BYD Shark 6 semakin mendekat ke pasar otomotif Indonesia dengan menawarkan teknologi PHEV yang canggih. Mobil pikap double cabin ini lebih dulu diperkenalkan secara resmi di Thailand sebelum menyambangi negara lain.
Pada ajang Bangkok Motor Show 2025, BYD Shark 6 hadir dengan banderol harga THB 1,699 juta atau setara dengan Rp 831 jutaan. Harga ini cukup kompetitif mengingat teknologi dan fitur yang disematkan pada kendaraan ini sangat modern dan mumpuni.
Meski telah meluncur di Thailand, spesifikasi BYD Shark 6 tetap sama seperti yang sebelumnya telah hadir di beberapa negara lain. Mobil ini sudah diperkenalkan lebih dulu di Meksiko, Brasil, dan Australia dengan fitur yang serupa tanpa perubahan signifikan.
Dari segi tampilan interior, BYD Shark 6 hadir dengan desain modern yang mengusung layar headunit berukuran besar. Selain itu, setir palang empat yang kokoh memberikan kesan tangguh dan premium pada kabin kendaraan ini.
Fitur teknologi yang disematkan juga tak kalah menarik karena mobil ini kabarnya akan mendapatkan Head-Up Display (HUD). Bahkan, bocoran lain menyebutkan bahwa pikap double cabin ini juga akan dilengkapi dengan suspensi aktif hidrolik dan teknologi AR-HUD dari Huawei.
Untuk dimensi keseluruhannya, BYD Shark 6 memiliki panjang 5.457 mm, lebar 1.971 mm, dan tinggi 1.925 mm. Mobil ini juga memiliki wheelbase yang cukup panjang, yakni mencapai 3.260 mm, sehingga memberikan ruang kabin yang lebih luas dan kenyamanan berkendara yang optimal.
Dapur pacu BYD Shark 6 juga sangat menarik dengan teknologi DM-O yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik. Mobil ini dibekali dengan mesin bensin 1.500 cc turbo yang mampu menghasilkan tenaga 227 hp serta dua motor listrik sebagai penggerak tambahan.

BYD Shark 6
Motor listrik pada bagian depan mampu menghasilkan tenaga sebesar 227 hp dengan torsi 310 Nm. Sementara itu, motor listrik yang berada di bagian belakang memiliki tenaga 201 hp dengan torsi mencapai 340 Nm, memberikan performa yang sangat impresif untuk sebuah pikap.
Jika dikombinasikan, total tenaga yang dihasilkan oleh sistem hybrid pada BYD Shark 6 mencapai 430 hp. Dengan tenaga sebesar ini, mobil ini mampu melesat dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 5,7 detik dengan kecepatan maksimum mencapai 160 km/jam.
Sebagai mobil PHEV, BYD Shark 6 dibekali dengan baterai berkapasitas 29,58 kWh yang memberikan jangkauan listrik hingga 100 km. Sementara dalam mode hybrid, kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 840 km, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang membutuhkan mobil tangguh dan efisien.
Pasar double cabin di Thailand memang sangat besar, sehingga wajar jika BYD memilih negara tersebut sebagai lokasi peluncuran pertama Shark 6 di Asia Tenggara. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi mengenai kapan kendaraan ini akan masuk ke pasar Indonesia.
Pihak BYD Indonesia sendiri masih belum memberikan pernyataan terkait rencana peluncuran Shark 6 di Tanah Air. “Hingga kini kami hanya fokus untuk menjual line up BYD yang sudah tersedia,” ujar Luther T. Panjaitan selaku Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia dalam keterangannya.
Meski demikian, kehadiran BYD Shark 6 di Indonesia sangat dinanti oleh para pecinta otomotif, terutama di segmen kendaraan double cabin. Dengan spesifikasi yang mumpuni serta teknologi hybrid yang hemat energi, mobil ini berpotensi menjadi pesaing serius bagi model lain di kelasnya.
Jika masuk ke Indonesia, BYD Shark 6 akan berhadapan langsung dengan beberapa model populer dari merek lain. Persaingan di segmen double cabin memang cukup ketat, terutama dengan kehadiran model dari pabrikan Jepang yang telah lebih dulu mendominasi pasar.
Namun, BYD Shark 6 memiliki keunggulan dari segi teknologi dan efisiensi bahan bakar yang menjadi daya tarik tersendiri. Dengan dukungan motor listrik yang canggih serta fitur-fitur modern, mobil ini menawarkan kombinasi antara performa tinggi dan konsumsi energi yang lebih irit.
Selain itu, fitur keselamatan juga menjadi salah satu keunggulan utama dari BYD Shark 6. Mobil ini dikabarkan memiliki sistem pengereman regeneratif, sensor parkir, kamera 360 derajat, dan berbagai fitur keselamatan aktif lainnya yang membuat pengalaman berkendara lebih aman dan nyaman.
Kemungkinan besar, jika masuk ke Indonesia, BYD Shark 6 akan menyasar segmen konsumen yang membutuhkan kendaraan double cabin dengan teknologi ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan tren elektrifikasi kendaraan yang semakin berkembang di Tanah Air.
Pemerintah Indonesia juga terus mendorong penggunaan kendaraan berbasis listrik dengan berbagai insentif dan regulasi. Dengan kebijakan yang semakin berpihak pada kendaraan ramah lingkungan, peluang BYD Shark 6 untuk sukses di Indonesia cukup terbuka lebar.
Selain itu, infrastruktur pengisian daya listrik di Indonesia juga terus berkembang untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dan hybrid. Hal ini tentunya akan mempermudah pengguna dalam mengoperasikan mobil seperti BYD Shark 6 yang menggunakan teknologi plug-in hybrid.
Jika BYD Shark 6 resmi masuk ke Indonesia, tentu akan menarik untuk melihat bagaimana penerimaan pasar terhadap mobil ini. Apalagi, dengan harga yang kompetitif serta fitur yang ditawarkan, kendaraan ini bisa menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang mencari mobil double cabin dengan teknologi mutakhir.
Sampai saat ini, kita masih harus menunggu kabar lebih lanjut dari pihak BYD mengenai rencana pemasaran Shark 6 di Indonesia. Dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan hybrid dan listrik, bukan tidak mungkin BYD akan segera menghadirkan pikap ini dalam waktu dekat.
Demikian ulasan mengenai BYD Shark 6 yang kini telah resmi hadir di Thailand dan berpotensi masuk ke Indonesia. Jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangan terbaru seputar dunia otomotif agar tidak ketinggalan informasi mengenai kendaraan terbaru dan inovasi di industri ini. (dda)