Menhub: 146,48 Juta Orang Diprediksi Akan Mudik Lebaran 2025, Mayoritas Gunakan Mobil

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwaghandi memprediksi bahwa jumlah pemudik Lebaran 2025 akan mencapai 146,48 juta orang. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga diperlukan persiapan matang untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik dan arus balik.

Prediksi Jumlah Pemudik dan Mayoritas Transportasi Favorit Adalah Mobil

Menurut Menhub Dudy, sekitar 23 persen dari total pemudik diperkirakan akan menggunakan mobil pribadi sebagai moda transportasi utama. Penggunaan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama karena fleksibilitas dalam perjalanan serta kemudahan akses ke berbagai daerah tujuan.

Penggunaan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama karena fleksibilitas dalam perjalanan serta kemudahan akses ke berbagai daerah tujuan. Mobil pribadi memungkinkan pemudik menentukan sendiri jadwal keberangkatan tanpa harus terikat dengan jadwal transportasi umum.

Selain mobil pribadi, pemudik juga akan menggunakan moda transportasi lain seperti bus, kereta api, pesawat, dan kapal laut. Pemerintah terus mengupayakan peningkatan fasilitas serta layanan di sektor transportasi untuk memastikan kelancaran arus mudik tahun ini.

Daerah Asal dan Tujuan Pemudik Lebaran 2025

Jawa Barat diprediksi menjadi daerah asal pemudik terbanyak, diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Tengah. Wilayah-wilayah ini memiliki populasi yang besar serta menjadi pusat aktivitas ekonomi, sehingga banyak perantau yang akan kembali ke kampung halaman saat Lebaran.

Sementara itu, daerah tujuan pemudik terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Jawa Tengah menjadi destinasi favorit karena banyaknya masyarakat yang memiliki kampung halaman di wilayah ini.

Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025

Prediksi Mudik Lebaran 2025

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi antara 28 hingga 30 Maret 2025. Pada periode ini, diprediksi terjadi lonjakan signifikan jumlah pemudik yang meninggalkan kota-kota besar menuju kampung halaman mereka.

Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan akan berlangsung pada 5 hingga 7 April 2025. Setelah merayakan Lebaran bersama keluarga, para pemudik akan kembali ke kota asal untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Persiapan Operasi Ketupat 2025 untuk Kelancaran Arus Mudik

Untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik dan arus balik, Polri bekerja sama dengan berbagai kementerian serta lembaga terkait akan menggelar Operasi Ketupat 2025. Operasi ini bertujuan untuk mengamankan perjalanan pemudik serta memastikan kelancaran lalu lintas selama periode Lebaran.

Pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 akan berlangsung dalam dua wilayah operasi dengan durasi yang berbeda. Operasi Ketupat yang mencakup wilayah dari Lampung hingga Bali akan dilaksanakan selama 17 hari, mulai 23 hingga 28 Maret 2025.

Rekayasa Lalu Lintas untuk Mengatasi Kemacetan

Polri telah menyiapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas guna mengatasi potensi kemacetan di jalur mudik. Beberapa metode yang akan diterapkan mencakup sistem ganjil-genap, contraflow, serta one way nasional.

Pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini akan disesuaikan dengan tingkat kepadatan kendaraan di jalan tol dan jalur alternatif. Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan arus lalu lintas agar perjalanan pemudik tetap lancar dan aman.

Posko Pengamanan dan Objek Pengamanan Lebaran 2025

Sebagai bagian dari upaya pengamanan, Polri akan menyiapkan 2.583 posko yang tersebar di berbagai titik strategis. Posko ini terdiri dari 1.738 pos pengamanan (pospam), 788 pos pelayanan (posyan), dan 309 pos terpadu untuk mengawasi kondisi lalu lintas dan memberikan bantuan kepada pemudik.

Selain itu, Polri juga akan mengamankan 126.736 objek pengamanan yang meliputi terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, serta tempat-tempat vital lainnya. Keberadaan posko serta personel keamanan diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pemudik selama perjalanan.

Dukungan Pemerintah dalam Kelancaran Arus Mudik

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur serta layanan transportasi guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Peningkatan kapasitas jalan tol, optimalisasi layanan angkutan umum, serta penambahan fasilitas di rest area menjadi beberapa langkah yang dilakukan.

Selain itu, pemerintah juga mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan arus mudik, seperti aplikasi pemantau lalu lintas dan sistem informasi perjalanan. Dengan adanya inovasi ini, pemudik diharapkan dapat memperoleh informasi yang akurat serta merencanakan perjalanan dengan lebih baik.

Imbauan kepada Pemudik untuk Perjalanan Aman dan Nyaman

Menjelang musim mudik Lebaran 2025, masyarakat diimbau untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik agar terhindar dari kendala di perjalanan. Pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi sebaiknya memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum berangkat.

Selain itu, pemudik juga disarankan untuk mematuhi aturan lalu lintas, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta memanfaatkan rest area untuk beristirahat guna menghindari kelelahan saat berkendara. Dengan persiapan yang matang, perjalanan mudik diharapkan berjalan aman dan lancar.

Prediksi jumlah pemudik Lebaran 2025 yang mencapai 146,48 juta orang menunjukkan perlunya persiapan yang matang dalam menghadapi lonjakan arus mudik. Pemerintah bersama Polri telah menyiapkan berbagai langkah strategis, mulai dari Operasi Ketupat, rekayasa lalu lintas, hingga pengamanan di berbagai titik vital.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak serta kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas, diharapkan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan lancar. (dda)