Chery sukses meluncurkan SUV Plug-in Hybrid perdananya TIGGO 8 CSH dengan perolehan 2500 SPK dalam dua bulan
UPDATEOTOMOTIF.COM - Chery meraih prestasi signifikan melalui peluncuran SUV Plug-in Hybrid perdananya, TIGGO 8 CSH, yang sukses mengantongi 2.500 SPK dalam waktu dua bulan saja. Angka ini menunjukkan respon positif masyarakat terhadap kendaraan elektrifikasi dengan performa tinggi dan harga terjangkau.
Model ini resmi diperkenalkan pada Mei 2025 dan langsung mencuri perhatian konsumen. Tidak hanya dari wilayah Jabodetabek, minat juga datang dari berbagai kota besar di luar pulau Jawa.
Chery Indonesia menyatakan kebanggaannya atas sambutan luar biasa dari pasar.
“Alhamdulillah, tingginya minat terhadap Chery TIGGO 8 CSH menjadi bukti nyata antusiasme konsumen Indonesia terhadap teknologi CSH,” ujar Rifkie Setiawan, Head of Brand & Marketing PT Chery Sales Indonesia.
Mobil ini mengusung teknologi Chery Super Hybrid (CSH), yang menggabungkan mesin bensin turbo 1.5 liter dengan dua motor listrik. Kombinasi tersebut menghasilkan tenaga 342 hp dan torsi 525 Nm, memberikan sensasi berkendara yang responsif namun tetap efisien.
Dari sisi konsumsi energi, mobil ini mampu menempuh hingga 76 km per liter dalam mode hybrid. Sedangkan pada mode EV penuh, jangkauan bisa mencapai 90 hingga 113 kilometer, cukup untuk penggunaan harian tanpa mengeluarkan emisi sama sekali.
Chery juga mengusung kenyamanan sebagai nilai jual utama. Kabinnya dirancang modern dengan sentuhan premium seperti panoramic sunroof, wireless charger, head unit besar, hingga kursi elektrik untuk pengemudi dan penumpang depan.
Fitur keselamatan juga jadi keunggulan. Teknologi ADAS lengkap disematkan, termasuk lane departure warning, adaptive cruise control, kamera 360 derajat, hingga pengereman otomatis darurat.
Harga promo yang ditawarkan Chery sejak awal peluncuran turut mendongkrak minat pembeli. Untuk 1.000 pembeli pertama, mobil ini dipasarkan mulai dari Rp499 juta, disusul harga spesial Rp509 juta untuk gelombang berikutnya—lebih rendah dari harga OTR resminya, yakni Rp519 juta.
Chery TIGGO 8 CSH
Tingginya jumlah pemesanan menjadikan Chery sebagai salah satu merek mobil PHEV yang patut diperhitungkan di ajang GIIAS 2025. Mereka berencana memamerkan model ini sebagai bintang utama booth, sekaligus membuka peluang test drive langsung di lokasi.
Sejak pertama dirilis, lebih dari 1.200 unit telah berhasil dikirim ke konsumen di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan kesiapan Chery dalam hal distribusi dan aftersales support yang semakin matang.
Dari sisi performa, TIGGO 8 CSH tak hanya menyuguhkan efisiensi, tapi juga kenyamanan khas SUV premium. Suspensinya empuk, kabinnya senyap, dan berbagai fitur digital membuat pengalaman berkendara terasa lebih modern.
Dukungan baterai 18,3 kWh memberikan fleksibilitas untuk mengisi daya di rumah atau kantor tanpa perlu tergantung pada stasiun pengisian umum. Ini menjadi solusi praktis di tengah keterbatasan infrastruktur EV murni di Indonesia.
Tak hanya individual, banyak konsumen fleet dan korporasi mulai mempertimbangkan mobil ini sebagai armada ramah lingkungan. Biaya operasional rendah dan kinerja mesin yang tangguh menjadi alasan utamanya.
Masuknya Chery TIGGO 8 CSH ke pasar turut menekan persaingan, terutama bagi merek besar seperti Toyota, Nissan, dan Honda yang belum menawarkan PHEV dengan harga sebanding. Strategi pricing yang agresif membuat konsumen memiliki alternatif baru yang lebih terjangkau.
Tingginya minat publik juga terlihat dari interaksi di media sosial dan acara pameran otomotif. Banyak calon pembeli mengaku tertarik karena kombinasi harga dan fitur yang selama ini hanya tersedia di segmen atas.
Pengiriman kendaraan masih terus dilakukan secara bertahap karena permintaan yang tinggi. Chery mengklaim bahwa mereka tengah meningkatkan kapasitas produksi dari fasilitas perakitan di Bekasi agar bisa mengejar permintaan pasar.
Dengan dominasi SPK ini, Chery sukses membuktikan bahwa pasar PHEV di Indonesia sudah matang dan siap tumbuh pesat. Banyak pengamat menyebut keberhasilan ini sebagai tonggak penting dalam sejarah elektrifikasi otomotif nasional. (dda)