Kenapa AC Harus Dinyalakan Saat Panaskan Mobil? Ini Penjelasannya

Kenapa AC Harus Dinyalakan Saat Panaskan Mobil Ini Penjelasannya
Memanaskan mesin mobil sebelum digunakan sudah menjadi kebiasaan banyak orang, terutama saat pagi hari.
Aktivitas ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam menjaga performa kendaraan.
Salah satu hal yang sering diabaikan saat memanaskan mobil adalah menyalakan AC (Air Conditioner). Padahal, menghidupkan AC saat memanaskan mobil ternyata punya manfaat besar, loh.
Sebelum membahas peran AC, mari kita pahami dulu kenapa mobil perlu dipanaskan. Tujuan utama memanaskan mobil adalah agar oli yang berada di mesin bisa mengalir dan melumasi seluruh komponen internal dengan baik.
Ketika mesin dalam kondisi dingin, oli akan mengental, dan butuh waktu untuk mencapai suhu kerja yang ideal.
Dengan memanaskan mesin, sirkulasi oli menjadi lancar, gesekan antar komponen bisa diminimalkan, sehingga umur mesin pun lebih awet.
Selain itu, memanaskan mesin juga membantu meningkatkan proses pembakaran bahan bakar agar lebih sempurna. Dengan suhu kerja mesin yang optimal, konsumsi BBM pun bisa menjadi lebih efisien.
Jadi, memanaskan mobil itu bukan hanya soal mesin tidak “kaget” saat digunakan, tapi juga menyangkut efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan.
Kenapa Harus Sekalian Nyalakan AC?

kenapa AC mobil juga harus dinyalakan saat memanaskan mesin
Nah, sekarang masuk ke pertanyaan utamanya: kenapa AC mobil juga harus dinyalakan saat memanaskan mesin?
Jawabannya sederhana: agar seluruh sistem AC tetap terjaga performanya dan tidak mengalami kerusakan akibat terlalu lama tidak dipakai.
Sistem AC mobil terdiri dari berbagai komponen penting, seperti kompresor, kondensor, evaporator, blower, dan tentu saja refrigerant atau freon.
Ketika AC tidak digunakan dalam jangka waktu lama, komponen-komponen ini bisa mengalami penurunan fungsi.
Misalnya, karet seal pada kompresor bisa mengeras dan bocor, atau oli pelumas yang bercampur dengan refrigerant tidak bersirkulasi dengan baik.
Akibatnya, saat AC dinyalakan setelah lama tidak aktif, bisa muncul bau tidak sedap, hembusan angin tidak dingin, hingga kerusakan kompresor.
Refrigerant Harus Bersirkulasi Secara Berkala
Salah satu alasan penting menyalakan AC saat memanaskan mobil adalah agar refrigerant bisa bersirkulasi. Cairan ini hanya bisa bersirkulasi saat mesin hidup dan kompresor berputar.
Refrigerant yang mengalir akan membawa oli pelumas yang menjaga kondisi karet seal dan komponen lainnya tetap fleksibel dan bebas dari kerak.
Idealnya, AC mobil dinyalakan secara rutin setiap 3–4 hari sekali, bahkan ketika mobil tidak digunakan secara aktif.
Jika dibiarkan terlalu lama tidak aktif, risiko kerusakan akan meningkat, terutama jika mobil jarang digunakan seperti saat musim liburan atau pandemi.
Cara Menyalakan AC dengan Tepat Saat Panaskan Mobil
Ada cara khusus agar aktivitas ini benar-benar efektif dan tidak merugikan komponen lain. Pertama, pastikan mobil berada di tempat terbuka atau dengan ventilasi udara yang baik.
Setelah menyalakan mesin dan membiarkannya idle selama 1–2 menit, nyalakan AC mobil.
Setel blower AC pada posisi tertinggi (biasanya nomor 3 atau 4), kemudian buka sedikit kaca jendela.
Tujuannya adalah untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kabin dan membuang bau apek atau lembap yang mungkin tertinggal saat mobil tidak dipakai.
Sirkulasi ini juga mencegah kelembapan menumpuk di kabin, yang bisa menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Hindari Kerusakan Blower dan Kompresor
Blower yang jarang digunakan berisiko mengalami macet atau suara berisik karena debu menumpuk.
Sementara itu, kompresor yang terlalu lama tidak berputar akan membuat bagian dalamnya cepat aus saat digunakan kembali secara mendadak.
Oleh sebab itu, membiasakan menyalakan AC saat memanaskan mobil bisa menjadi langkah sederhana tapi sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi sistem pendingin tetap optimal.
Tanda AC yang Jarang Dipakai
Kalau kamu mendapati AC mobil terasa gerah, tidak sedingin biasanya, atau muncul bau apek saat dinyalakan, itu bisa menjadi tanda bahwa AC terlalu lama tidak digunakan atau tidak dirawat dengan baik.
Bila sudah seperti ini, sebaiknya bawa mobil ke bengkel AC untuk pengecekan. Biasanya, teknisi akan memeriksa kondisi refrigerant, tekanan sistem, serta kebersihan evaporator dan filter kabin.
Perawatan Rutin Sistem AC
Selain menyalakan AC secara berkala, perawatan rutin juga penting dilakukan. Setidaknya, servis AC mobil dilakukan setiap 10.000–15.000 km atau setahun sekali, tergantung pemakaian.
Servis ini mencakup pembersihan evaporator, penggantian filter kabin, pengecekan tekanan freon, hingga pemeriksaan kinerja kompresor.
Jika dibiarkan terlalu lama tanpa perawatan, biaya perbaikan bisa jauh lebih mahal, apalagi kalau sudah menyangkut penggantian kompresor atau sistem refrigerant yang bocor.
Menyalakan AC saat memanaskan mobil bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga bagian dari perawatan mobil yang efektif.
Dengan membiasakan hal ini, kamu membantu menjaga sirkulasi refrigerant, mencegah komponen mengeras atau aus, serta menghindari bau apek dan kerusakan dini pada sistem AC.
Lakukan kebiasaan ini minimal setiap 3–4 hari sekali, terutama jika mobil jarang digunakan. Hidupkan mesin, nyalakan AC dengan blower maksimal, buka kaca sedikit, dan biarkan sistem bekerja selama 5–10 menit.
Kebiasaan sederhana ini bisa memperpanjang umur AC mobilmu dan membuat pengalaman berkendara tetap nyaman kapan pun dibutuhkan.(taa)