Cara Mengatasi Getaran Berlebih pada Motor Matik dengan Mudah

Getaran pada motor

Motor matik menjadi pilihan favorit banyak orang karena kemudahan dalam pengoperasiannya.

Namun, salah satu masalah yang sering dialami pengguna motor matik adalah getaran berlebih saat berkendara, terutama saat akselerasi awal.

Getaran ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa menjadi indikasi adanya masalah pada komponen tertentu.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mempercepat keausan dan menurunkan performa motor.

Lantas, apa saja penyebab getaran berlebih pada motor matik? Dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut!

1. Periksa dan Bersihkan CVT

Sistem CVT (Continuously Variable Transmission) adalah bagian paling penting dalam motor matik.

CVT terdiri dari beberapa komponen seperti v-belt, pulley, dan roller yang bekerja sama dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda.

Jika ada kotoran, debu, atau grease berlebih di dalamnya, getaran bisa terjadi.

Cara mengatasi:

  • Bongkar CVT dan bersihkan bagian dalamnya menggunakan angin bertekanan tinggi atau lap kering.
  • Pastikan tidak ada grease berlebih yang menempel pada pulley dan roller.
  • Jika ditemukan keausan atau kerusakan pada roller atau v-belt, segera ganti dengan yang baru.

2. Ganti V-Belt yang Sudah Aus

V belt

Getaran berlebih pada motor matik bisa disebabkan oleh berbagai faktor

V-belt merupakan komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara mesin dan roda belakang.

Jika v-belt sudah mulai aus atau retak, getaran berlebih bisa terjadi karena penyaluran tenaga tidak berjalan lancar.

Cara mengatasi:

  • Periksa kondisi v-belt secara berkala, idealnya setiap 8.000–10.000 km.
  • Jika sudah retak, kendur, atau permukaannya kasar, segera ganti dengan yang baru.
  • Gunakan v-belt original atau berkualitas tinggi agar lebih awet dan performa tetap terjaga.

3. Cek Kondisi Roller CVT

Roller yang sudah aus atau peyang bisa menyebabkan getaran berlebih saat motor mulai berjalan. Roller ini berfungsi untuk mengatur perubahan diameter pulley dalam sistem CVT.

Cara mengatasi:

  • Buka rumah CVT dan periksa kondisi roller.
  • Jika roller sudah mulai peyang atau aus, gantilah dengan yang baru.
  • Gunakan roller dengan ukuran dan berat yang sesuai dengan spesifikasi motor agar kinerja tetap optimal.

4. Bersihkan dan Lumasi Kampas Kopling

Kampas kopling motor matik yang kotor atau aus juga bisa menjadi penyebab getaran berlebih, terutama saat akselerasi awal.

Kotoran dan debu yang menempel pada kampas kopling dapat menyebabkan cengkeraman yang tidak sempurna, sehingga motor terasa bergetar.

Cara mengatasi:

  • Bongkar bagian kopling dan bersihkan kampas menggunakan amplas halus.
  • Jika kampas sudah terlalu tipis atau aus, gantilah dengan yang baru.
  • Hindari penggunaan grease atau oli berlebih pada bagian kopling karena dapat menyebabkan slip.

5. Pastikan Oli Mesin dan Oli Gardan dalam Kondisi Baik

Oli mesin dan oli gardan yang jarang diganti dapat mempengaruhi performa mesin dan transmisi, yang pada akhirnya bisa menyebabkan getaran berlebih.

Cara mengatasi:

  • Gantilah oli mesin setiap 2.000–3.000 km dan oli gardan setiap 5.000–8.000 km.
  • Gunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi motor untuk memastikan pelumasan bekerja optimal.
  • Jangan biarkan oli terlalu lama atau kotor, karena bisa mengganggu kinerja mesin dan CVT.

6. Cek Karet Mounting Mesin

Karet mounting berfungsi untuk meredam getaran dari mesin ke rangka motor. Jika karet ini sudah getas atau rusak, maka getaran dari mesin akan langsung terasa ke bodi motor.

Cara mengatasi:

  • Periksa kondisi karet mounting secara berkala.
  • Jika ditemukan retakan atau keausan, segera ganti dengan yang baru.
  • Pastikan pemasangan karet mounting dilakukan dengan benar agar fungsi peredaman tetap optimal.

7. Periksa Rantai atau Belt Sekunder

Pada beberapa motor matik, sistem penyaluran tenaga ke roda belakang menggunakan rantai atau belt sekunder. Jika rantai atau belt sudah kendur atau kotor, getaran bisa terasa lebih kuat.

Cara mengatasi:

  • Pastikan rantai atau belt sekunder dalam kondisi bersih dan kencang.
  • Jika sudah kendur, segera lakukan penyetelan atau penggantian.
  • Gunakan pelumas khusus rantai agar tetap fleksibel dan tidak kering.

8. Pastikan Tekanan Angin Ban Sesuai

Ban yang kurang tekanan atau keausannya tidak merata juga bisa menyebabkan getaran berlebih saat berkendara.

Cara mengatasi:

  • Cek tekanan angin ban secara rutin dan sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan.
  • Jika ban sudah mulai aus atau retak, segera ganti dengan yang baru.
  • Pastikan penggunaan ban sesuai dengan ukuran dan spesifikasi motor.

Getaran berlebih pada motor matik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari sistem CVT yang kotor, v-belt aus, roller peyang, hingga kampas kopling yang sudah tidak optimal.

Untuk menghindari masalah ini, lakukan perawatan rutin dan pemeriksaan berkala pada komponen-komponen utama.

Jika kamu merasa motor matik mulai bergetar lebih dari biasanya, segera lakukan pengecekan pada CVT, v-belt, roller, dan kampas kopling.

Jangan lupa untuk selalu menggunakan suku cadang berkualitas dan melakukan perawatan di bengkel terpercaya agar performa motor tetap optimal dan nyaman digunakan.

Dengan melakukan perawatan secara rutin, kamu bisa menghindari getaran berlebih yang mengganggu kenyamanan berkendara sekaligus menjaga usia pakai motor matik kamu lebih lama.(vip)