Merawat ban mobil itu bukan perkara ribet atau mahal, tapi lebih ke soal kebiasaan dan kepedulian.
Ban mobil adalah salah satu komponen paling penting dalam kendaraan, karena langsung bersentuhan dengan permukaan jalan.
Tapi sayangnya, banyak pemilik mobil yang sering abai dalam perawatan ban.
Akibatnya, ban bisa mengalami kerusakan dini seperti retak-retak halus di bagian samping atau bahkan di permukaannya.
Padahal, kondisi ini bisa sangat berbahaya kalau dibiarkan terus-menerus.
Ban yang retak bisa menurunkan performa mobil, meningkatkan risiko pecah ban, hingga bikin kendaraan jadi lebih boros bahan bakar.
Nah, daripada menyesal belakangan, yuk kita bahas kebiasaan-kebiasaan yang ternyata bisa mempercepat proses keretakan ban mobil dan tentu saja harus kamu hindari!
Parkir terlalu lama di tempat panas bisa mempercepat kerusakan karet ban mobil.
Mobil yang jarang dipakai atau terlalu lama parkir di satu tempat bisa bikin ban retak, lho! Kenapa bisa begitu?
Karena beban kendaraan hanya tertumpu pada satu titik ban selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Ditambah lagi, jika parkirnya di tempat yang panas dan terkena sinar matahari langsung, maka karet ban bisa makin cepat mengeras dan retak.
Solusinya, usahakan untuk memindahkan posisi mobil secara berkala kalau memang jarang dipakai.
Atau minimal digerakkan maju mundur agar tekanan beban tidak tertumpu di satu titik saja.
Ini kesalahan klasik tapi masih banyak yang cuek: tekanan angin ban yang tidak sesuai.
Tekanan terlalu rendah bikin permukaan ban jadi gampang bergesekan lebih luas dengan jalan, sehingga ban jadi cepat aus dan retak.
Sebaliknya, tekanan terlalu tinggi bisa bikin ban mudah meledak, terutama di cuaca panas.
Cek tekanan angin ban setidaknya seminggu sekali atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
Gunakan standar tekanan yang direkomendasikan oleh pabrikan, biasanya tertera di sisi pintu pengemudi atau buku manual kendaraan.
Medan jalan yang jelek bisa jadi musuh besar bagi ban mobil.
Jika kamu sering melewati jalan berlubang, berbatu, atau permukaan kasar tanpa memperlambat laju kendaraan, maka struktur ban akan lebih cepat rusak.
Tekanan dari benturan ini bisa memicu retakan kecil yang lama-kelamaan makin melebar.
Tipsnya, saat menghadapi jalan rusak, usahakan kurangi kecepatan dan hindari lubang sedapat mungkin. Jangan lupa juga cek kondisi ban setelah melalui jalan ekstrem.
Perawatan ban bukan cuma soal cuci bersih pakai sabun dan air. Ada kalanya ban perlu dicek keseimbangan, rotasi, dan spooring-nya agar pemakaiannya merata.
Ban yang tidak dirawat bisa mengalami aus tidak merata, sehingga ada bagian yang bekerja lebih keras dan mudah retak.
Lakukan rotasi ban setiap 10.000 km atau sesuai rekomendasi pabrikan. Ini penting untuk memastikan umur ban lebih panjang dan performanya tetap oke.
Sering ngebut mendadak, pengereman mendadak, atau sering cornering dengan kecepatan tinggi ternyata juga bisa mempercepat kerusakan ban.
Ban akan terus dipaksa bekerja ekstra, menghasilkan panas berlebih, dan karet ban jadi lebih cepat getas dan retak.
Gaya mengemudi yang agresif memang bikin adrenalin naik, tapi juga bisa bikin dompet jebol.
Lebih baik berkendara secara halus dan stabil untuk menjaga keawetan ban dan juga keselamatan.
Biar ban terlihat mengkilap, banyak orang pakai cairan pembersih berbahan kimia keras tanpa tahu risikonya.
Padahal, bahan kimia tertentu bisa merusak karet ban dan menyebabkan permukaannya jadi lebih cepat pecah-pecah atau mengeras.
Gunakan sabun khusus mobil atau cukup pakai air dan sabun cuci piring yang lembut. Dan hindari menyemprotkan langsung ke ban jika tidak perlu.
Semahal apa pun ban, tetap punya usia pakai. Umumnya, umur ban mobil ada di kisaran 3 sampai 5 tahun tergantung kondisi dan pemakaian.
Meski tapak ban masih tebal, kalau sudah melewati usia itu, bahan karetnya bisa mulai mengeras dan gampang retak.
Jadi, cek kode produksi ban (biasanya berupa angka 4 digit di sisi ban). Misal “2519” artinya ban dibuat minggu ke-25 tahun 2019.
Kalau ban sudah lebih dari 5 tahun, sebaiknya ganti, apalagi kalau sudah ada tanda-tanda keretakan.
Merawat ban mobil itu bukan perkara ribet atau mahal, tapi lebih ke soal kebiasaan dan kepedulian.
Dengan menjauhi kebiasaan-kebiasaan sepele yang merusak ban, kamu nggak cuma memperpanjang usia ban, tapi juga menjaga kenyamanan dan keselamatan saat berkendara.
Ingat, ban yang terlihat baik belum tentu benar-benar aman. Jadi, rutin cek kondisi dan usianya, ya.
Yuk, mulai sekarang lebih peduli sama empat komponen kecil yang punya peran besar dalam perjalananmu ini.
Karena kadang, keselamatan itu dimulai dari hal-hal yang kelihatan sepele. Stay safe and drive smart!(vip)