UPDATEOTOMOTIF.COM - Perawatan mobil tidak berhenti di penggantian oli atau pencucian rutin semata. Salah satu aspek yang sering luput dari perhatian namun memiliki peran penting adalah spooring dan balancing.
Keduanya berkontribusi besar dalam menjaga kenyamanan serta keselamatan saat berkendara. Spooring dan balancing juga berpengaruh langsung terhadap usia pakai ban mobil.
Sayangnya, tak sedikit pemilik kendaraan yang belum memahami kapan waktu ideal untuk melakukan spooring dan balancing. Padahal, ketidakseimbangan roda atau sudut kemudi yang melenceng bisa memicu keausan ban yang tidak merata.
Selain mempercepat kerusakan ban, kondisi ini juga bisa memengaruhi stabilitas saat berkendara, terutama dalam kecepatan tinggi. Ketika kendaraan tidak seimbang, risiko kecelakaan pun meningkat secara signifikan.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, menjelaskan bahwa spooring dan balancing sebaiknya dilakukan setiap 10.000 kilometer. Atau ketika mobil terasa sudah tidak nyaman dikendarai,” ujarnya.
Dengan melakukan spooring secara berkala, posisi sudut roda dapat dikembalikan sesuai spesifikasi pabrikan. Ini akan menjaga arah laju kendaraan tetap lurus dan responsif.
Sementara itu, balancing dilakukan untuk menyeimbangkan putaran roda agar tidak menghasilkan getaran. Biasanya, mobil yang membutuhkan balancing akan terasa tidak stabil, terutama saat melaju dalam kecepatan tinggi.
“Kalau tidak balancing, bisa terasa getar di setir saat mobil jalan. Kalau dibiarkan, lama-lama bukan cuma ban yang rusak, tapi komponen lain juga kena,” jelas Suparna.
Getaran yang tidak segera ditangani dapat mempercepat keausan pada bearing, shockbreaker, hingga berbagai komponen lain di sistem suspensi. Spooring dan balancing sering kali dibutuhkan setelah mobil mengalami benturan, seperti menghantam lubang atau naik trotoar secara tiba-tiba.
Suparna menjelaskan bahwa kondisi tersebut dapat mengubah sudut roda, sehingga arah kemudi menjadi condong ke salah satu sisi.
“Biasanya habis nabrak lubang atau naik turun trotoar, itu bikin sudut roda berubah. Harus segera spooring supaya tetap aman,” tutur Suparna. Jika tidak segera diperbaiki, efek jangka panjangnya bisa cukup merugikan.
Beberapa gejala yang menandakan mobil perlu spooring atau balancing antara lain getaran pada setir, arah kemudi yang tidak lurus, serta ban aus secara tidak merata. Ciri-ciri ini merupakan indikator awal dari permasalahan yang lebih besar jika tidak ditangani segera.
Suparna turut menekankan bahwa spooring dan balancing sebaiknya dilakukan di bengkel yang terpercaya. Pasalnya, proses ini memerlukan peralatan standar dan harus ditangani oleh teknisi yang sudah berpengalaman.
“Kalau sembarangan, bisa salah sudut, nanti malah makin rusak,” katanya. Ini sebabnya layanan profesional menjadi faktor penting dalam hasil akhir spooring dan balancing yang presisi.
Dari sisi biaya, spooring dan balancing tergolong investasi kecil dibandingkan potensi kerusakan komponen kaki-kaki yang jauh lebih mahal. Selain itu, kondisi ban yang optimal akan membantu efisiensi konsumsi bahan bakar.
Ban yang aus tidak merata dapat menambah beban kerja mesin karena gesekan berlebih. Akibatnya, konsumsi bensin meningkat dan kenyamanan berkendara pun berkurang.
Setelah melakukan spooring dan balancing, perbedaan biasanya langsung terasa saat mobil digunakan. Setir terasa lebih ringan, arah laju mobil kembali presisi, dan perjalanan pun lebih nyaman.
Tak hanya itu, usia pakai ban juga menjadi lebih panjang. Ini tentu mengurangi frekuensi penggantian ban dan membuat biaya operasional kendaraan lebih efisien dalam jangka panjang.
Melakukan spooring dan balancing juga merupakan bagian dari prinsip keselamatan berkendara. Mobil yang stabil dan seimbang memberikan perlindungan tambahan di jalan, terutama dalam kondisi darurat.
Catat waktu ideal spooring dan balancing dalam jadwal servis berkala kendaraan Anda. Ini adalah langkah sederhana namun penting untuk menjaga performa dan keawetan mobil.
Meski tampak sederhana, perawatan ini memberikan dampak signifikan terhadap performa kendaraan secara menyeluruh. Dengan sedikit perhatian, pengendara bisa menghindari berbagai risiko yang tak diinginkan.
Pemilik mobil perlu menyadari bahwa spooring dan balancing bukan hanya perawatan pelengkap, melainkan bagian vital dari tanggung jawab untuk memastikan keamanan saat berkendara. Jangan tunggu hingga kerusakan terasa parah.
Semakin rutin perawatan dilakukan, semakin kecil kemungkinan mengalami masalah teknis saat berkendara. Performa kendaraan tetap optimal, biaya operasional lebih efisien, dan keamanan tetap terjaga. (Okt)