Rahasia agar mesin Kijang Innova Diesel tetap halus meskipun sudah 10 tahun digunakan
UPDATEOTOMOTIF.COM - Mesin Kijang Innova Diesel dikenal tangguh dan bertenaga sejak awal peluncurannya. Namun menariknya, banyak pemilik mengaku mesinnya tetap halus dan nyaman meski sudah digunakan lebih dari 10 tahun.
Hal ini tentu bukan semata-mata karena kualitas bawaan pabrikan saja. Perawatan yang konsisten menjadi kunci utama menjaga kehalusan dan performa mesin diesel dalam jangka panjang.
Budi, teknisi spesialis mobil diesel di Jakarta Selatan mengatakan bahwa oli mesin memegang peran penting dalam menjaga suara mesin tetap halus.
“Jika oli mesin diganti secara berkala setiap 5.000 hingga 7.500 kilometer dan memakai oli diesel dengan spesifikasi API CI-4 atau lebih tinggi, performa mesin bisa terjaga dan tetap halus hingga 10 tahun,” ujarnya.
Selain oli, kualitas bahan bakar juga sangat mempengaruhi kinerja mesin. Kijang Innova Diesel sebenarnya mampu berjalan dengan solar biasa, namun untuk jangka panjang lebih baik memakai solar berkualitas seperti Dexlite atau Pertamina Dex.
Menurut Budi, bahan bakar berkualitas membuat pembakaran lebih sempurna dan minim kerak karbon di ruang bakar.
“Jika terus menggunakan solar berkualitas rendah, injektor bisa kotor dan getaran mesin makin terasa. Sebaliknya, dengan bahan bakar berkualitas baik, injektor lebih tahan lama dan getaran mesin jadi lebih halus,” tegasnya.
Filter solar juga berperan penting dalam menjaga kebersihan saluran bahan bakar. Jika tidak diganti tepat waktu, kotoran dari solar bisa masuk dan merusak sistem injeksi.
“Filter solar itu idealnya diganti tiap 20 ribu kilometer. Jika dibiarkan kotor, solar bisa tercampur air atau partikel halus, yang akhirnya mengganggu kinerja mesin,” jelasnya.
Gaya berkendara juga sangat turut menentukan umur panjang mesin diesel. Semakin halus cara mengemudi, maka semakin ringan pula beban kerja mesin.
Menurut Budi, karakter pengemudi yang suka menginjak gas dalam-dalam justru memperpendek umur mesin.
“Kalau sering injak gas dalam-dalam dan rpm tinggi terus, mesin lebih cepat aus. Tapi kalau dipakai santai dan rutin servis, itu mobil bisa awet banget,” ujarnya.
Tak hanya itu, komponen pendukung seperti throttle body dan intercooler juga harus mendapat perhatian. Dua bagian ini kerap diabaikan, padahal fungsinya sangat penting.
Intercooler yang bersih membantu mendinginkan udara masuk ke ruang bakar, sementara throttle body yang bersih membuat respon pedal gas lebih ringan dan cepat.
“Throttle body dan intercooler kerap diabaikan, padahal keduanya berperan penting dalam menjaga performa mesin tetap optimal. Kalau keduanya bersih, suara mesin lebih adem dan respons gas jadi enteng,” kata Budi menambahkan.
Kebanyakan pemilik hanya fokus ke servis rutin tanpa memperhatikan kondisi harian mesin. Padahal, memperhatikan getaran, suara, dan tarikan mesin setiap hari bisa membantu mendeteksi masalah lebih awal.
Menurut Budi, mesin bisa tetap awet jika pemiliknya tidak malas dan rajin memantau kondisi kendaraan.
“Mesin bisa tetap halus sampai 10 tahun, asal pemiliknya peka dan disiplin dalam merawat. Jangan menunggu sampai mesin terasa kasar baru dibawa ke bengkel,” tutupnya.
Tidak diragukan lagi, Kijang Innova Diesel memiliki reputasi sebagai mobil keluarga yang andal dan mampu melintasi berbagai medan dengan percaya diri. Namun performa mesin yang tetap prima di usia 10 tahun hanya bisa dicapai dengan perawatan yang konsisten dan tepat.
Bagi pemilik yang rutin melakukan tune-up, penggantian filter, serta pengecekan sistem pendingin pada mesin diesel, kenyamanan berkendara tetap terjaga meski mobil sudah menempuh jarak ratusan ribu kilometer.
Mesin diesel punya potensi luar biasa dalam hal ketahanan. Tapi seperti kata Budi, semua kembali pada bagaimana cara merawatnya. (dda)