Cara Klaim Asuransi Baterai Mobil Listrik Terbakar Sesuai Polis Terbaru

UPDATEOTOMOTIF.COM - Kasus baterai mobil listrik terbakar memang bukan hal umum, namun tetap menjadi risiko serius. Biaya penggantian baterai sangat mahal dan bisa menyentuh angka puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Oleh karena itu, penting bagi para pemilik mobil listrik untuk mengetahui secara detail cara melakukan klaim asuransi jika komponen vital ini mengalami kebakaran. Terlebih jika sudah memiliki polis all risk, proses klaim tetap harus memenuhi sejumlah prosedur yang ketat.

Rizky Rahardian, seorang pengamat otomotif dan konsultan asuransi menyatakan pentingnya memahami isi polis sejak awal.

“Kalau mobil listrik mengalami kebakaran pada bagian baterai, maka yang pertama dilihat adalah penyebab kebakaran tersebut. Apakah karena kelalaian pengguna, kesalahan manufaktur, atau faktor eksternal,” ujarnya.

Menurutnya, bila penyebab berasal dari luar seperti korsleting saat pengisian daya di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), biasanya asuransi bisa memberikan perlindungan. Namun, jika api muncul akibat penggunaan kabel atau alat charger tidak standar, klaim bisa ditolak.

“Dalam banyak kasus, pihak asuransi akan menggandeng investigator independen untuk memastikan penyebab kebakaran. Ini penting karena menyangkut nilai klaim yang besar,” ungkap Rizky.

Ia menjelaskan bahwa hasil investigasi tersebut akan menjadi dasar diterima atau ditolaknya klaim asuransi. Karena itu, pemilik kendaraan disarankan untuk tidak panik dan mulai mengumpulkan bukti saat kejadian terjadi.

“Bukti-bukti itu akan sangat membantu ketika pihak asuransi melakukan penelusuran. Semakin lengkap, semakin besar peluang klaim disetujui,” jelasnya.

Termasuk dokumentasi berupa foto atau video, rekaman CCTV, serta histori pengisian daya kendaraan. Semua data ini bisa memperkuat posisi pemilik saat pengajuan klaim.

Selain itu, ia menegaskan bahwa pemilik kendaraan sebaiknya hanya melakukan perawatan dan perbaikan di bengkel resmi atau rekanan asuransi. Hal ini mempercepat proses administrasi sekaligus menghindari masalah teknis dalam penilaian klaim.

“Memilih bengkel yang bekerja sama dengan asuransi umumnya membuat proses klaim berjalan lebih efisien. Karena sudah ada sistem yang terintegrasi,” tambah Rizky.

Hal yang tak kalah penting, pemilik kendaraan perlu mencermati isi polis secara menyeluruh sebelum memilih untuk membeli asuransi. Sebab meski berlabel “all risk”, beberapa polis memiliki pengecualian terhadap kerusakan baterai atau thermal runaway.

“Tak sedikit pemilik mobil listrik yang hanya fokus pada status polisnya sebagai all risk. Padahal ada pengecualian khusus yang berlaku untuk kendaraan listrik, terutama pada bagian baterai,” kata dia.

Beberapa perusahaan asuransi bahkan telah menghadirkan produk khusus untuk kendaraan listrik yang mencakup perlindungan baterai secara lebih luas. Mulai dari proteksi terhadap overheat, kebocoran cairan baterai, hingga kelalaian pengguna tertentu.

“Keterbukaan sejak awal dapat mencegah rasa kecewa di masa mendatang. Jangan ragu untuk menanyakan poin-poin spesifik soal baterai dan sistem kelistrikan,” ucap Rizky.

Dia juga menekankan pentingnya riwayat servis rutin serta dokumentasi teknis mobil listrik. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi perusahaan asuransi dalam memproses pengajuan klaim.

“Perusahaan asuransi biasanya akan melihat apakah pemilik kendaraan melakukan perawatan sesuai dengan standar yang ditetapkan pabrikan. Jika terdapat kelalaian, klaim berpotensi tidak disetujui,” ujarnya.

Dengan populasi mobil listrik yang terus meningkat di Indonesia, risiko terhadap baterai harus diperhatikan lebih serius. Perlindungan melalui asuransi menjadi salah satu bentuk mitigasi penting terhadap kerugian besar.

Cara Klaim Asuransi Baterai Mobil Listrik Terbakar Sesuai Polis Terbaru

Asuransi baterai mobil listrik terbakar

Bagi Anda yang mengalami kasus baterai mobil listrik terbakar, berikut adalah langkah-langkah mengajukan klaim asuransi sesuai ketentuan polis all risk terbaru:

• Pastikan mobil Anda memiliki polis asuransi all risk aktif: Periksa masa berlaku polis dan cakupan perlindungan, khususnya terhadap komponen baterai.
• Lakukan dokumentasi di lokasi kejadian: Ambil foto dan video kondisi kendaraan serta area sekitar. Jika ada CCTV, minta salinan rekamannya.
• Hubungi pihak asuransi secepat mungkin: Laporkan kejadian dan minta arahan prosedur lanjutan dari call center atau agen asuransi Anda.
• Sediakan bukti pendukung yang lengkap: Termasuk bukti pengisian daya terakhir, catatan perawatan berkala, serta dokumen pembelian kendaraan.
• Tunggu proses investigasi dari pihak asuransi: Pihak asuransi biasanya akan menunjuk investigator independen untuk memastikan penyebab kebakaran.
• Manfaatkan layanan bengkel rekanan asuransi untuk proses perbaikan: Setelah klaim mendapat persetujuan, pihak asuransi biasanya akan menunjuk bengkel resmi tertentu.
• Pantau proses klaim secara aktif: Komunikasikan setiap perkembangan dengan agen Anda agar proses berjalan transparan dan cepat.

Dengan menjalankan langkah-langkah di atas secara teratur dan cermat, peluang klaim asuransi atas baterai mobil listrik yang terbakar untuk disetujui akan semakin tinggi. Jangan abaikan pentingnya menyimpan semua dokumentasi dan rutin berkonsultasi dengan agen asuransi Anda. (dda)