Mobil Bekas Sering Mogok? Mungkin Komponen Ini Penyebabnya!

Komponen yang menyebabkan mobil bekas mogok

Memiliki mobil bekas memang bisa menjadi solusi ekonomis bagi banyak orang. Tapi jika tidak dirawat dengan baik, mobil bekas justru bisa jadi sumber masalah.

Salah satu masalah yang sering muncul pada mobil bekas adalah mogok mendadak saat dikendarai. Kondisi ini tentu sangat merepotkan dan bisa membahayakan, apalagi jika terjadi di tengah perjalanan.

Sering kali, mogok pada mobil bekas disebabkan oleh komponen penting yang sudah aus atau rusak. Banyak pengguna tidak menyadari tanda-tanda kerusakan tersebut hingga terlambat.

Jika mobil bekas Anda sering mogok tanpa sebab yang jelas, bisa jadi beberapa komponen ini adalah penyebabnya. Yuk, simak daftar komponen yang wajib diperiksa agar mobil tetap aman dan nyaman digunakan.

Komponen yang Menyebabkan Mobil Bekas Mogok

Berikut ini adalah beberapa komponen yang bisa menjadi penyebab mobil bekas mogok:

Mobil bekas mogok

Mobil Bekas Mogok

1. Aki (Battery)

Aki merupakan sumber utama kelistrikan mobil, terutama untuk proses starter mesin. Jika aki soak atau sudah melemah, mobil tidak akan bisa menyala dan akhirnya mogok.

Umumnya, aki memiliki masa pakai antara dua hingga tiga tahun. Jika Anda membeli mobil bekas, periksa kondisi aki dan pertimbangkan untuk menggantinya jika sudah tua.

Tanda-tanda aki bermasalah antara lain lampu redup, starter lemah, dan suara mesin tidak menyala. Lebih baik mengganti aki sebelum benar-benar mati di jalan.

2. Alternator

Alternator berfungsi mengisi ulang daya aki saat mesin menyala. Jika rusak, aki tidak terisi dan kendaraan bisa kehilangan daya secara tiba-tiba.

Biasanya, indikator aki akan menyala di dashboard saat alternator bermasalah. Selain itu, komponen elektronik seperti AC dan lampu bisa tidak berfungsi.

Alternator yang rusak juga bisa mempercepat kerusakan aki. Segera cek ke bengkel jika muncul gejala tersebut.

3. Busi dan Sistem Pengapian

Busi memiliki peran penting dalam pembakaran mesin. Jika busi aus atau kotor, mesin akan sulit hidup atau berjalan tidak stabil.

Selain itu, sistem pengapian seperti kabel busi juga bisa menyebabkan masalah jika sudah tua atau retak. Gejala yang muncul antara lain mobil brebet, boros bensin, dan susah distarter.

Busi biasanya perlu diganti setiap 20.000 sampai 30.000 kilometer. Jangan tunggu mobil mogok untuk menggantinya.

4. Fuel Pump dan Filter Bensin

Fuel pump memompa bensin dari tangki menuju ruang bakar. Jika rusak, bahan bakar tidak mengalir dan mesin bisa mati mendadak.

Filter bensin yang kotor juga bisa menghambat aliran bahan bakar. Akibatnya, performa mesin menurun atau mogok saat kecepatan tinggi.

Ciri-ciri fuel pump rusak adalah mobil tidak bisa hidup meski aki normal. Dengarkan juga suara pompa saat kunci kontak diputar, jika hilang, kemungkinan rusak.

5. Sensor Mesin (MAF Sensor dan ECU)

Mobil modern mengandalkan berbagai sensor agar mesin bekerja optimal. Jika sensor rusak, mesin bisa tidak responsif atau bahkan mati total.

Sensor MAF (Mass Air Flow) mengukur udara yang masuk untuk disesuaikan dengan bahan bakar. Jika kotor atau rusak, pembakaran jadi tidak sempurna.

Begitu juga dengan ECU (Engine Control Unit) yang mengatur seluruh sistem mesin. ECU yang rusak bisa menyebabkan mogok tanpa gejala awal.

6. Radiator dan Sistem Pendingin

Radiator menjaga suhu mesin tetap stabil. Jika rusak atau bocor, mesin bisa overheat dan berhenti total.

Sistem pendingin yang tidak bekerja dengan baik juga bisa merusak komponen mesin lainnya. Tanda overheat bisa dilihat dari indikator suhu yang naik atau keluar asap dari kap mesin.

Pastikan air radiator cukup dan gunakan cairan coolant, bukan air keran. Lakukan pengecekan berkala pada kipas radiator, selang, dan thermostat.

7. Timing Belt dan Rantai Mesin

Timing belt atau rantai mengatur sinkronisasi antara piston dan katup mesin. Jika putus, mesin langsung mati dan bisa menyebabkan kerusakan besar.

Mobil bekas sering kali memiliki timing belt yang sudah aus. Waspadai suara berisik dari mesin dan segera ganti jika mendekati batas kilometer penggunaan.

Umumnya, timing belt mobil perlu diganti setiap 60.000 hingga 100.000 kilometer. Jangan tunggu sampai putus, karena perbaikannya bisa sangat mahal.

8. Sistem Rem dan Master Rem

Meskipun tidak langsung menyebabkan mogok, kerusakan pada sistem rem bisa membuat mobil berhenti mendadak. Terutama jika rem macet atau tekanan hidrolik hilang.

Master rem yang bocor bisa menyebabkan pedal rem terasa dalam atau tidak berfungsi. Cek juga minyak rem secara berkala agar sistem tetap optimal.

Kampas rem yang habis bisa merusak cakram rem dan membuat pengereman tidak maksimal. Ini sangat berbahaya saat mengemudi di jalan menurun atau macet.

9. Transmisi dan Kopling (Mobil Manual)

Transmisi yang rusak bisa membuat gigi tidak berpindah dan mobil tidak bisa bergerak. Hal ini sering terjadi pada mobil bekas manual dengan pemakaian tinggi.

Kopling yang aus juga membuat mobil sulit melaju atau selip saat dijalankan. Gejalanya bisa berupa pedal kopling yang keras dan gigi susah masuk.

Segera lakukan servis transmisi dan sistem kopling jika muncul tanda-tanda tersebut. Biaya perbaikannya bisa lebih mahal jika dibiarkan terlalu lama.

10. Kabel dan Sekring

Kabel dan sekring merupakan penghubung sistem kelistrikan mobil. Jika ada kabel yang putus atau sekring terbakar, mobil bisa kehilangan fungsi penting seperti starter atau lampu.

Kondisi kabel di mobil bekas sering kali sudah getas atau dimodifikasi secara asal. Periksa seluruh instalasi listrik untuk mencegah gangguan mendadak.

Sekring yang rusak harus segera diganti agar sistem kembali normal. Jangan gunakan sekring dengan ampere yang tidak sesuai karena bisa menyebabkan korsleting.

 

Jika mobil bekas Anda sering mogok, jangan langsung menyalahkan usia kendaraan. Bisa jadi ada komponen penting yang rusak dan belum diganti sejak lama.

Melakukan pemeriksaan menyeluruh secara berkala sangat penting untuk menjaga performa dan keamanan mobil. Terutama jika mobil sering digunakan untuk aktivitas harian.

Beberapa komponen seperti aki, alternator, dan busi memiliki masa pakai terbatas. Jangan menunggu hingga mobil mogok untuk menggantinya.

Dengan perawatan yang tepat, mobil bekas tetap bisa handal dan awet digunakan. Yang terpenting, kenali gejala kerusakan sejak awal dan segera lakukan perbaikan. (Okt)