Cara Kerja Teknologi God’s Eye pada Mobil Otonom BYD, Kolaborasi Canggih dengan DeepSeek

Cara kerja sistem God's Eye di mobil otonom BYD melibatkan integrasi kecerdasan buatan dari DeepSeek AI
UPDATEOTOMOTIF.COM - Perkembangan mobil listrik kini tidak lagi hanya soal efisiensi energi, tetapi juga kecanggihan teknologi otonom yang disematkan. Salah satu inovasi terbaru datang dari BYD yang menggandeng perusahaan AI DeepSeek Vision untuk menghadirkan sistem bantuan mengemudi cerdas bernama God’s Eye.
Kolaborasi ini menghasilkan teknologi mengemudi otonom yang kini telah diterapkan ke 21 model mobil listrik BYD, mulai dari seri terjangkau hingga premium. Keunggulannya terletak pada kemampuannya mengenali lingkungan secara real-time dan mengambil keputusan otomatis dengan presisi tinggi.
Teknologi ini tidak hanya mengandalkan sensor visual seperti kamera dan radar, tetapi juga dilengkapi sistem komputasi berkecepatan tinggi berbasis chip DiPilot, membuatnya mampu merespons situasi jalan dengan sangat cepat.
Ketika diuji di lintasan, sistem ini berhasil membuktikan kemampuannya, dengan mobil listrik Yangwang U9 yang mampu berputar penuh tanpa campur tangan pengemudi. Ini menjadi bukti bahwa kemampuan God’s Eye tidak hanya teoritis, tapi sudah siap diterapkan secara nyata.
Apa Itu Teknologi God’s Eye di Mobil Otonom BYD?
God’s Eye adalah sistem bantuan mengemudi canggih berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan melalui kerja sama antara BYD dan DeepSeek Vision. Sistem ini bertujuan memberikan kemampuan mengemudi semi-otomatis hingga penuh melalui kombinasi sensor dan pemrosesan data berbasis AI.
Teknologi ini hadir dalam tiga varian:
- God’s Eye C untuk model entry-level
- God’s Eye B untuk level menengah
- God’s Eye A untuk kendaraan kelas premium.
Masing-masing varian dibedakan dari jumlah sensor yang digunakan dan tingkat kemampuan otonom yang disediakan.
Misalnya, varian C dilengkapi 12 kamera dan radar gelombang milimeter dengan komputasi DiPilot 100 yang mendukung navigasi otomatis di jalan tol. Sedangkan varian A menggunakan tiga sensor LiDAR dan chip DiPilot 600, memungkinkan kemampuan mengemudi otomatis Level 3 di lingkungan kompleks seperti jalan kota padat.
Semua varian tersebut mengandalkan platform arsitektur bernama Xuanji, yang mengintegrasikan AI cloud, jaringan komunikasi 5G atau satelit, hingga sistem Internet of Vehicle (IoV) untuk konektivitas data secara luas dan real-time.
God’s Eye juga mendukung pengembangan mobil pintar dengan kemampuan parkir otomatis jarak jauh, pengenalan rambu lalu lintas, dan pembacaan kondisi jalan dengan sangat akurat.
Cara Kerja Teknologi God’s Eye yang Ada Pada Mobil Otonom BYD

Teknologi God’s Eye
Berikut ini cara kerja teknologi God’s Eye dalam kendaraan listrik otonom BYD:
1. Pengumpulan Data Lingkungan 360 Derajat
Melalui sistem kamera, radar mmWave, dan LiDAR (terpasang pada varian B dan A), God’s Eye dapat memindai lingkungan sekitar kendaraan dengan cakupan penuh dan akurasi tinggi.
2. Pemrosesan Cepat dengan DiPilot
Data visual yang dikumpulkan akan diproses oleh chip bernama DiPilot, yang memiliki kecepatan pemrosesan hingga 600 TOPS. Kecepatan ini memungkinkan sistem mengenali objek seperti pejalan kaki, sepeda, kendaraan, marka jalan, dan rambu dalam hitungan milidetik
3. Pemahaman Konteks dan Prediksi Gerakan
Tidak sekadar mengenali, sistem ini juga menganalisis gerakan dan pola perilaku objek di sekitar. Misalnya, mendeteksi apakah seorang pejalan kaki akan menyebrang atau apakah kendaraan di depan akan berpindah jalur.
4. Pengambilan Keputusan Otomatis
Dari hasil analisis tadi, sistem menentukan tindakan otomatis seperti memperlambat, berhenti, berpindah jalur, atau menghindari hambatan. Semua tindakan dilakukan secara mulus tanpa keterlibatan pengemudi.
5. Pembelajaran Berbasis Data Perjalanan
God’s Eye terus berkembang dengan mengumpulkan data dari setiap perjalanan. Sistem ini dapat diperbarui secara OTA (Over The Air) sehingga selalu mendapatkan pembelajaran dan peningkatan performa baru.
Dengan cara kerja tersebut, God’s Eye dapat mengenali potensi bahaya lebih awal dan mengambil keputusan secara otomatis sesuai dengan situasi lalu lintas nyata.
Pihak BYD juga mengumumkan bahwa teknologi ini akan diberikan tanpa biaya tambahan pada model-model tertentu, termasuk pada mobil listrik terjangkau seperti BYD Seagull. Ini menjadi langkah besar dalam demokratisasi teknologi otonom ke segmen pasar yang lebih luas.
Implementasi God’s Eye menjadi cara BYD untuk membangun keunggulan kompetitif dibandingkan para rivalnya seperti Tesla, Xpeng, dan NIO. Dengan teknologi otonom tingkat lanjut ini, BYD tidak hanya menawarkan kendaraan yang efisien, tetapi juga cerdas dan adaptif terhadap lingkungan.
Menurut laporan terbaru, teknologi ini mulai diimplementasikan penuh pada awal 2025 dan diprediksi akan masuk ke pasar internasional, termasuk Asia Tenggara, dalam 2–3 tahun mendatang. (Okt)