Inilah Dampak dari Mematikan Mesin Motor Menggunakan Standar Samping

Standar Samping

Banyak pengendara motor yang sering kali mematikan mesin dengan menggunakan standar samping.

Kebiasaan ini memang terkesan praktis, terutama bagi motor yang sudah dilengkapi fitur sensor otomatis yang mematikan mesin saat standar samping diturunkan.

Namun, ada beberapa dampak negatif yang bisa timbul akibat kebiasaan ini, baik terhadap mesin motor maupun keselamatan pengendara.

Dan berikut ini merupakan dampak dari mematikan mesin motor menggunakan standar samping:

Standar Samping Motor

Menggunakan Standar Samping untuk Bisa Mematikan Mesin Motor

Meningkatkan Risiko Terjatuh dan Merusak Komponen Motor

Mengandalkan standar samping sebagai tumpuan utama motor saat parkir bisa meningkatkan risiko motor jatuh. Standar samping tidak memiliki keseimbangan sebaik standar tengah, terutama di permukaan yang tidak rata.

Jika motor terjatuh, bisa menyebabkan kerusakan pada body, spion, atau bahkan mesin. Komponen seperti tuas rem, kopling, atau knalpot juga bisa mengalami kerusakan akibat benturan.

Penyebaran Oli Mesin yang Tidak Merata

Saat motor dimatikan dalam posisi miring menggunakan standar samping, distribusi oli dalam mesin bisa menjadi tidak merata.

Hal ini dapat menyebabkan beberapa bagian mesin menjadi kering saat dinyalakan kembali, terutama pada bagian piston dan silinder.

Jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus, bisa mempercepat keausan komponen mesin dan mengurangi umur pakai mesin secara keseluruhan.

Membebani Standar Samping dan Rangka Motor

Standar samping dirancang untuk menopang motor dalam kondisi tertentu. Jika digunakan terus-menerus sebagai penopang utama saat parkir atau saat mesin dimatikan, standar samping bisa mengalami keausan lebih cepat.

Selain itu, tekanan yang tidak merata pada rangka motor dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerangka motor melengkung atau mengalami perubahan struktur yang mempengaruhi keseimbangan motor.

Potensi Kesalahan dalam Menyalakan Motor Kembali

Banyak pengendara yang lupa menaikkan standar samping sebelum menyalakan motor. Hal ini bisa sangat berbahaya, terutama bagi motor yang tidak memiliki fitur sensor pengaman.

Jika motor dijalankan dalam keadaan standar samping masih terbuka, dapat meningkatkan risiko kecelakaan karena motor bisa kehilangan keseimbangan secara tiba-tiba, terutama saat berbelok.

Boros Bahan Bakar akibat Sensor yang Bermasalah

Untuk motor yang memiliki fitur sensor otomatis pada standar samping, kebiasaan terlalu sering menggunakan standar samping untuk mematikan mesin bisa menyebabkan sensor menjadi lebih cepat aus atau rusak.

Jika sensor bermasalah, bisa terjadi kondisi di mana mesin motor tidak bisa menyala meskipun standar samping sudah dinaikkan.

Masalah ini bisa menyebabkan bahan bakar terbuang percuma akibat mesin yang tidak bekerja optimal.

Pengaruh pada Sistem Kelistrikan Motor

Motor modern memiliki sistem kelistrikan yang cukup kompleks, termasuk sistem pengapian dan sensor otomatis.

Jika mesin terlalu sering dimatikan menggunakan standar samping, sistem kelistrikan bisa bekerja secara tidak optimal.

Kadang-kadang, sensor yang aus atau rusak bisa menyebabkan gangguan pada sistem injeksi bahan bakar, membuat performa motor menjadi kurang responsif.

Mengurangi Stabilitas saat Diparkir

Standar samping hanya menopang satu sisi motor, sehingga keseimbangannya tidak sebaik standar tengah.

Pada beberapa kasus, jika motor diparkir di tempat yang sedikit miring atau terkena angin kencang, motor bisa roboh dengan sendirinya.

Hal ini tentu berisiko merusak bagian body, setang, atau komponen lain yang terkena benturan langsung dengan tanah.

Cara Menghindari Dampak Negatif dari Standar Samping

Untuk mengurangi dampak negatif dari kebiasaan mematikan mesin menggunakan standar samping, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

  • Gunakan Standar Tengah Saat Parkir – Jika memungkinkan, lebih baik gunakan standar tengah saat mematikan mesin dan memarkir motor agar keseimbangan lebih baik dan komponen motor lebih awet.
  • Matikan Mesin dengan Kunci Kontak – Biasakan mematikan mesin menggunakan kunci kontak sebelum menurunkan standar samping agar distribusi oli lebih merata dan mesin lebih terjaga.
  • Periksa Sensor Standar Samping Secara Berkala – Jika motor memiliki sensor otomatis, lakukan pemeriksaan secara rutin untuk memastikan sensor tetap berfungsi dengan baik.
  • Selalu Periksa Standar Samping Sebelum Berkendara – Pastikan standar samping sudah dalam posisi naik sebelum mulai berkendara untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan.
  • Parkir di Tempat yang Aman dan Datar – Hindari memarkir motor di tempat yang tidak rata atau berisiko membuat motor jatuh karena keseimbangan yang kurang baik.
  • Jaga Kebersihan dan Kondisi Standar Samping – Pastikan standar samping selalu dalam kondisi baik, bersih, dan tidak mengalami keausan berlebih agar tetap berfungsi optimal.

Mematikan mesin motor menggunakan standar samping memang terlihat praktis, tetapi kebiasaan ini bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi motor dan pengendara.

Mulai dari potensi kerusakan mesin, risiko kecelakaan, hingga masalah keausan pada komponen motor, semuanya bisa terjadi jika kebiasaan ini terus dilakukan tanpa pertimbangan.

Oleh karena itu, penting bagi pengendara untuk lebih bijak dalam mematikan mesin dan menjaga kondisi motor agar tetap optimal dan aman digunakan dalam jangka panjang.

Dengan memahami risiko yang ada, kita bisa lebih berhati-hati dan memastikan motor tetap dalam kondisi terbaik setiap saat. (ctr)