Getaran berlebih di motor matik? Bisa jadi masalah di CVT atau v-belt!
Motor matik menjadi pilihan favorit banyak orang karena kemudahan dalam pengoperasiannya.
Namun, salah satu masalah yang sering dialami pengguna motor matik adalah getaran berlebih saat berkendara, terutama saat akselerasi awal.
Getaran ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa menjadi indikasi adanya masalah pada komponen tertentu.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mempercepat keausan dan menurunkan performa motor.
Lantas, apa saja penyebab getaran berlebih pada motor matik? Dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut!
Sistem CVT (Continuously Variable Transmission) adalah bagian paling penting dalam motor matik.
CVT terdiri dari beberapa komponen seperti v-belt, pulley, dan roller yang bekerja sama dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda.
Jika ada kotoran, debu, atau grease berlebih di dalamnya, getaran bisa terjadi.
Getaran berlebih pada motor matik bisa disebabkan oleh berbagai faktor
V-belt merupakan komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara mesin dan roda belakang.
Jika v-belt sudah mulai aus atau retak, getaran berlebih bisa terjadi karena penyaluran tenaga tidak berjalan lancar.
Roller yang sudah aus atau peyang bisa menyebabkan getaran berlebih saat motor mulai berjalan. Roller ini berfungsi untuk mengatur perubahan diameter pulley dalam sistem CVT.
Kampas kopling motor matik yang kotor atau aus juga bisa menjadi penyebab getaran berlebih, terutama saat akselerasi awal.
Kotoran dan debu yang menempel pada kampas kopling dapat menyebabkan cengkeraman yang tidak sempurna, sehingga motor terasa bergetar.
Oli mesin dan oli gardan yang jarang diganti dapat mempengaruhi performa mesin dan transmisi, yang pada akhirnya bisa menyebabkan getaran berlebih.
Karet mounting berfungsi untuk meredam getaran dari mesin ke rangka motor. Jika karet ini sudah getas atau rusak, maka getaran dari mesin akan langsung terasa ke bodi motor.
Pada beberapa motor matik, sistem penyaluran tenaga ke roda belakang menggunakan rantai atau belt sekunder. Jika rantai atau belt sudah kendur atau kotor, getaran bisa terasa lebih kuat.
Ban yang kurang tekanan atau keausannya tidak merata juga bisa menyebabkan getaran berlebih saat berkendara.
Getaran berlebih pada motor matik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari sistem CVT yang kotor, v-belt aus, roller peyang, hingga kampas kopling yang sudah tidak optimal.
Untuk menghindari masalah ini, lakukan perawatan rutin dan pemeriksaan berkala pada komponen-komponen utama.
Jika kamu merasa motor matik mulai bergetar lebih dari biasanya, segera lakukan pengecekan pada CVT, v-belt, roller, dan kampas kopling.
Jangan lupa untuk selalu menggunakan suku cadang berkualitas dan melakukan perawatan di bengkel terpercaya agar performa motor tetap optimal dan nyaman digunakan.
Dengan melakukan perawatan secara rutin, kamu bisa menghindari getaran berlebih yang mengganggu kenyamanan berkendara sekaligus menjaga usia pakai motor matik kamu lebih lama.(vip)