7 Motor Tua yang Diprediksi Akan Naik Harga dalam Beberapa Tahun Lagi
Di tengah dinamika pasar otomotif Indonesia, sepeda motor klasik semakin diminati oleh kolektor dan penggemar kendaraan antik. Nilai historis dan desain unik membuat motor-motor tua ini memiliki daya tarik tersendiri.
Selain sebagai barang koleksi, beberapa model motor tua diprediksi akan mengalami kenaikan nilai jual dalam beberapa tahun ke depan. Faktor kelangkaan, kondisi orisinal, dan permintaan pasar menjadi penentu utama peningkatan harga tersebut.
Bagi pemilik motor-motor klasik tertentu, mempertahankan kendaraan tersebut bisa menjadi investasi yang menguntungkan. Dengan perawatan yang tepat, nilai motor ini berpotensi meningkat seiring berjalannya waktu.
Berikut adalah tujuh motor tua yang diprediksi akan mengalami kenaikan harga signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Setiap model memiliki sejarah dan karakteristik unik yang membuatnya layak untuk dipertahankan.
Motor Tua yang Diprediksi Akan Naik Harga Beberapa Tahun Lagi
Berikut ini adalah beberapa motor tua yang diprediksi harganya akan naik beberapa tahun lagi:
Honda CB100, yang dikenal dengan sebutan “motor CB gelatik,” merupakan salah satu motor legendaris di Indonesia. Diproduksi pada era 1970-an, motor ini memiliki desain klasik yang elegan dan mesin 100cc yang andal.
Popularitas CB100 tidak pernah surut, bahkan komunitas pecinta CB100 terus berkembang hingga saat ini. Ketersediaan suku cadang yang masih cukup banyak menjadi salah satu alasan motor ini tetap diminati.
Diperkirakan, harga Honda CB100 dalam kondisi orisinal dan terawat baik akan meningkat sekitar 30% dalam 3-5 tahun ke depan. Jika saat ini harga pasaran berkisar antara Rp15 juta hingga Rp25 juta, maka pada tahun 2028, nilainya bisa mencapai Rp20 juta hingga Rp32,5 juta.
Yamaha RX-King, dijuluki “motor jambret,” memiliki reputasi sebagai motor dengan akselerasi tinggi dan suara knalpot yang khas. Diproduksi sejak 1980-an hingga awal 2000-an, RX-King menjadi ikon di kalangan pecinta motor dua tak.
Meskipun produksi telah dihentikan, permintaan terhadap RX-King bekas tetap tinggi. Bahkan, beberapa varian khusus seperti RX-King Cobra menjadi incaran kolektor dengan harga yang terus merangkak naik.
Analisis pasar menunjukkan bahwa harga Yamaha RX-King dapat meningkat hingga 40% dalam 5 tahun mendatang. Dengan harga saat ini antara Rp20 juta hingga Rp35 juta, diprediksi pada tahun 2030, harganya bisa mencapai Rp28 juta hingga Rp49 juta.
Suzuki TS125 adalah motor trail legendaris yang populer pada era 1980-an. Didesain untuk medan off-road, TS125 memiliki mesin 2-tak 125cc yang tangguh dan suspensi yang mumpuni.
Keunikan dan kelangkaan model ini membuatnya semakin dicari oleh penggemar motor klasik. Restorasi yang tepat dapat meningkatkan nilai jualnya secara signifikan.
Diperkirakan, harga Suzuki TS125 akan naik sekitar 35% dalam 4 tahun ke depan. Jika saat ini harganya berkisar antara Rp12 juta hingga Rp20 juta, maka pada tahun 2029, nilainya bisa mencapai Rp16,2 juta hingga Rp27 juta.
Kawasaki Binter Merzy, atau dikenal sebagai KZ200, merupakan motor sport klasik yang diproduksi pada 1980-an. Dengan mesin 200cc 4-tak, motor ini menawarkan performa yang mumpuni pada masanya.
Desain retro dan kenyamanan berkendara membuat Binter Merzy diminati oleh kolektor dan penggemar motor klasik. Ketersediaan unit yang terbatas menambah nilai eksklusivitasnya.
Prediksi menunjukkan bahwa harga Kawasaki Binter Merzy dapat meningkat hingga 25% dalam 3 tahun ke depan. Dengan harga saat ini antara Rp18 juta hingga Rp28 juta, pada tahun 2027, nilainya bisa mencapai Rp22,5 juta hingga Rp35 juta.
Vespa Super 150 adalah skuter klasik asal Italia yang diproduksi pada 1960-an hingga 1970-an. Desain ikonik dan mesin 150cc membuatnya menjadi simbol gaya dan elegansi.
Di Indonesia, Vespa Super 150 memiliki komunitas penggemar yang solid. Restorasi dan modifikasi sering dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai estetika dan fungsionalnya.
Analisis pasar mengindikasikan bahwa harga Vespa Super 150 akan naik sekitar 30% dalam 5 tahun mendatang. Jika saat ini harganya berkisar antara Rp25 juta hingga Rp40 juta, maka pada tahun 2030, nilainya bisa mencapai Rp32,5 juta hingga Rp52 juta.
Honda C70, sering disebut “Honda Pitung,” adalah motor bebek klasik yang diproduksi pada 1970-an hingga 1980-an. Dengan mesin 70cc dan desain sederhana, C70 menjadi kendaraan andalan pada masanya.
Popularitas C70 tidak pernah pudar, bahkan semakin meningkat seiring tren retro yang berkembang. Ketersediaan suku cadang dan kemudahan perawatan menjadi nilai tambah bagi pemiliknya.
Diprediksi, harga Honda C70 akan meningkat sekitar 20% dalam 3 tahun ke depan. Dengan harga saat ini antara Rp10 juta hingga Rp18 juta, pada tahun 2027, nilainya bisa mencapai Rp12 juta hingga Rp21,6 juta.
Yamaha V80, dikenal juga sebagai “Yamaha V Series,” adalah motor bebek yang populer pada era 1980-an. Dengan mesin 80cc 2-tak, motor ini terkenal karena irit bahan bakar dan performanya yang cukup baik untuk kendaraan harian.
Desain unik Yamaha V80 menjadikannya semakin diminati di kalangan kolektor motor klasik. Meski produksinya sudah lama dihentikan, permintaan terhadap unit bekasnya terus meningkat.
Diperkirakan, harga Yamaha V80 akan naik sekitar 25% dalam 4 tahun ke depan. Jika saat ini harganya berkisar antara Rp7 juta hingga Rp12 juta, maka pada tahun 2029, nilainya bisa mencapai Rp8,75 juta hingga Rp15 juta.
Bagi pemilik salah satu dari tujuh motor yang disebutkan di atas, sebaiknya mempertimbangkan untuk tidak menjualnya dalam waktu dekat. Dengan perawatan yang baik dan mempertahankan keaslian motor, nilai jualnya bisa meningkat lebih tinggi dalam beberapa tahun mendatang. (dda)
Toyota Avanza tetap menjadi salah satu mobil MPV paling populer di Indonesia, termasuk untuk pasar…
Mudik Lebaran semakin dekat, dan banyak orang mulai mencari mobil bekas yang nyaman dan irit…
Mudik dengan mobil pribadi memang lebih fleksibel dan nyaman, tapi jangan lupa untuk selalu siap…