Categories: Mobil

Jetour T2 PHEV Debut di GIIAS 2025, Bawa Teknologi Hybrid ke RI

UPDATEOTOMOTIF.COM - Jetour, merek otomotif asal Tiongkok, makin serius melebarkan sayapnya di Indonesia.

Setelah sebelumnya menghadirkan model Dashing dan X70 Plus, kini perhatian tertuju pada satu produk yang cukup mencuri sorotan: Jetour T2.

Mobil ini menawarkan sesuatu yang berbeda dengan hadirnya dua pilihan sistem penggerak, yakni mesin pembakaran dalam (ICE) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Kombinasi ini diyakini mampu menjawab kebutuhan konsumen yang menginginkan kendaraan tangguh namun tetap efisien.

T2 hadir dengan tampilan khas SUV off-road yang gagah.

Desainnya dirancang agar mampu menyatu dengan selera pasar masa kini yang menyukai kesan tangguh namun tetap modern.

Jetour pun tampak tidak main-main dalam mengembangkan lini produknya, termasuk T2, yang diharapkan menjadi ujung tombak baru dalam menghadapi pasar kompetitif di segmen SUV menengah.

Di pasar Indonesia sendiri, hingga pertengahan 2025, Jetour sudah memiliki dua model ICE yang beredar.

Namun tidak berhenti di sana, perusahaan ini juga bersiap untuk meluncurkan lebih banyak varian, termasuk versi BEV dan PHEV dari model-model unggulan mereka.

T2 menjadi salah satu kandidat terkuat untuk memperluas portofolio kendaraan mereka di Tanah Air.

Rencana kehadiran Jetour T2 dengan opsi mesin ICE memang sudah santer diberitakan akan diluncurkan tahun ini.

Sementara varian BEV seperti X50e dan X20e juga tengah dipersiapkan.

Menariknya, varian PHEV dari T2 justru direncanakan hadir tahun depan.

Hal ini menjadi sinyal bahwa Jetour tidak hanya sekadar mengikuti tren kendaraan listrik, tetapi benar-benar ingin menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar lokal.

Sejak didirikan pada tahun 2018, Jetour dikenal dengan kekuatan lini kendaraan ICE-nya.

Namun dalam perkembangannya, mereka mulai melirik arah baru menuju elektrifikasi kendaraan.

Dalam konteks pasar Indonesia yang kini semakin terbuka terhadap inovasi otomotif asal China, Jetour melihat peluang yang tak boleh disia-siakan.

Melalui strategi bertahap, Jetour berkomitmen mengenalkan teknologi PHEV sebagai jembatan menuju era kendaraan listrik penuh.

Model hybrid seperti T2 diproyeksikan menjadi alternatif menarik bagi konsumen yang belum sepenuhnya siap beralih ke mobil listrik murni, namun tetap ingin merasakan efisiensi dan performa dari sistem penggerak elektrik.

T2 sendiri telah lebih dulu diperkenalkan di China, dan peluncurannya di sana mendapat respons positif.

Namun, Jetour memilih untuk tidak buru-buru menghadirkannya ke Indonesia.

Mereka menilai bahwa peluncuran sebuah model harus benar-benar mempertimbangkan kesiapan pasar, termasuk adaptasi teknis seperti sistem setir kanan.

Indonesia pun dijadikan sebagai lokasi uji coba berkendara T2 versi setir kanan.

Proses ini memerlukan waktu yang tidak singkat karena Jetour ingin memastikan semua aspek kendaraan sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan berkendara masyarakat Indonesia.

Langkah ini memperlihatkan keseriusan mereka untuk tidak hanya menghadirkan produk, tetapi juga memastikan kualitas dan pengalaman yang optimal.

T2 tidak hanya menarik dari sisi spesifikasi teknis, tetapi juga membawa potensi besar sebagai model hybrid terjangkau di segmen SUV.

Jika dibandingkan dengan kompetitor sekelas, T2 memiliki daya saing tinggi dari sisi teknologi dan kemungkinan harga jual yang kompetitif.

Dengan kombinasi ICE dan PHEV, konsumen akan mendapat fleksibilitas dalam pemakaian bahan bakar sekaligus dukungan teknologi ramah lingkungan.

Kehadiran Jetour T2 di Indonesia tentu akan memperkuat barisan SUV hybrid yang selama ini masih terbatas pilihannya.

Apalagi, tren otomotif dunia kini mulai mengarah ke mobil ramah lingkungan yang tetap nyaman untuk penggunaan sehari-hari.

Jetour tampaknya sadar bahwa momentum transisi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Jetour pun melihat Indonesia sebagai pasar penting yang potensial untuk pertumbuhan mobil PHEV.

Infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya dan kebijakan insentif, mulai berkembang.

Hal inilah yang membuka peluang besar bagi produsen seperti Jetour untuk menyajikan produk dengan teknologi baru yang bisa diterima pasar luas.

Dengan berbagai strategi yang sedang dijalankan, Jetour tampaknya tidak hanya fokus pada penjualan produk semata.

Mereka juga membangun fondasi jangka panjang dengan memperkuat brand awareness dan memperluas jaringan layanan purna jual.

T2 diharapkan menjadi model ikonik yang mampu membawa nama Jetour semakin dikenal dan diterima oleh masyarakat Indonesia.

Jika semua rencana berjalan sesuai jalur, maka tahun depan konsumen di Indonesia sudah bisa menikmati pengalaman berkendara dengan Jetour T2 PHEV.

Sebuah kombinasi antara kenyamanan, efisiensi, dan teknologi terkini yang semakin dicari oleh pengguna kendaraan modern.(amp)