan proses pembakaran jadi tidak sempurna dan membuat mesin harus bekerja lebih keras.

Akibatnya, konsumsi bahan bakar meningkat dan knalpot pun mulai mengeluarkan asap hitam pekat. Hal ini juga bisa merusak komponen lainnya jika dibiarkan terlalu lama.

Kondisi injektor yang kotor atau bocor juga bisa menjadi penyebab utama terjadinya pembakaran yang tidak efisien. Penyemprotan bahan bakar yang kurang akurat dapat menyebabkan campuran udara dan solar di ruang bakar menjadi tidak proporsional.

“Kalau kendaraan diesel sampai ngebul, berarti ada masalah di bahan bakarnya,” jelas Anjar Rosjadi, Head of Technical Service Astra Daihatsu Motor.

Menurut Anjar, sistem bahan bakar diesel saat ini telah menggunakan teknologi common rail yang dikontrol secara elektronik oleh ECU. Sistem ini sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar dan kondisi komponen seperti sensor serta injektor.

“Common rail itu sistemnya tertutup, semuanya dikontrol oleh ECU, jadi kalau ada yang terganggu, proses pembakarannya juga ikut terganggu,” lanjutnya.

Itulah sebabnya kualitas solar yang digunakan sangat berpengaruh terhadap performa mesin. Solar dengan kandungan sulfur tinggi atau yang tercemar air dan kotoran bisa merusak sistem injeksi secara perlahan.

Selain bahan bakar, filter udara juga memiliki peran penting dalam menjaga efisiensi pembakaran. Saat filter udara kotor, pasokan oksigen ke ruang bakar menjadi terhambat, yang akhirnya membuat proses pembakaran berjalan tidak sempurna.

“Selalu pastikan filter solar dan filter udara dalam kondisi bersih dan layak pakai,”sarannya.

Proses pembakaran yang tidak sempurna tidak hanya membuat mobil boros BBM, tetapi juga mengakibatkan knalpot mengeluarkan asap hitam berlebih. Ini menjadi indikasi bahwa mesin bekerja tidak optimal.

Banyak pengguna mobil diesel yang tidak menyadari bahwa gaya berkendara juga bisa memengaruhi kinerja mesin. Mengemudi dengan kasar atau membawa beban berat terus-menerus mempercepat keausan sistem bahan bakar.

Anjar menekankan bahwa sistem common rail masa kini sangat bergantung pada informasi dari sensor untuk menentukan timing dan volume penyemprotan bahan bakar. Ketika sensor bermasalah, maka perintah yang diberikan ECU juga bisa meleset.

Dalam kondisi seperti ini, bukan hanya emisi yang meningkat, tetapi tenaga mesin juga akan menurun drastis. Ini membuat mobil terasa berat dan boros meskipun pedal gas hanya diinjak sedikit.

Salah satu solusi untuk mengatasi gejala ngebul adalah dengan melakukan pembersihan sistem EGR atau ruang bakar. Endapan karbon sisa pembakaran bisa menumpuk di sana dan menghambat aliran gas buang.

Jika dibiarkan, penumpukan karbon ini akan menurunkan performa mesin secara keseluruhan. Bahkan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain yang biayanya jauh lebih tinggi untuk diperbaiki atau diganti.

Penggunaan solar berkualitas tinggi sangat disarankan agar sistem injeksi dan sensor tetap awet. Bahan bakar yang bersih akan membantu menjaga kestabilan kinerja ECU dan mengurangi risiko injektor tersumbat.

Banyak pengguna mobil diesel yang berfokus hanya pada penggantian oli, tetapi melupakan komponen penting seperti filter solar, filter udara, dan pembersihan injektor. Padahal, ketiganya memiliki peran langsung terhadap konsumsi BBM dan emisi gas buang.

Merawat kendaraan diesel bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga efisiensi jangka panjang. Performa yang optimal akan berdampak pada biaya operasional harian dan usia pakai kendaraan.

Dengan perawatan rutin dan penggunaan bahan bakar yang sesuai, mobil diesel common rail bisa tetap hemat, bertenaga, dan bebas dari masalah asap hitam. Mesin pun akan bekerja lebih tenang dan responsif. (dda)