Memanaskan Mobil Jangan Terlalu Lama! Ini Waktu yang Disarankan Ahli
Kebiasaan memanaskan mesin mobil di pagi hari sebelum digunakan sudah menjadi rutinitas banyak pemilik kendaraan, terutama di Indonesia.
Sebagian orang bahkan memanaskan mobil hingga 10 sampai 15 menit, dengan anggapan bahwa semakin lama dipanaskan, maka mesin akan semakin siap digunakan. Tapi, benarkah begitu?
Ternyata, menurut para ahli otomotif, kebiasaan memanaskan mobil terlalu lama justru tidak hanya membuang-buang bahan bakar, tapi juga bisa berdampak buruk pada lingkungan dan komponen mesin itu sendiri.
Dulu, ketika mobil masih menggunakan sistem karburator, memanaskan mobil dalam waktu lama memang dibutuhkan agar oli bersirkulasi sempurna dan mesin mencapai suhu kerja ideal.
Namun sekarang, sebagian besar mobil sudah menggunakan teknologi injeksi bahan bakar dan Electronic Control Unit (ECU) yang lebih canggih dalam mengatur suhu dan suplai bahan bakar.
Memanaskan mobil terlalu lama dalam posisi diam (idle) tidaklah efektif. Justru ada beberapa risiko yang bisa muncul jika dilakukan terus menerus:
Pemborosan Bahan Bakar Mesin yang hidup tanpa beban dan tanpa gerakan berarti membakar bensin secara sia-sia. Meski terlihat sepele, jika dilakukan setiap hari, pemborosan ini akan terasa dalam jangka panjang.
Polusi Udara Mobil yang menyala dalam waktu lama mengeluarkan emisi gas buang lebih banyak. Ini tentu merusak kualitas udara di sekitar dan memperburuk kondisi lingkungan, apalagi jika dilakukan di area tertutup seperti garasi.
Potensi Kerusakan Komponen Saat mesin menyala tapi mobil tidak dijalankan, sirkulasi pelumas tidak bekerja seefisien saat kendaraan berjalan. Akibatnya, komponen mesin bisa mengalami aus dini karena pelumasan tidak optimal.
Overheating Lokal Dalam kondisi idle, kipas pendingin mesin bekerja lebih terbatas. Jika dibiarkan terlalu lama, bisa terjadi penumpukan panas di area tertentu mesin yang bisa berdampak pada sistem pendinginan.
Waktu Ideal Menurut Para Ahli
Memanaskan mobil cukup antara 30 detik hingga 3 menit saja, tergantung kondisi mobil dan suhu lingkungan.
Mobil modern sudah dilengkapi dengan sensor suhu dan pengatur ECU yang secara otomatis menyesuaikan waktu penyemprotan bahan bakar dan pengapian sesuai dengan suhu mesin.
Artinya, mesin tidak perlu menunggu lama untuk siap dijalankan.
Meski memanaskan mobil lama tidak disarankan, ada kondisi tertentu di mana waktu memanaskan bisa sedikit lebih lama, seperti:
Agar proses memanaskan mesin lebih efektif dan aman, berikut tips dari para mekanik:
Menariknya, untuk mobil listrik, konsep “memanaskan” kendaraan tidak berlaku. Hal ini karena mobil listrik tidak menggunakan mesin pembakaran internal yang membutuhkan pemanasan suhu.
Mobil listrik justru siap digunakan kapan saja setelah dinyalakan.
Namun, pemilik mobil listrik tetap disarankan untuk memeriksa status baterai, sistem pendinginan, dan sistem kontrol kendaraan secara berkala agar performanya tetap optimal.
Beberapa produsen mobil ternama seperti Honda, Toyota, dan Suzuki melalui buku manual resminya juga tidak menyarankan memanaskan mobil terlalu lama.
Dalam buku manual biasanya hanya ditulis bahwa mesin dapat dijalankan setelah beberapa saat dinyalakan, tanpa menyebutkan waktu khusus yang lama.
Artinya, jika pemilik kendaraan mengikuti buku petunjuk dari pabrik, maka seharusnya tidak perlu memanaskan mobil lebih dari 3 menit.
Memanaskan mobil sebelum digunakan memang penting, tapi tidak perlu terlalu lama seperti yang banyak dilakukan sebagian besar orang.
Teknologi mesin mobil saat ini sudah jauh lebih canggih, dan cukup dipanaskan dalam waktu 1–3 menit sebelum mulai dikendarai secara perlahan.
Kebiasaan memanaskan mobil terlalu lama hanya akan membuang bahan bakar, mencemari udara, dan berpotensi merusak mesin.
Oleh karena itu, bijaklah dalam merawat kendaraan, ikuti petunjuk pabrikan, dan dengarkan saran para ahli.
Lebih baik hemat, efisien, dan tetap ramah lingkungan daripada mempertahankan kebiasaan lama yang justru tidak relevan di zaman sekarang.(taa)