Ganti oli jangan tunggu rusak! Cek km dan waktunya sekarang juga!
Motor matik injeksi jadi pilihan favorit buat banyak pengendara di Indonesia karena praktis, irit, dan cocok banget buat mobilitas harian.
Tapi, biar performanya tetap mantap, perawatan rutin nggak boleh dilewatkan. Salah satu yang paling krusial? Ganti oli mesin!
Nah, pertanyaannya, kapan sih waktu yang pas buat ganti oli? Harus nunggu kilometer tertentu, atau cukup berdasarkan waktu saja?
Yuk kita bahas secara lengkap biar nggak salah kaprah!
Oli mesin berfungsi melumasi komponen dalam mesin agar gesekan antar logam nggak bikin aus.
Selain itu, oli juga bantu mendinginkan mesin dan membersihkan kotoran hasil pembakaran.
Kalau oli jarang diganti, kualitasnya bakal turun dan nggak bisa bekerja maksimal. Efeknya? Mesin jadi kasar, boros bahan bakar, bahkan bisa overheat.
Makanya, penggantian oli secara rutin wajib banget dilakukan buat jaga umur mesin motor matik injeksi kamu.
Apalagi kalau kamu sering pakai motor buat harian, kondisi jalanan macet, atau bawa beban berat. Semua itu bikin kerja mesin makin berat dan oli cepat kotor.
Ganti oli motor matik injeksi itu wajib dan nggak boleh ditunda-tunda. Baik patokan kilometer maupun waktu sama-sama penting.
Umumnya, pabrikan motor menyarankan ganti oli setiap 2.000 km atau maksimal 2.500 km.
Angka ini jadi acuan ideal karena setelah jarak tempuh segitu, oli biasanya sudah mulai terkontaminasi kotoran dari sisa pembakaran.
Tapi, patokan ini bisa berubah tergantung gaya berkendara dan kondisi jalan. Misalnya:
Dalam kasus-kasus seperti itu, meski kilometer belum sampai 2.000, kualitas oli bisa lebih cepat menurun.
Maka dari itu, kamu harus lebih jeli memperhatikan tanda-tanda motor sudah butuh ganti oli.
Kalau kamu jarang pakai motor atau motor lebih sering nganggur di rumah, patokan kilometer jadi kurang relevan.
Karena walaupun nggak dipakai, oli tetap mengalami proses oksidasi dan bisa rusak seiring waktu.
Makanya, produsen motor juga menyarankan ganti oli minimal setiap 2-3 bulan sekali, bahkan kalau motor cuma dipakai sesekali.
Jadi, waktu juga penting buat dijadikan acuan penggantian oli, bukan cuma jarak tempuh.
Oli yang sudah lama tersimpan dalam mesin cenderung menurun kualitasnya dan nggak lagi memberikan perlindungan maksimal.
Idealnya, kamu harus menggabungkan dua patokan ini: ganti oli setiap 2.000 km atau setiap 2-3 bulan, mana yang lebih dulu tercapai.
Jadi, kalau motor kamu aktif dipakai harian, pantau jarak tempuhnya. Tapi kalau motor jarang jalan, pasang alarm waktu buat ingetin kamu kapan terakhir ganti oli.
Dengan cara ini, kamu bisa menjaga mesin tetap dalam performa terbaiknya kapan pun dibutuhkan.
Kadang kamu lupa catat kapan terakhir ganti oli? Tenang, ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan:
Kalau kamu merasakan hal-hal di atas, segera cek kondisi oli dan ganti kalau perlu. Jangan tunggu sampai motor mogok di jalan baru panik.
Biar perawatan makin optimal, kamu juga harus pilih oli yang sesuai dengan spesifikasi motor. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Selain itu, pastikan kamu juga rutin mengganti oli gardan (transmisi belakang) setiap 8.000-10.000 km, ya! Oli gardan sering dilupakan, padahal penting buat kelancaran putaran roda belakang.
Kalau kamu mau ganti oli sendiri di rumah, pastikan alatnya lengkap dan tahu prosedur dasarnya. Jangan asal buka baut, karena bisa bikin oli bocor atau baut dol.
Ganti oli motor matik injeksi itu wajib dan nggak boleh ditunda-tunda. Baik patokan kilometer maupun waktu sama-sama penting.
Gunakan prinsip “mana yang lebih dulu tercapai” sebagai panduan ganti oli. Dengan oli yang bersih dan berkualitas, performa motor jadi tetap optimal, mesin awet, dan perjalanan pun makin nyaman.
Jangan tunggu sampai mesin bermasalah baru ganti oli, ya. Lebih baik mencegah daripada bayar mahal buat perbaikan.
Rawat motor matikmu mulai dari hal kecil seperti ganti oli, dan nikmati sensasi berkendara yang selalu maksimal!(vip)