Categories: Mobil

Jangan Asal Injak Gas, Ini Kesalahan Umum Pengemudi Mobil Matik Saat Nanjak

Mobil dengan transmisi otomatis atau matik kini semakin digemari karena kepraktisannya dalam menghadapi lalu lintas kota yang padat.

Tak perlu repot menginjak kopling dan memindahkan gigi secara manual, cukup pindah tuas ke posisi “D” dan mobil bisa langsung melaju.

Namun, meski terlihat mudah, banyak pengemudi mobil matik yang melakukan kesalahan fatal saat menghadapi tanjakan.

Tanjakan memang menjadi tantangan tersendiri bagi mobil matik. Jika tidak dikendalikan dengan benar, bisa berisiko membuat mobil mundur, overheat, atau bahkan merusak transmisi.

Oleh karena itu, penting untuk memahami kesalahan umum yang sering dilakukan saat membawa mobil matik menanjak, agar mobil tetap awet dan perjalanan lebih aman.

1. Terlalu Mengandalkan Pedal Gas Tanpa Perpindahan Gigi

Kesalahan paling sering terjadi adalah pengemudi hanya menekan pedal gas dalam-dalam saat berada di tanjakan tanpa memindahkan tuas transmisi dari posisi “D”.

Memang, mobil matik akan berusaha menyesuaikan tenaga secara otomatis, tapi jika tanjakan terlalu curam, sistem bisa kesulitan dan akhirnya membuat mesin bekerja lebih keras dari seharusnya.

Solusinya, gunakan posisi transmisi yang lebih rendah, seperti “L” (Low), “2”, atau “1” tergantung jenis mobil. Posisi ini memberikan torsi lebih besar sehingga mobil lebih kuat menanjak tanpa terlalu membebani mesin dan transmisi.

2. Tidak Menggunakan Fitur Hill Start Assist (Jika Ada)

Banyak mobil matik keluaran terbaru sudah dibekali dengan fitur Hill Start Assist (HSA) yang membantu menahan mobil beberapa detik agar tidak mundur saat pindah dari rem ke gas di tanjakan.

Sayangnya, banyak pengemudi yang tidak sadar fitur ini ada, atau tidak tahu cara mengaktifkannya.

Padahal, fitur ini sangat membantu terutama di kondisi tanjakan macet. Dengan HSA, mobil tidak langsung mundur ketika kaki berpindah dari pedal rem ke gas.

Pastikan kamu memahami cara kerja fitur ini di mobil kamu dengan membaca buku manual atau bertanya langsung ke teknisi.

3. Terlalu Lama Menahan Mobil dengan Pedal Gas

Terlalu Lama Menahan Mobil dengan Pedal Gas

Saat berhenti di tanjakan, banyak pengemudi yang menahan mobil dengan pedal gas agar tidak mundur, bukannya menginjak rem atau menggunakan rem tangan.

Ini bisa menyebabkan transmisi otomatis bekerja keras dan mengalami panas berlebih, apalagi jika terjadi dalam waktu lama seperti di tanjakan yang macet.

Sebaiknya, saat mobil berhenti, pindahkan kaki ke pedal rem, atau aktifkan rem tangan (parking brake) jika tanjakan curam. Begitu akan jalan, baru pindahkan ke pedal gas secara perlahan.

4. Tidak Menggunakan Rem Tangan di Tanjakan Curam

Rem tangan atau handbrake sebenarnya masih sangat berguna di mobil matik, terutama ketika berhenti di tanjakan yang curam.

Namun karena sistem transmisi otomatis membuat mobil tetap diam dalam posisi “D” saat kaki berpindah ke gas, banyak pengemudi lupa bahwa mobil bisa saja mundur jika tanjakannya terlalu terjal.

Gunakan rem tangan ketika berhenti di tanjakan, lalu lepaskan secara perlahan bersamaan dengan menekan gas untuk memastikan mobil tidak meluncur mundur. Ini juga menjaga transmisi agar tidak terlalu terbebani.

5. Salah Kaprah Menggunakan Posisi “N” atau “P” Saat Menanjak

Kesalahan lainnya adalah pengemudi memindahkan tuas ke posisi “N” (netral) atau bahkan “P” (parkir) saat berhenti di tanjakan, terutama saat ingin menghemat bahan bakar.

Ini bisa sangat berbahaya karena saat akan kembali melaju, mobil bisa mengalami lonjakan atau bahkan mundur tiba-tiba.

Posisi “N” tidak memberikan tenaga pada roda, sementara posisi “P” mengunci transmisi. Jika tanjakan sangat curam, posisi “P” bahkan bisa sulit dilepas karena tekanan berat mobil terkunci di transmisi.

Sebaiknya gunakan posisi “D” dengan rem tangan saat berhenti, lalu lanjutkan perjalanan secara perlahan.

6. Mengabaikan Kondisi Mesin dan Transmisi

Mengendarai mobil matik di tanjakan yang panjang atau curam bisa menyebabkan transmisi dan mesin bekerja lebih keras.

Jika kondisi oli transmisi atau mesin kurang optimal, ini bisa berakibat fatal. Sayangnya, banyak pengemudi yang tidak rutin mengecek kondisi oli transmisi karena merasa tidak sepenting oli mesin.

Pastikan kamu rutin melakukan servis transmisi sesuai rekomendasi pabrikan, dan gunakan oli yang sesuai spesifikasi. Bila mobil sering digunakan di area berbukit, jadwal servis mungkin perlu lebih sering dari standar.

7. Tidak Menjaga Jarak Aman Saat Tanjakan Macet

Saat menghadapi tanjakan macet, penting untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Jika terlalu dekat, kamu akan kesulitan untuk bermain gas dan rem dengan tenang.

Risiko mobil menyentuh kendaraan di depan saat tanjakan bertambah besar, apalagi kalau mobil kamu belum dilengkapi fitur HSA.

Menjaga jarak juga memberi ruang untuk bermanuver dengan aman, terutama saat mobil mulai bergerak dari posisi diam di tanjakan.

Tips Aman Menanjak dengan Mobil Matik:

  • Gunakan posisi gigi rendah (L, 1, atau 2) saat melewati tanjakan curam.
  • Manfaatkan rem tangan saat berhenti di tanjakan.
  • Lepaskan pedal rem secara halus, lalu injak gas secara bertahap saat akan kembali jalan.
  • Gunakan fitur Hill Start Assist jika tersedia.
  • Jangan menahan gas terlalu lama saat mobil berhenti.
  • Periksa kondisi transmisi dan oli secara berkala.
  • Jaga jarak aman dari kendaraan di depan.

Meski terlihat simpel, mengendarai mobil matik di tanjakan tetap butuh teknik yang benar.

Salah-salah, bukan hanya perjalanan jadi tidak nyaman, tapi juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem transmisi yang biayanya tidak murah.

Jangan asal injak gas tanpa paham posisi transmisi, apalagi menahan mobil di tanjakan hanya dengan gas.

Dengan mengetahui dan menghindari kesalahan umum saat menanjak, kamu bisa menjaga performa mobil matik tetap optimal dan perjalanan pun jadi lebih aman.

Ingat, mobil matik bukan berarti bebas mikir — tetap butuh teknik dan kehati-hatian, terutama saat menghadapi tanjakan.(taa)