Komponen Mobil yang Harus Diservis Setelah Perjalanan Mudik

Komponen mobil yang harus diservis setelah perjalanan mudik

Mudik menjadi salah satu tradisi tahunan yang dinantikan banyak orang di Indonesia, terutama saat momen Lebaran tiba.

Perjalanan jauh menggunakan mobil pribadi untuk pulang kampung memang menyenangkan, namun perjalanan tersebut juga memberikan beban ekstra pada kendaraan.

Kondisi jalanan yang bervariasi, mulai dari jalan tol mulus hingga jalanan desa yang rusak, ditambah dengan macet serta cuaca panas, membuat mobil bekerja lebih keras dari biasanya.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengecekan dan servis pada beberapa komponen mobil setelah perjalanan mudik selesai. Berikut adalah komponen-komponen yang wajib diperiksa dan diservis:

1. Oli Mesin

Oli mesin adalah komponen vital yang menjaga performa mesin tetap optimal. Saat mudik, mesin mobil bekerja lebih lama dan lebih keras dari biasanya, sehingga oli mengalami penurunan kualitas lebih cepat.

Oli yang sudah kotor atau encer dapat mengurangi kinerja mesin, bahkan berpotensi merusaknya. Pastikan untuk mengecek volume dan kualitas oli mesin.

Jika oli sudah berubah warna menjadi hitam pekat atau volumenya berkurang, segera lakukan penggantian. Biasanya, setelah perjalanan jauh sekitar 1.000-2.000 km, penggantian oli sangat disarankan.

2. Filter Udara

Filter udara

Service Filter Udara Mobil

Filter udara berfungsi menyaring debu dan kotoran dari udara yang masuk ke ruang bakar. Saat perjalanan mudik, apalagi melewati daerah berdebu atau jalanan dengan banyak truk besar, filter udara cepat kotor.

Filter yang kotor akan membuat suplai udara ke mesin terhambat, sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna dan konsumsi bahan bakar meningkat.

Setelah mudik, periksa kondisi filter udara. Jika masih bisa dibersihkan, cukup semprot dengan angin bertekanan. Namun jika sudah sangat kotor atau rusak, gantilah dengan yang baru.

3. Kondisi Ban

Ban merupakan komponen yang sangat terpengaruh selama perjalanan jauh. Beban berat akibat membawa banyak penumpang dan barang, suhu panas aspal, serta kondisi jalan bervariasi dapat menyebabkan ban aus lebih cepat.

Setelah mudik, periksa tekanan angin ban dan kondisi fisik ban, termasuk keausan tapak ban dan dinding ban. Pastikan tidak ada benjolan, retakan, atau kawat yang keluar. Jangan lupa cek juga kondisi ban cadangan.

Selain itu, periksa juga keseimbangan (balancing) dan penyelarasan roda (spooring).

Ketidakseimbangan roda bisa membuat mobil bergetar saat kecepatan tinggi, sedangkan spooring yang tidak tepat menyebabkan kemudi tidak stabil.

4. Rem

Sistem pengereman sangat penting untuk keselamatan, apalagi setelah melewati jalur mudik yang penuh tanjakan dan turunan tajam.

Periksa kondisi kampas rem, minyak rem, dan cakram atau tromol rem. Jika kampas rem sudah menipis, segera ganti.

Begitu juga dengan minyak rem, pastikan volumenya mencukupi dan tidak tercampur kotoran atau udara. Rem yang blong atau kurang responsif bisa sangat berbahaya.

5. Aki (Accu)

Aki mobil bertugas sebagai sumber daya untuk menyalakan mesin dan sistem kelistrikan mobil. Perjalanan panjang, terutama saat sering menggunakan AC, lampu, audio, dan perangkat elektronik lain, membuat aki bekerja ekstra.

Setelah mudik, cek tegangan aki menggunakan voltmeter. Normalnya, tegangan aki berada di angka 12,4 – 12,7 volt dalam kondisi mesin mati. Jika di bawah angka tersebut, aki perlu dicas atau bahkan diganti jika sudah soak.

Jangan lupa juga untuk mengecek terminal aki. Bersihkan jika ada kerak putih atau korosi yang bisa menghambat aliran listrik.

6. Kaki-Kaki Mobil

Kaki-kaki mobil seperti shockbreaker, bushing arm, ball joint, tie rod, dan bearing roda sering menerima tekanan berat selama perjalanan mudik, terutama jika melewati jalanan bergelombang atau rusak.

Gejala kaki-kaki bermasalah biasanya ditandai dengan suara gluduk-gluduk, kemudi yang berat, atau getaran berlebih. Setelah mudik, periksa semua komponen kaki-kaki di bengkel, pastikan tidak ada yang aus atau rusak.

7. Radiator dan Sistem Pendingin

Saat perjalanan jauh dengan cuaca panas, sistem pendingin mesin bekerja ekstra untuk menjaga suhu mesin tetap stabil.

Cek kondisi air radiator, apakah volumenya cukup dan warnanya masih jernih. Jika air radiator kotor atau berkurang drastis, lakukan pengurasan dan isi ulang dengan coolant yang sesuai.

Jangan lupa cek juga kondisi kipas radiator dan selang-selang pendingin, pastikan tidak ada kebocoran atau retakan yang bisa menyebabkan mesin overheat.

8. Saringan Bahan Bakar

Kualitas bahan bakar di beberapa daerah terkadang kurang baik. Oleh karena itu, saringan bahan bakar rentan kotor setelah perjalanan jauh.

Filter bahan bakar yang kotor akan menghambat suplai bahan bakar ke mesin, menyebabkan mobil tersendat atau boros BBM.

Pemeriksaan dan pembersihan filter bahan bakar perlu dilakukan setelah mudik, atau ganti jika memang sudah waktunya.

9. Wiper dan Cairan Washer

Saat mudik, mungkin Anda sering menghadapi hujan deras atau debu tebal. Wiper yang kotor atau karet yang sudah getas tidak akan efektif membersihkan kaca depan, mengganggu visibilitas.

Pastikan kondisi karet wiper masih lentur dan tidak sobek. Isi juga cairan washer agar kaca bisa dibersihkan dengan maksimal.

10. Lampu dan Kelistrikan

Terakhir, jangan lupakan sistem penerangan dan kelistrikan. Selama mudik, lampu depan, lampu rem, lampu sein, dan lampu hazard sangat vital, terutama saat perjalanan malam hari.

Periksa semua lampu, pastikan tidak ada yang mati. Cek juga soket-soket kelistrikan, kabel, serta sekering untuk menghindari masalah di kemudian hari.

Melakukan servis mobil setelah perjalanan mudik bukan sekadar rutinitas, tetapi langkah penting untuk menjaga performa dan keamanan kendaraan.

Jangan menunda pemeriksaan, karena kondisi mobil yang dipaksa bekerja ekstra selama mudik bisa memunculkan potensi kerusakan yang tidak terlihat secara kasat mata.

Dengan memastikan komponen seperti oli, rem, ban, aki, kaki-kaki, hingga sistem pendingin dalam kondisi prima, Anda tidak hanya menjaga kenyamanan berkendara, tetapi juga menghindari risiko kerusakan parah yang bisa memakan biaya besar di kemudian hari.

Jadi, setelah sampai di rumah dengan selamat, segera jadwalkan servis mobil Anda di bengkel terpercaya. Lebih baik mencegah daripada memperbaiki!(taa)