Mobil Mazda CX-80
Mobil plug-in hybrid terbaru dari Mazda, yakni CX-80 PHEV, telah menawarkan sebuah keunggulan yang cukup menarik bagi konsumen yang ingin merasakan sensasi berkendara mobil listrik tanpa sepenuhnya beralih dari mesin pembakaran.
Salah satu daya tarik utamanya pun adalah kemampuannya yang bisa berjalan dalam mode listrik sepenuhnya lebih jauh dibandingkan mobil hybrid biasa.
Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan baterai berkapasitas lebih besar, meskipun kapasitas tersebut masih berada di bawah rata-rata mobil listrik murni. Untuk Mazda CX-80 PHEV sendiri, Mazda menyematkan baterai Lithium-ion berkapasitas 17,8 kWh.
Baterai tersebut bisa menjadi sumber tenaga utama bagi motor listrik mobil ini, yang mampu menghasilkan tenaga hingga 129 kW atau sekitar 173 dk, lengkap dengan torsi puncak sebesar 270 Nm. Tenaga sebesar ini sudah cukup untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang responsif dan nyaman di berbagai kondisi jalan.
Menariknya, ketika baterai dalam kondisi terisi penuh, tampilan monitor Charge-Power di dalam mobil akan menampilkan ring putih yang menunjukkan bahwa sistem lebih mengutamakan pengoperasian dalam mode listrik (EV). Ini menjadi indikator visual yang membantu pengemudi memahami kapan mobil sepenuhnya berjalan dengan tenaga listrik.
Mazda CX-80
Motor listrik pada Mazda CX-80 PHEV ini juga punya kemampuan untuk langsung menggerakkan seluruh roda melalui sistem transmisi otomatis 8-percepatan yang dimilikinya. Jadi meski memakai sistem hybrid, sensasi berkendara tetap menyenangkan dan modern.
Mazda sendiri mengklaim bahwa mobil ini dapat melaju sejauh 60 kilometer hanya dengan tenaga baterai, berdasarkan standar pengujian Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure (WLTP). Jarak ini sudah mencukupi untuk kebutuhan harian di dalam kota tanpa harus bergantung pada mesin bensin.
Namun dalam pengujian kami di kondisi nyata, mesin bensin mulai aktif ketika sisa jarak tempuh dari baterai menyentuh angka 4 kilometer. Artinya, dalam praktiknya, pengguna bisa menikmati perjalanan sekitar 56 kilometer dengan sepenuhnya menggunakan tenaga listrik.
Dan dengan jarak tempuh listrik penuh tersebut, Mazda CX-80 PHEV memungkinkan penggunanya menjelajahi berbagai destinasi populer di kawasan Jabodetabek tanpa perlu menyalakan mesin bensin sekalipun. Ini adalah nilai tambah besar dalam konteks efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi gas buang.
Sebagai contoh, perjalanan dari kantor di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat menuju AEON Mall Sentul City bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan baterai penuh. Perjalanan tersebut menempuh jarak sekitar 55 kilometer, sehingga masih dalam jangkauan realistis dari mode listrik Mazda CX-80 PHEV.
Atau misalnya, konsumen yang memulai hari dengan sarapan di kawasan Pantai Indah Kapuk lalu melanjutkan aktivitas ke Summarecon Mall Bekasi juga masih bisa menempuhnya hanya dengan tenaga baterai. Bahkan saat sisa jarak tempuh tinggal 12 kilometer pun, sistem masih tetap beroperasi dalam mode listrik.
Dengan kemampuan seperti ini pun menjadikan Mazda CX-80 PHEV bukan hanya sebagai mobil ramah lingkungan, tapi juga sangat praktis bagi kebutuhan mobilitas urban. Terlebih lagi, bagi mereka yang tinggal di kawasan satelit seperti daerah Cikarang, perjalanan dari Jakarta ke daerah tersebut masih dalam jangkauan kemampuan baterai dengan menggunakan mobil Mazda CX-80 PHEV ini.
Efisiensi, kenyamanan, dan kemampuan menempuh jarak harian tanpa bensin menjadikan Mazda CX-80 PHEV menjadi salah satu pilihan mobil terbaik di pasar plug-in hybrid yang ada pada saat ini. Kehadiran teknologi canggih pada kendaraan ini semakin mempertegas komitmen Mazda dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan yang lebih bersih dan juga efisien. (ctr)