Kenapa Memanaskan Mobil Matik Tidak Boleh di Posisi P? Ini Alasannya!

Transmisi matic

Banyak pemilik mobil matik yang memiliki kebiasaan memanaskan kendaraan sebelum digunakan.

Namun, masih banyak yang belum tahu bahwa memanaskan mobil dalam posisi P (Park) bukanlah kebiasaan yang baik.

Alih-alih bermanfaat, memanaskan mobil dalam posisi P bisa berdampak buruk pada sistem transmisi dan komponen lainnya.

Lalu, kenapa hal ini sebaiknya dihindari? Yuk, simak penjelasannya!

Fungsi Posisi P pada Mobil Matik

Sebelum memahami alasannya, kita perlu tahu dulu bagaimana fungsi posisi P pada mobil matik. Saat tuas berada di posisi P, transmisi otomatis terkunci dan roda tidak bisa bergerak.

Ini bertujuan untuk menjaga mobil tetap diam saat diparkir.

Pada posisi ini, sistem transmisi mengunci roda melalui mekanisme pawl, yang mencegah mobil bergerak.

Namun, posisi P ini tidak ideal untuk digunakan saat memanaskan mesin. Ada beberapa alasan kuat mengapa sebaiknya mobil tidak dipanaskan dalam posisi ini.

Alasan Memanaskan Mobil Matik Tidak Boleh di Posisi P

Transmisi Mobil Matic

Hindari memanaskan mobil dalam posisi P karena dapat menyebabkan sirkulasi oli transmisi tidak optimal, meningkatkan gesekan antar komponen, dan mempercepat keausan transmisi.

1. Sirkulasi Oli Transmisi Tidak Optimal

Oli transmisi pada mobil matik berfungsi sebagai pelumas dan pendingin komponen di dalamnya.

Saat tuas berada di posisi P, sirkulasi oli transmisi tidak berjalan optimal karena pompa oli bekerja dengan kapasitas lebih rendah.

Hal ini dapat menyebabkan keausan komponen transmisi dalam jangka panjang.

2. Pompa Oli Transmisi Tidak Berfungsi Maksimal

Mobil matik mengandalkan pompa oli untuk menyuplai oli ke berbagai bagian transmisi.

Saat berada di posisi P, pompa oli tidak bekerja dengan maksimal karena input dari mesin tidak cukup untuk menghasilkan tekanan oli yang ideal.

Akibatnya, beberapa bagian transmisi bisa mengalami gesekan lebih besar karena kurangnya pelumasan.

3. Tidak Mempersiapkan Sistem Transmisi dengan Baik

Memanaskan mobil bertujuan untuk meningkatkan suhu kerja mesin dan memastikan seluruh komponen bekerja dengan baik sebelum digunakan.

Jika mobil dipanaskan dalam posisi P, maka sistem transmisi tidak ikut “terbangun” secara optimal.

Ini bisa membuat perpindahan gigi pertama terasa kasar atau kurang responsif saat mobil mulai berjalan.

4. Bisa Menyebabkan Keausan pada Komponen Transmisi

Karena pelumasan yang tidak optimal saat posisi P, gesekan antar komponen transmisi bisa meningkat.

Jika dilakukan terus-menerus, ini bisa mempercepat keausan dan memperpendek umur transmisi mobil. Akibatnya, biaya perbaikan bisa membengkak akibat penggantian komponen yang rusak.

5. Tidak Melatih Pergerakan Komponen Mesin Secara Menyeluruh

Memanaskan mesin bukan hanya untuk mesin itu sendiri, tetapi juga untuk memastikan seluruh komponen kendaraan, termasuk transmisi, dalam kondisi siap pakai.

Jika hanya mesin yang bekerja sementara transmisi tidak ikut “aktif”, maka manfaat pemanasan mobil menjadi kurang optimal.

Bagaimana Cara Memanaskan Mobil Matik yang Benar?

Agar mobil matik tetap awet dan bekerja optimal, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan saat memanaskan mesin:

1. Gunakan Posisi N (Neutral)

Saat ingin memanaskan mobil matik, lebih baik menggunakan posisi N daripada P.

Dengan posisi N, oli transmisi bisa bersirkulasi lebih baik, sehingga pelumasan pada komponen transmisi menjadi lebih optimal. Pastikan juga rem tangan tetap aktif untuk mencegah mobil bergerak.

2. Panaskan Selama 3-5 Menit

Memanaskan mobil cukup dilakukan selama 3-5 menit. Tidak perlu terlalu lama karena mesin modern sudah dirancang untuk bekerja secara efisien meskipun tanpa pemanasan lama.

3. Sesekali Injak Pedal Gas Secara Ringan

Saat memanaskan mobil, injak pedal gas secara ringan untuk membantu meningkatkan sirkulasi oli dan mempercepat pemanasan mesin.

Namun, hindari menekan gas terlalu dalam karena bisa membuat mesin bekerja terlalu keras dalam kondisi diam.

4. Jangan Lupa Cek Indikator dan Suara Mesin

Saat memanaskan mobil, perhatikan indikator di dashboard. Pastikan tidak ada lampu peringatan yang menyala.

Selain itu, dengarkan suara mesin apakah ada suara yang tidak biasa. Jika terdengar suara aneh atau getaran berlebih, segera periksa ke bengkel.

5. Pastikan Oli Transmisi dalam Kondisi Baik

Oli transmisi memiliki peran penting dalam kelancaran kinerja transmisi mobil matik.

Oleh karena itu, pastikan oli selalu dalam kondisi baik dengan mengecek warna dan kekentalannya. Jika sudah terlihat kotor atau encer, segera lakukan penggantian.

Memanaskan mobil matik memang penting, tetapi caranya harus benar.

Hindari memanaskan mobil dalam posisi P karena dapat menyebabkan sirkulasi oli transmisi tidak optimal, meningkatkan gesekan antar komponen, dan mempercepat keausan transmisi.

Sebagai gantinya, gunakan posisi N agar oli dapat bersirkulasi dengan baik dan komponen transmisi bisa “terbangun” dengan optimal sebelum digunakan.

Dengan memahami cara memanaskan mobil matik yang benar, kamu bisa menjaga performa mobil tetap prima dan memperpanjang usia komponen transmisi.

Jadi, mulai sekarang, pastikan untuk tidak memanaskan mobil matik dalam posisi P, ya!(vip)