Memiliki kendaraan pribadi memang memberikan sejumlah kelebihan bagi penggunanya. Contohnya adalah kemudahan untuk bergerak, seperti berangkat kerja, mengantar anak ke sekolah, atau berbelanja kebutuhan rumah tangga.
Namun, dalam beberapa keadaan, mobil yang sudah dimiliki justru lebih banyak terparkir di garasi. Contohnya, jika pemiliknya merasa lebih nyaman menggunakan transportasi umum atau motor untuk beraktivitas.
Fenomena ini cukup umum terjadi di masyarakat. Banyak orang mungkin beranggapan bahwa kendaraan yang jarang dipakai akan bertahan lebih lama.
Pernyataan tersebut bisa jadi benar untuk beberapa komponen kendaraan. Sebagai contoh, karena jarang digunakan, maka bodi mobil dapat lebih terjaga dari goresan.
Namun, pemikiran bahwa mobil yang jarang dipakai tidak memerlukan perawatan sama sekali adalah salah. Kenyataannya, mobil yang lebih banyak berada di garasi juga dapat mengalami berbagai masalah.
Dampak Mobil yang Jarang Digunakan
Berikut beberapa akibat yang mungkin terjadi pada kendaraan jika tidak sering dipakai.
1. Ban Kekurangan Angin
Salah satu hal yang umum terjadi pada mobil yang sering ditinggalkan di garasi adalah berkurangnya tekanan angin pada ban. Banyak orang percaya bahwa jika dibiarkan, ban bisa mengalami flatspot.
Flatspot adalah kondisi di mana bagian ban menjadi datar di salah satu sisi. Sehingga, bentuk ban tidak lagi bulat sempurna.
2. Aki Menjadi Lemah
Tidaklah mengejutkan jika membiarkan mobil terparkir lama dapat memengaruhi kesehatan aki. Aki memerlukan pasokan listrik dari mesin yang beroperasi.
Ketika kendaraan jarang digunakan, aki tidak menerima aliran listrik yang dibutuhkannya. Gejala yang paling terasa oleh pemilik adalah kesulitan dalam menyalakan mesin.
Kondisi aki yang lemah akan semakin jelas jika suara klakson menjadi sember dan lampu utama tampak redup.
3. Oli Melewati Masa Pakai
Ini sebenarnya bukanlah kerusakan, melainkan karakteristik alami dari oli kendaraan. Masalah yang muncul adalah banyak orang beranggapan bahwa oli tidak perlu diganti jika mobil jarang digunakan, karena jarak tempuh tetap.
Padahal, oli mesin seharusnya tetap diganti sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan. Penggantian oli untuk mobil yang tidak digunakan sebaiknya didasarkan pada interval waktu, bukan jarak tempuh.
Beberapa pabrikan merekomendasikan penggantian oli setiap enam bulan atau setiap 10.000 kilometer.
4. Eksterior Menjadi Kusam

Salah satu dampak nyata dari mobil yang jarang digunakan adalah eksteriornya dapat menjadi kusam.
Salah satu dampak nyata dari mobil yang jarang digunakan adalah eksteriornya dapat menjadi kusam. Hal ini terutama berlaku jika mobil diparkir di luar ruangan tanpa penutup.
Penyebab utama eksterior kusam adalah kotoran dari lingkungan. Selain itu, sinar matahari juga dapat menyumbang pada kekusaman permukaan mobil.
5. Interior Berbau atau Berjamur
Kondisi interior juga dapat terpengaruh saat mobil tidak sering digunakan. Bagian dalam mobil bisa mengalami penurunan kualitas, seperti munculnya bau apek.
Ini biasanya disebabkan oleh interior yang dibiarkan kotor dalam waktu yang cukup lama sebelum mobil tak terpakai. Risiko ini meningkat jika mobil diparkir di tempat yang lembap, seperti di area basement.
Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan munculnya jamur di bagian dalam mobil.
Cara Merawat Mobil yang Jarang Digunakan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kendaraan yang tidak sering digunakan dapat mengalami beberapa efek negatif terhadap kondisinya.
Namun, itu tidak berarti pemilik tidak bisa melakukan perawatan. Berikut ini beberapa langkah yang dapat diambil untuk merawat mobil dalam keadaan tersebut.
1. Memilih Lokasi Parkir yang Tepat
Langkah pertama yang harus diambil oleh pemilik saat menyimpan mobil dalam waktu yang lama adalah menentukan lokasi parkir yang baik.
Idealnya, mobil perlu diparkir di area yang bersifat teduh atau memiliki atap untuk melindunginya dari sinar matahari dan hujan. Sinar matahari dapat menyebabkan eksterior menjadi pudar dan dapat merusak interior, terutama bagian dasbor.
2. Parkir di Permukaan Datar dan Mengganjal Ban
Saat meninggalkan mobil untuk waktu yang lebih lama, usahakan untuk parkir di lokasi yang datar. Hal ini memungkinkan pemilik untuk mengganjal ban serta melepas rem parkir.
Perlu disadari bahwa penggunaan rem parkir dalam waktu yang sangat lama dapat membuatnya menjadi lengket karena proses berkarat.
Selain cara ini, lebih baik jika pemilik menggunakan dongkrak untuk mengangkat keempat roda mobil. Dengan demikian, mobil akan diparkir dalam kondisi ban terangkat dan tidak menggunakan rem.
3. Menggunakan Penutup Mobil
Dalam beberapa keadaan, penutup mobil bisa sangat bermanfaat apabila kendaraan tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu. Terutama jika mobil diparkir di luar ruangan, penutup dapat memberikan perlindungan bagi eksterior kendaraan.
Pilihlah penutup yang terbuat dari bahan yang aman dan tidak akan merusak eksterior.
4. Memeriksa dan Memanaskan Mesin
Bagian mesin harus tetap menjadi fokus utama saat mobil tidak sering digunakan. Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap pelumas, air radiator, serta kondisi aki.
Selain memeriksa, luangkan juga waktu untuk menghidupkan mesin agar aki mendapatkan pengisian listrik. Momen ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan sirkulasi udara di dalam kabin dengan membuka jendela atau pintu.
5. Memeriksa Tekanan Angin Ban
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu akibat nyata mobil yang tidak sering digunakan adalah berkurangnya tekanan angin pada ban.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemilik untuk memeriksanya secara rutin. Saat ini, banyak tersedia pompa ban elektrik di pasaran yang dapat dibeli oleh pemilik kendaraan untuk menghadapi situasi semacam ini. (fah)