Categories: Motor

Ini 5 Komponen Mesin Motor yang Rawan Rusak Akibat Telat Ganti Oli

Mengganti oli mesin secara rutin adalah salah satu bentuk perawatan paling dasar dan penting bagi sepeda motor.

Meski terdengar sepele, banyak pemilik motor yang masih mengabaikan jadwal penggantian oli. Padahal, menunda penggantian oli bisa menyebabkan kerusakan serius pada komponen-komponen penting di dalam mesin.

Oli yang sudah kotor atau volumenya berkurang tidak lagi mampu melumasi, membersihkan, dan mendinginkan mesin dengan optimal.

Akibatnya, gesekan antar komponen meningkat, suhu mesin naik, dan part-part logam dalam mesin bisa cepat aus atau bahkan jebol.

Lalu, apa saja komponen mesin yang paling rentan rusak jika telat ganti oli? Berikut lima komponen yang wajib kamu waspadai:

1. Piston dan Dinding Silinder

Piston dan Dinding Silinder

Piston adalah jantung dari sistem pembakaran di dalam mesin motor. Komponen ini bergerak naik-turun dengan kecepatan tinggi di dalam silinder.

Gerakan tersebut harusnya mulus berkat pelumasan dari oli. Tapi jika oli telat diganti atau kualitasnya menurun, pelumas tak lagi mampu mengurangi gesekan.

Gesekan langsung antara piston dan dinding silinder akan menyebabkan keausan parah. Dinding silinder bisa tergores, piston bisa mengembang karena panas, bahkan bisa macet alias seize.

Dalam kasus ekstrem, piston bisa retak atau pecah, yang berarti mesin perlu dibongkar total.

2. Noken As dan Rocker Arm

Noken As dan Rocker Arm

Noken as (camshaft) dan rocker arm berperan penting dalam sistem katup mesin.

Noken as bertugas membuka dan menutup katup sesuai timing, yang diteruskan oleh rocker arm. Gerakan komponen ini juga sangat cepat dan terus-menerus selama mesin hidup.

Jika oli telat diganti, pelumasan bagian kepala silinder menjadi buruk. Akibatnya, permukaan noken as bisa aus, dan rocker arm bisa cepat rusak.

Bunyi klep yang berisik biasanya jadi tanda awal kerusakan pada bagian ini. Jika dibiarkan, bisa menyebabkan timing katup kacau dan performa mesin menurun drastis.

3. Kruk As (Crankshaft) dan Bearing

Kruk As (Crankshaft) dan Bearing

Kruk as adalah poros utama yang mengubah gerakan naik-turun piston menjadi putaran roda. Bagian ini berputar sangat cepat dan menahan beban yang besar.

Pelumasan oli yang baik sangat penting agar poros tetap halus dan tidak bergesekan langsung dengan bearing atau dudukannya.

Telat ganti oli akan menyebabkan pelumas menipis dan kotor. Akibatnya, bearing bisa aus atau bahkan hancur. Kruk as bisa goyang, suara mesin jadi kasar, dan getaran meningkat.

Kerusakan pada bagian ini termasuk berat dan bisa menguras biaya perbaikan yang tidak sedikit.

4. Pompa Oli

Pompa oli bertugas mendistribusikan oli ke seluruh bagian mesin. Walaupun komponen ini tidak langsung mengalami gesekan seperti piston atau kruk as, telat ganti oli bisa merusaknya secara perlahan.

Oli yang sudah tua biasanya mengental dan mengandung kotoran atau lumpur (sludge), yang bisa menyumbat saluran oli dan memberatkan kerja pompa.

Jika pompa oli rusak, distribusi oli ke seluruh mesin terhenti. Akibatnya, semua bagian mesin akan mengalami pelumasan yang buruk. Dalam kondisi ekstrem, ini bisa menyebabkan overheat, dan mesin jebol total.

5. Kopling Basah (Wet Clutch)

Kopling Basah (Wet Clutch)

Banyak motor, khususnya motor bebek dan sport, menggunakan sistem kopling basah, di mana kampas kopling terendam oli mesin.

Fungsinya agar perpindahan gigi halus dan komponen kopling tetap awet. Tapi kalau oli telat diganti, pelumas bisa berubah menjadi kental dan tidak efektif melumasi kampas kopling.

Dampaknya, kampas kopling bisa selip, menimbulkan getaran, atau bahkan aus lebih cepat. Perpindahan gigi pun jadi kasar dan tidak responsif.

Dalam jangka panjang, kamu mungkin perlu mengganti kampas kopling lebih sering karena cepat habis.

Kenapa Ganti Oli Itu Penting?

Oli bukan hanya sekadar pelumas, tapi juga berfungsi:

  • Sebagai pendingin: Oli menyerap panas dari mesin dan mendinginkan komponen logam.
  • Sebagai pembersih: Oli membawa partikel kotoran dan serpihan logam menjauh dari permukaan gesekan.
  • Sebagai pelindung karat: Oli membentuk lapisan tipis di permukaan logam agar tidak mudah teroksidasi.

Oli yang tidak diganti secara berkala akan kehilangan fungsi-fungsi tersebut.

Kandungan deterjen dan aditif pelindung akan habis. Oli juga bisa tercampur air, bahan bakar, dan kotoran mesin, membuatnya lebih seperti lumpur daripada pelumas.

Kapan Harus Ganti Oli?

Idealnya, ganti oli dilakukan setiap 2.000 – 3.000 km atau maksimal setiap 2 bulan sekali untuk pemakaian harian. Namun, ini bisa bervariasi tergantung jenis oli, tipe motor, dan intensitas pemakaian.

Motor yang sering terjebak macet atau digunakan dalam kecepatan tinggi butuh penggantian oli lebih sering.

Cek juga buku servis motor atau panduan dari pabrikan, karena mereka biasanya sudah menghitung siklus terbaik untuk penggantian oli.

Telat ganti oli bukan cuma bikin performa motor menurun, tapi juga bisa merusak komponen vital mesin yang biayanya mahal jika harus diganti.

Mulai dari piston, noken as, hingga kruk as dan pompa oli, semuanya bergantung pada pelumasan yang baik agar tetap berfungsi optimal.

Terutama bagi pemilik motor dengan kopling basah, kualitas oli juga sangat menentukan kenyamanan berkendara.

Jangan sampai karena menunda ganti oli yang hanya Rp 40.000 – Rp 80.000, kamu harus keluar uang jutaan rupiah untuk bongkar mesin.

Jadwalkan penggantian oli secara rutin dan gunakan oli sesuai spesifikasi mesin motor kamu.

Dengan begitu, usia mesin bisa lebih panjang, performa tetap prima, dan kamu pun bisa berkendara dengan tenang tanpa khawatir mogok di jalan.(taa)