Jaecoo J7 SHS
JAECOO menghadirkan teknologi canggih dalam sistem PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) mereka yang diberi nama Super Hybrid System atau disingkat SHS. Teknologi ini menjadi sorotan utama karena berhasil membuktikan efisiensinya melalui pengujian di dunia nyata.
Dalam pengujian jarak jauh yang dilakukan dari Jakarta menuju Bali, JAECOO J7 SHS berhasil menempuh jarak sejauh 1.377 kilometer. Catatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa teknologi hybrid terbaru ini tidak hanya menjanjikan performa, tetapi juga efisiensi konsumsi bahan bakar dan tenaga listrik.
Jarak tersebut ditempuh dengan kondisi tangki bensin penuh berkapasitas 60 liter dan baterai dalam keadaan terisi penuh. Kombinasi bahan bakar konvensional dan tenaga listrik yang efisien ini menjadi nilai jual utama dari SHS.
Jantung utama sistem SHS pada JAECOO J7 SHS terdiri dari tiga komponen penting, yaitu Dedicated Hybrid Engine, Dedicated Hybrid Transmission (DHT), dan baterai. Ketiganya dirancang untuk bekerja secara sinergis guna menghasilkan performa maksimal dan efisiensi tinggi.
Mesin bensin yang digunakan adalah mesin turbo generasi kelima berkode H4J15. Mesin ini memiliki kapasitas 1.500 cc dengan konfigurasi 4 silinder segaris. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga sebesar 140 daya kuda (dk) dan torsi maksimal hingga 215 Newton meter (Nm).
Mesin pembakaran internal tersebut dikombinasikan dengan motor listrik DHT yang memiliki tenaga sebesar 200 dk dan torsi mencapai 310 Nm. Saat digabungkan, total tenaga yang dihasilkan oleh sistem hybrid ini mencapai 340 dk dengan torsi puncak sebesar 525 Nm. Kombinasi ini memungkinkan mobil untuk merespons akselerasi dengan cepat dan efisien di berbagai kondisi jalan.
JAECOO mengklaim bahwa efisiensi mesin pembakaran internal pada sistem SHS mampu mencapai 44,5 persen. Sementara efisiensi energi listrik dari sistem ini bahkan mencapai angka 98,5 persen. Angka ini menunjukkan tingkat optimalisasi tinggi dalam distribusi tenaga dari kedua sumber energi tersebut.
Kedua sistem tenaga, baik mesin bensin maupun motor listrik, bisa bekerja dalam dua mode, yaitu serial drive dan parallel drive. Dalam kondisi kecepatan rendah, mulai dari 0 hingga 40 kilometer per jam, JAECOO J7 SHS sepenuhnya menggunakan tenaga dari motor listrik. Mode ini dikenal sebagai mode EV (Electric Vehicle), di mana mesin bensin tidak ikut bekerja.
Jaecoo J7 PHEV
Motor listrik tersebut mampu membawa kendaraan melaju hingga jarak tempuh 100 kilometer hanya dari tenaga baterai. Kapasitas baterai yang digunakan cukup besar, yaitu 18,3 kWh, sehingga mampu mendukung mobilitas jarak menengah tanpa mengandalkan mesin bensin.
“Dedicated Hybrid Transmission (DHT) sebagai motor listrik JAECOO J7 SHS,” ujar Radityo Herdianto, memberikan informasi detail mengenai peran sistem DHT dalam mendukung efisiensi daya.
Saat mobil melaju dengan kecepatan antara 40 hingga 70 km/jam, motor listrik masih aktif menyalurkan tenaga ke roda, namun mesin bensin hanya berfungsi sebagai generator. Dalam mode ini, sistem bekerja dengan prinsip serial drive, di mana mesin tidak langsung menggerakkan roda tetapi menghasilkan listrik untuk mengisi baterai.
Pengisian daya baterai juga bisa dilakukan dengan metode regenerative braking. Selain itu, pengemudi bisa mengisi ulang daya menggunakan soket eksternal, baik melalui AC Type 2 maupun DC CCS2. Fleksibilitas dalam pengisian daya ini menjadikan JAECOO J7 SHS lebih praktis untuk digunakan dalam berbagai kondisi.
Jika kecepatan kendaraan sudah melampaui 70 km/jam, maka sistem akan beralih ke parallel drive atau bahkan direct drive. Pada mode ini, baik motor listrik maupun mesin bensin dapat bekerja bersamaan untuk menghasilkan tenaga maksimal. Sistem akan menyesuaikan mode kerja secara otomatis berdasarkan kondisi jalan dan gaya berkendara pengemudi.
Teknologi hybrid yang ditanamkan pada JAECOO J7 SHS tidak hanya fokus pada efisiensi energi, tetapi juga memberikan pengalaman berkendara yang dinamis dan responsif. Transisi antara motor listrik dan mesin bensin berlangsung secara mulus, sehingga pengemudi tidak merasakan hentakan saat perpindahan tenaga terjadi.
Dengan jarak tempuh lebih dari 1.300 kilometer, JAECOO J7 SHS membuktikan bahwa teknologi PHEV bisa menjadi solusi ideal untuk mobilitas jarak jauh. Konsumsi bahan bakar yang efisien, dikombinasikan dengan tenaga listrik yang andal, menjadikan kendaraan ini cocok untuk penggunaan harian maupun perjalanan antarkota.
JAECOO juga berhasil menunjukkan bahwa SHS bukan sekadar inovasi teknis, tetapi benar-benar membawa dampak nyata pada performa kendaraan. Dengan teknologi ini, efisiensi tinggi bisa dicapai tanpa mengorbankan performa.
Mobil ini juga menjadi contoh bahwa teknologi PHEV bisa dioptimalkan untuk kebutuhan konsumen Indonesia, baik dari sisi efisiensi, kenyamanan, maupun fleksibilitas pengisian daya. (ctr)